WordPress.com



PENGANTAR SEBAB KEMATIANKematian (Death)Definisi kematian adalah berhentinya secara permanen semua fungsi vital tubuh atau akhirnya suatu kehidupan. Indikator klasik mati adalah berhentinya secara permanen fungsi jantung, dan paru. Pada banyak kasus ini menjadi patokan dokter mendiagnosis suatu kematian pasiennya. Dapat juga diartikan suatu kondisi atau rangkaian kegiatan dalam tubuh berhenti mulai dari unsur sel sampai organ penting tubuh(rangkaian sistem sirkulasi tubuh telah berhenti beraktifitas secara permanen)Alternatif lain adalah kematian otak (brain death) yang didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi seluruh otak yang ireversibel termasuk batang otaknya. Jadi Seseorang dinyatakan meninggal secara legal apabila sirkulasi darah dan fungsi paru sudah berhenti irreversible atau bila kriteria brain death terpenuhi.Intepretasi dari kematian otak(brain death) dapat di lihat dari gambar ilustrasi sebagai berikut :This photo illustration shows an angiogram of a brain at left with blood flow and brain at right without blood flow as it would be seen in a brain dead patient. ? Fusionspark Media Inc.Gambar 1.1Ilustrasi kondisi otak yang telah mati(brain death)Gambar di atas tampak jelas perbedaan dimana kondisi otak dengan pembuluh darah yang masih berfungsi baik dan yang tidak aktif atau mati yang disebut brain death(kematian otak). Maka kondisi pasien meninggal dapat di intepretasikan dengan kematian otak sehingga fungsi oragan tubuh yang lain juga tidak berfungsi/berhenti bekerja.Sedangkan sebab kematian adalah suatu kondisi atau keadaan yang mendasari terjadinya kematian, yaitu akibat terdiagnosis penyakit, kematian mendadak, dan atau akibat trauma misalnya : kecelakaan, penganiayaan atau bunuh diri.Diagnosis kematian dalam batasan normal adalah apabila individu terkait dengan : Tidak dalam pertolongan ventilator, Pernapasan spontannya sudah berhenti,Detak jantung berhenti, dan Pupil mata melebar tidak bereaksi terhadap cahaya.Kriteria legal didasarkan penentuan adanya fungsi otak yang berhenti ireversibel, Panduan menyebut bahwa harus ada bukti jelas dari kerusakan ireversibel otak yaitu ; Koma dalam persisten; Tidak ada pernapasan apabila pasien terkait dilepas dari ventilator;Fungsi otak absen (reaksi pupil terhadap cahaya, mengkerut terhadap ransangan sakit,dan gerak voluntir mata pada rangsangan/rabaan)EEG yang menandakan tidak adanya aktivitas listrik otak besar sebagai bukti bahwa sudah terjadi kematian otak. Sudden Death (Kematian mendadak)Sudden Death (Kematian mendadak) sering terjadi pada bayi (s/d usia 1 tahun). Meninggal tanpa ada gejala sebelumnya = SIDS (Sudden infant death syndrome) atau crib death. Gambar 1.2Kondisi pupil yang midriasis pada pasien meninggalPada kondisi meninggal maka Pupil mata melebar tidak bereaksi terhadap rangsangan cahaya seperti ilustrasi pada gambar 1.2.Gambar 1.3Hasil EEG untuk kondisi normal Secara normal jika kondisi otak tidak mati maka intepretasi hasil EEG ada 4 kriteria, sebaliknya jika hasil EEG menandakan tidak adanya aktivitas listrik otak besar sebagai bukti bahwa sudah terjadi kematian otak(brain Death).Sebab KematianAda banyak faktor yang bisa menyebabkan kematian, secara ilmu kedokteran berhentinya secara permanen fungsi jantung, dan paru. Dalam kondisi morbid atau seseorang di diagnosis oleh dokter yaitu adanya gangguan fungsi jantung, paru dan atau perdarahan juga bisa menjadi sebab kematian.Untuk penyebab yang tidak diketahui, walau teorinya banyak tetapi Sudden death pada dewasa juga umumnya terjadi pada kasus/kondisi: injury, brain hemorrhage myocardial infarction, dan pneumonia.Ada beberapa kasus yang jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan Sudden Death, anafilatik syock, asthma, bunuh diri, kasus-kasus sudden death harus dilaporkan ke forensik untuk penentuan perlunya otopsi.Manusia disebut mati bila berhentinya sistem Cardiovaskular, sistim pernafasan dan yang utama sistim saraf pusat secara permanen / ireversibel. Ada juga mati suri yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan proses vital sedemikian rupa sampai ke taraf minimal untuk kehidupan sehingga secara klinis menyerupai orang mati, dengan pertolongan yang tepat dan pada saat yang tepat maka dapat hidup kembali ( reversibel )Keadaan mati suri dapat ditemukan pada ;Kegagalan jantung akut Terkena listrik atau petir Kedinginan , tenggelam Anestesi dalam Dalam keragu – raguan pasien masih hidup atau sudah mati maka harus dianggap masih hidup sebelum ditentukan mati , berarti harus diberi pertolongan.Tabel 1.1Perbedaan Mati Somatis dan Mati SuriPERBEDAANMATI SOMATIS / KLINISMATI SURIResusitasi , CVS(-)(+)Waktusetelah 2 jam timbul lebam mayatDapat hidup kembaliSegmentasi vaskular retinaBila lebam mayat tidak ada curiga mati suriPerubahan Stadium Pada Kematian Dalam kondisi kasus kematian terdapat 2 stadium pada yaitu :Somatik death / clinical death / systemic Berhentinya pernafasan Berhentinya denyut jantung dan peredaran darah Fungsi SSP(susunan Saraf pusat) berhenti : refleks cornea (-) ,refleks pupil (-)Cellular deathSetelah kematian somatis beberapa organ tubuh masih hidup sendiri- sendiri dimana beberapa organ mempunyai waktu kematian berbeda- beda dalam hal ini memungkinkan dilakukannya pencangkokan beberapa organ tertentu yaitu :Organ SSP(susunan Saraf pusat) 4 detik;Cornea 6 jam, dan;Otot jantung 6-8 jam Contoh yang menggambarkan cellular death dimana seseorang sudah somatik death 3-4 jam sebelumnya ; bila otot dirangsang listrik akan berkontraksi , cornea dirangsang atropin menjadi midriasis, hal ini merupakan kerja langsung otot dan bukan SSPPada mati normal lebam mayat berwarna merah kebiruan Lebam mayat lengkap setelah 8-12 jam dan menghilang bersamaan dengan proses pembusukan.Keracunan :Cyanida , Co , Suhu dingin ; merah terang ( cherry red) oleh karena disosiasi oxy Hb terganggu Nitrit : coklat oleh karena hemoglobin yang tinggi Anilin : biru Asfiksia : warna merah gelap Perdarahan hebat Congestive heart failure Tujuan Mengumpulkan Data Mortalitas Untuk mengetahui penyakit penyebab kematian menurut ICD-10 secara nasional dan menurut? kawasan.Untuk mengetahui angka kematian kasar dan angka kematian menurut kelompok umur.Manfaat Statistik Penyebab KematianTren dan diferensial penyakitPerencanaan program intervensiMonitoringEvaluasi programPenelitian epidemiologiPenelitian biomedis dan sosiomedis Perencana kesehatan, Administrator, medis profesionalAngka dan tingkat kematian oleh penyebab yang mendasari memberikan informasi tentang status kesehatan dari populasi. Mereka dapat menggunakan untuk mengukur proporsi kematian secara keseluruhan dan prematur yang disebabkan oleh penyebab masing-masing, sehingga mengidentifikasi prioritas untuk layanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat Analisis tren angka kematian kasus yang spesifik dapat digunakan untuk memperkirakan kemanjuran intervensi kesehatan masyarakat, seperti vaksinasi dan program skrining. Analisis data kematian untuk kelompok tertentu penyakit dapat membantu mengidentifikasi kelompok risiko tinggi dalam populasi.Tabel 1.2Perbedaan Statistik Kematian vs KesakitanKEMATIANKESAKITANSatu kali seumur hidup?Berkali-kali seumur hidupKejadian final Bukan kejadian finalHanya 1 perhitungan utk setiap individu Lebih dari 1 perhitungan untuk setiap individuInformasi ttg paparan kesehatan masa lampau ?Informasi ttg paparan kesehatan saat iniFormulir Sertifikat Kematian (lihat?)Latihan SoalApa yang dimaksud sebab kematian?Apa yang dimaksud kematian mendadak(sudden death)?Jelaskan perbedaan mati somatis dan mati suri?Sebutkan tanda-tanda kematian menurut ilmu medis kedokteran?Apa yang dimaksud “congestive heart failure”?KODE MORTALITASDiagnosis Penyebab KematianDalam melaksanakan koding pada kasus/pasien meninggal ada beberapa bagian yang harus dipahami, terutama pemilihan diagnosis utama penyebab kematian karena tidak selalu diagnosis yang ditegakkan oleh dokter diakhir episode perawatan merupakan penyebab langsung kematian. Berikut beberapa hal yang bisa dijadikan acuan dalam menentukan diagnosis kematian.Penyebab langsung : Adalah semua penyakit, kondisi morbiditas atau cedera serta keadaan akibat kecelakaan yang langsung menyebabkan atau turut serta menyebabkan kematian.Penyebab antara ; bila lebih dari 2 sebab terekam , -> harus dilakukan seleksi sesuai aturan berdasarkan konsep “ sebab yang mendasari kematian” ( Underlying cause of death) Penyebab dasar : adalah Sebab yang mendasari kematian ( Underlying Cause of Death ) , adalah : Penyakit atau cedera yang menimbulkan rangkaian peristiwa morbiditas yang secara langsung menyebabkan kematian Keadaan ( akibat ) kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan cedera fatal Penyebab dasar kematian merupakan suatu penyakit/kondisi yang merupakan awal dimulainya rangkaian perjalanan penyakit menuju kematian, atau keadaan kecelakaan atau kekerasan yang menyebabkan cedera dan berakibat dengan kematian. Penyebab dasar kematian merupakan suatu kondisi, kejadian atau keadaan yang tanpa penyebab dasar tersebut pasien tidak akan meninggal.Peraturan Seleksi (Originating antecedent cause)Prinsip Umum(general principle)Bila lebih dari 1 kondisi diisi, maka untuk menentukan sebab langsung pilih baris terbawah pada bagian I.Contoh :(a)???Cerebral Haemorrhage(b)?? Hypertension(c)???Chronic pyelonephritis(d)??Prostatic AdenomaKet: kondisi pada bagian (d) menyebabkan (c), (c) menyebabkan (b) dan (b) menyebabkan (a). yang dipilih (d)Contoh : (a) Abses of lung (b) Lobar pneumonia (J18.1)Tetapi lebih kurang 25% kasus kematian jika menggunakan prinsip umum (General Principle) tidak dapat dipakai untuk beberapa alasan, untuk itu perlu melakukan seleksi dengan menggunakan Aturan 1,2, dan 3 untuk mendapatkan sebab langsung yang lebih tepat, penjelasan aturan 1-3 adalah sebagai berikut:Aturan 1Bila didapat rangkaian laporan pada kondisi yang pertama, pilih originating cause nya. Bila lebih dari 1 rangkaian yang berakhir pada kondisi yang disebut pertama, pilih originating? cause dari kejadian yang disebut pertama.Contoh 1 : ?I(a) Bronchopneumonia(b) Cerebral infarction and Hypertension heart diseaseCerebral infarction and Hypertension heart disease dapat menyebabkan bronchopneumonia, maka yang dipilih cerebral infarction.?Contoh 2 :I (a) Oesophageal varices and congestive heart failure (b) Chronic rheumatic heart disease and cirrhosis of liver?Oesophageal varices disebabkan cirrhosis of liverCongestive heart failure disebabkan Chronic rheumatic heart diseaseYang dipiih penyebab yang disebut pertama, disebut pertama Oesophageal varices yaitu cirrhosis of liver??Aturan 2Bila tidak ada laporan kejadian yang berakhir pada kondisi pertama, dipilih kondisi yang disebut pertama.?Contoh 1 :I (a) Fibrocytic disease of the pancreas (b) Bronchitis and Bronchiectasis?Bronchitis and bronchiectasis tidak menyebabkan Fibrocytic disease of the pancreas. Maka yang dipilih Fibrocytic disease of the pancreas?Aturan 3Bila kondisi yang dipilih pada prinsip umum atau peraturan 1 atau peraturan 2 adalah suatu akibat langsung dari kondisi/keluhan lain yang???dilaporkan pada Bagian I atau II, dipilih kondisi primer ini.Asumsi kondisi lain:Diagnosa yang diklasifikasikan di C46, atau C81-C96 dipandang sebagai akibat langsung dari HIV. Tidak ada asumsi demikian untuk neoplasma yang lain.Contoh 1 :I (a) Kaposi’s sarcomaII?????? AIDSMaka yang dipilih adalah HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0)Contoh 2 :I (a) Cancer of OvaryII?????? HIV diseaseMaka yang dipilih adalah malignant neoplasma of ovary (C56)Penyakit infeksi yang diklasifikasi A00-B19, B25-B64,B99 atau J12-J18, dianggap sebagai akibat langsung dari penyakit HIV yang dilaporkan.Contoh 3 :I (a) TuberculosisII??????HIV diseaseMaka yang dipilih adalah HIV disease resulting in mycobacterial infection (B20.0).Kondisi lain yang mungkin terjadi pada komplikasi post operasi tertentu (semua macam pneumonia, hemorrhage, thrombophlebitis, embolism, thrombosis, septicemia, cardiac arrest, renal failure (akut), aspirasi, atelectasis dan infarct) dianggap sebagai akibat langsung dari operasi, kecuali jika operasi dilakukan dalam 4 minggu atau lebih sebelum kematian.Pneumonia dan bronchopneumonia dapat diterima sebagai akibat langsung dari wasting disease (neoplasma ganas,malnutrisi) dan penyakit yang menyebabkan paralysis (brain atau spinal cord injury, cerebral hemorrhage/thrombosis dan poliomyelitis).Contoh 4 :I(a) BronchopneumoniaII?????Secondary anemia and chronic lymphatic leukemiaMaka yang dipilih chronic lymphatic leukemia bukan secondary anemia, karena secondary anemia? dan bronchopneumonia dianggap sebagai akibat langsung dari chronic lymphatic leukemia.Emboli dapat diduga sebagai akibat? langsung dari venous thrombosis, phlebitis, valvular heart disease, atrial fibrilasi, persalinan atau setiap operasi.Penyakit yang dinyatakan sekunder diasumsikan sebagai akibat langsung dari penyebab primer yang paling mungkin yang dicatat. Anemia, malnutrisi, marasmus atau cachexia dapat diduga sebagai akibat langsung dari setiap keganasan.Pyelonephritis dianggap sebagai akibat dari urinary obstruction. Nephritic syndrome dapat dianggap sebagai akibat dari setiap infeksi streptococcus (scarlet fever). Suatu kondisi dehidrasi dianggap sebagai akibat dari infeksi gastrointestinal bukan merupakan sebab langsung.Setiap operasi pada suatu organ harus dipandang sebagai akibat dari suatu kondisi pembedahan (tumor atau cedera) dari anggota yang sama yang dilaporkan.Tabel 2.1Kondisi yang berakibat langsungKondisi/diagnosisAkibat langsung dariPneumonia dan bronchopneumoniawasting disease (neoplasma ganas,malnutrisi)Embolivenous thrombosis, phlebitis, valvular heart disease, atrial fibrilasi,Pyelonephritisurinary obstructionNephritic syndromeinfeksi streptococcus (scarlet fever)Ringkasan kode yang tidak digunakan pada pemberian kode penyebab kematianTidak digunakan bila diketahui penyebab utamaF01-F09, F70-F79, G81-G83, H54, H90-H91, N46, N47, O30, P07, P08, T79Tidak digunakan, yang digunakan dalam tanda kurung (jika tidak ada gunakan kode R99) B95-B97, E89, G97, H59, H95,I15I23? ??????????????????????? (kode pada I21 atau I22)I24.0???????????????????? ? (kode pada I21 atau I22)I65????????????????????????? (kode pada I63)I66????????????????????????? (kode pada I63)I97, J95, K91,M96, N99, O08O80-O84????????????? (kode pada O75.9)R69?????????????????????(kode pada R95-R99)S00-T98?????????????(kode pada V01-Y89)Y90-Y98 dan Z00-Z99Sumber : ICD-10 Vol 2 Hal.70;WHO?Latihan SoalJelaskan bagian dari sertifikat kematian?Apa yang dimaksud UCOD?Apakah kasus brochopneumonia dapat dijadikan sebab langsung kematian, beri kodenya?Untuk kasus gagal nafas, syock septic, NSTEMI apakah masuk dalam sebab langsung kematian?Post colecystectomy syndrome dikode....SERTIFIKAT KEMATIAN PERINATAL?Sertifikat Perinatal Dalam menyusun sertifikat kematian bayi(perinatal) sedikit berbeda dengan kematian dewasa, adapun urutan dalam membuat Sertifikat Perinatal mempunyai 5 bagian yaitu : Bagian (a) dan (b) diisi penyakit atau kondisi janin atau bayi, yang penting pada (a) dan yang lain pada (b) bila ada. Bagian (a) adalah yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap kematian janin atau bayi. Cara kematian?seperti heart failure, asphyxia atau anoxia tidak dimasukkan pada bagian (a) kecuali hanya pada janin atau bayi yang tidak diketahui kondisinya, begitu juga halnya untuk prematuritas.Pada bagian (c) dan (d) diisi semua penyakit atau kondisi ibu yang mempunyai pengaruh terburuk pada janin atau bayi. Sementara bagian (e) adalah kejadian lain yang berhubungan dengan kematian tetapi tidak dapat menggambarkan suatu penyakit atau kondisi bayi atau ibu, misalnya persalinan tanpa kehadiran penolong.Sertifikat penyebab kematian perinatal yang terpisah harus dilengkapi dengan urutan sbb:(a)??? Penyakit utama atau kondisi janin atau bayi(b)?? Penyakit lain atau kondisi janin atau bayi(c)??? Penyakit maternal utama atau kondisi ibu yang mempengaruhi janin atau bayi(d)?? Penyakit maternal lain atau kondisi ibu yang mempengaruhi janin atau bayi(e)?? Penyakit atau keadaan lain yang ada kaitannya.Untuk analisa yang menyeluruh diperlukan data dari ibu dan bayi.Data Ibu :Tanggal lahirJumlah kehami;an sebelumnya : lahir hidup, lahir mati, abortusTanggal dan hasil dari kehamilan sebelumnya : lahir hidup, lahir mati, abortusKehamilan saat ini, meliputi :Hari pertama dari saat menstruasi terakhir (perkiraan hamil dalam minggu)Perawatan antenatal (dua kali atau lebih)Persalinan normal spontan vertex/lain (sebutkan)Data Anak Berat badan lahir dalam gramJenis kelaminLahir tunggal/kembar pertama/kembar kedua/persalinan multiple yang lainJika lahir mati, kapan kejadiannya : sebelum persalinan/selama persalinan/tidak tahu.Variabel lain : Penolong persalinan khusus, seperti dokter/bidan/personalia yang terlatih lain (sebutkan)/lain-lain (sebutkan). Sertifikat Penyebab Kematian Perinatal (lihat?)?Contoh 1 :Riwayat seorang wanita mengalami abortus spontan pada minggu 12 dan 18, masuk rumah sakit pada kehamilan 24 minggu dengan diagnosa persalinan premature. Dilakukan persalinan spontan dengan Berat Bayi 700 gram, bayi meninggal pada hari pertama. Diagnosa Bayi disebutkan pulmonary immaturity.Sebab kematian perinatal :(a)??? Pulmonary immaturity(b)?? –(c)??? Persalinan premature(d)?? Abortus berulang(e)?? –?Contoh 2 :Seorang ibu hamil umur 30 tahun mempunyai anak umur 4 tahun yang lahir dengan kehamilan normal dengan hidramnions. Pada kehamilan saat ini, usia kehamilan 36 minggu dilakukan pemeriksaan X-ray didapat anencephali. Persalinan dilakukan dengan induksi dan bayi lahir mati dengan anencephalic berat badan 1500 gram.Penyebab kematian perinatal :(a)??? Anencephaly(b)?? –(c)??? Hydramnios(d)?? –(e)?? –?Aturan Pemberian Kode Kematian PerinatalPeraturan yang terpilih untuk mortalitas umum tidak dapat diterapkan pada sertifikat kematian perinatal.Aturan 1Cara untuk kematian atau prematuritas yang dimasukkan di (a).Contoh 1 : Bayi lahir hidup, mati setelah 4 hari.(a)???Prematurity (P07.3)(b)?? Spina bifida (Q05.9)(c)???Placental insuffisiensi(d)?? –Prematurity di beri kode pada (b) dan spina bifida pada (a).Yang perlu dicatat kode ICD Q pada (a) dan kode P pada (b)?Aturan 2 Jika penyebab kematian terdiri dari dua atau lebih kondisi yang dimasukkan pada bagian (a) atau (c), maka dapat di reseleksi kembali sebagai berikut ;?Contoh 2 : bayi lahir mati sebelum lahir(a)??Severe fetal malnutritionLight for datesAntepartum anoxia(b)?? –(c)??? Severe pre eclampsiaPlacenta praevia(d)?? –(e)?? –Light for dates dengan severe fetal malnutrition pada (a) dan antepartum anoxia pada (b), severe pre eclampsia pada (c) dan placenta praevia pada (d)?Aturan 3Jika pada sebab kematian tidak ada isian pada (a) atau (c) maka pakailah aturan ke-3, maka yang menjadi sebab langsung adalah yang dituliskan. Ini terjadi jika kondisi ibu tidak diisi/diberi keterangan.Contoh 3 : Bayi lahir hidup dan meninggal pada menit 15(a)??? –(b)?? Tentorial tear(c)??? –(d)?? –Tentorial tear pada (a) dan pada (c) diisi xxx.x (artinya kondisiibu tidak dilaporkan).?Contoh 4 :? bayi lahir hidup dan meninggal pada hari kedua(a)??? –(b)?? –(c)??? –(d)?? EclampsiaPada (a) disi Unspecified perinatal cause dan eclampsia pada (c).?Aturan 4Jika terdapat penulisan/ pengisian suatu kondisi pada bagian yang salah maka aturan ke-4 ini yang digunakan, dengan melakukan penempatan ulang, biasanya untuk sebab langsung sudah benar.Contoh 5 : Bayi lahir mati, meninggal selama persalinan(a)???Severe intrauterine hypoxia(b)?? Persistent occipitoposterior(c)??? –(d)?? –(e)?? Difficult forceps deliveryPersistent occipitoposterior pada (c), difficult forceps delivery pada (d).Sumber :??(disarikan dari Buku ICD 10 terbitan WHO)Latihan SoalAda berapa bagian pada sertifkat perinatal?Jika terdapat lebih dari 2 kondisi dicatat di (a) maka kita dapat menggunakan aturan yang mana?Bolehkah Prematuritas dijadikan sebab langsung kematian?Lakukan koding untuk Fetal hypoxiaAsfixia Berat badan rendah 1500 grSpina bifidaATURAN MODIFIKASIJenis Aturan ModifikasiDalam beberapa kasus sebab yang mendasari kematian yang telah dipilih, dengan menggunakan aturan-aturan di atas tidak terpakai atau informatif. Misalnya untuk kondisi senilitas atau proses penyakit umum seperti Aterosklerosis. Dalam hal ini diterapkan cara modifikasi sesudah penggunaan prinsip umum, aturan 1, aturan 2, dan aturan 3.Ada 6 aturan modifikasi(A-F)Aturan A senilitas dan kondisi yang tidak jelasJika penyebab terpilih adalah keadaan pada bab XVIII, kecuali untuk SID dan keluhan yang diklasifikasikan di tempat lain pada R00-R94 atau R96-R99, pilih kembali penyebab kematian seperti penyebab tersebut tidak diklasifikasikan pada bab XVIIIContoh :Senility dan hypostatis pneumoniaRheumatoid arthritisPilih Rheumatoid arthritis(M06.9). senility dipilih dengan aturan 2 diabaikan dan gunakan prinsip umum.2.Aturan B keluhan yang tidak begitu pentingJika penyebab kematian yang terpilih pada sertifikat merupakan keluhan yang meragukan, pilih kembali penyebab kematian seperti penyebab yang meragukan tersebut tidak dilaporkan. Jika kematian terjadi akibat reaksi berlebihan dan penatalaksanaan kondisi yang meragukan tersebut, pilih reaksi berlebihan tersebut.Contoh :Dental cariesCardiac arrestPilih Cardiac arrest (I46.9). abaikan dental caries yang dipilih dengan menggunakan prinsip umum, sebab hal tersbeut dapat dipertimbangkan sebagai keluhan yang tidak begitu penting.Aturan C keterkaitanJika penyebab terpilih berkaitan dengan penyebab lain akibat sifatnya atau catatan yang digunakan untuk pengkodean penyebab kematian, gunakan kombinasi keluhan tersebut.Jika hubungan antar 2 kondisi hanya terjadi akibat satu keluhan disebabkan oleh keluhan yang lain, kode kombinasi kedua keluhan tersebut hanya jika hubungan sebab akibat dapat dimungkinkan.Kemudian jika terjadi konflik dalam kaitan 2 keluhan, kaitkan dengan keluhan lain yang akan dipilih jika penyebab yang pertama dipilih tidak dilaporkan, maka carilah kaitan lain yang memungkinkan.Contoh 1 :Intestinal obstructionFemoral herniaPilih kode femral hernia with obstruction(K41.3)Contoh 2 :Acute myocardial infarctionAtherosclerotic heart diseaseinfluenzaPilih Acute myocardial infarction(I12.9) untuk Atherosclerotic yang dipilih dengan aturan 1, berhubungan dengan myocardial infarction.Aturan D kekhususanJika penyebab terpilih menggambarkan keluhan dengan keterangan yang lebih umum dan keluhan lain yang lebih spesifik dilaporkan pada sertifikat, gunakan keluhan yang lebih spesifik.Contoh 1 :Meningitis Tuberculosis Pilih kode Tuberculosis(A17.0+ G01*) karena keluhan dinyatakan dalam hubungan sebab dan akibat yang tepat (lihat ICD-10 vol.1).Aturan E stadium awal dan lanjutan suatu penyakitJika penyebab terpilih adalah keluhan awal penyakit dan keluhan yang lebih parah tercantum pada sertifikat. Aturan ini tidak berlaku untuk penyakit”kronik”akibat penyakit”akut” kecuali sistem klasifikasi memberikan catatan khusus.Contoh 1 :Tertiary syphilisPrimary syphilisPilih kondisi tertiary syphilis(A52.9) karena kondisi ini merupakan lanjutan dari keluhan/ stadium awal.Aturan F gejala sisaJika penyebab kematian merupakan keluhan awal yang mana dalam sistem klasifikasi merupakan “Gejala sisa dari........” dan ada bukti maka sebab kematian memang terjadi akibat gejala sisa dari.....tersebut.Contoh :Fibrosis pulmonaryOld pulmonary tuberculosisKode “sequele of respiratory tuberculosis(B90.9)Asumsi Atas Sebab Yang Tidak BerkaitanDalam penulisan sertifikat medis kematian ada beberapa yang perlu diperhatian misalnya asumsi atas sebab yang tidak ada kaitannya, satu keluhan dapat diindikasikan sebagai sebab kondisi lain, tetapi yang pertama bukan urutan langsung dari kondisi yang lain.Dalam hal ini harus diasumsikan sebagai sebab-sebab yang tidak ada kaitannya. Untuk mempertimbangkan modifikasi kode, asumsikan sebagai sebab yang tidak ada kaitan untuk tujuan mengartikan rangkaian itu.Contoh :Cerebral hemorhageNefritis chronicPilih kode “nefritis kronik(N03.9) karena untuk mengasumsi kondisi hypertensi sebagai kondisi yang tidak ada kaitan antara cerebral hemorhage sebagai satu keluhan dan sebab yang mendasarinya adalah nefritis kronis.Catatan: penyakit peredaran darah akut atau fatal yang dilaporkan disebabkan karena : neoplasma ganas, asma, atau diabetes kondisi tersebut dapat diterima sebagai rangkaian yang mungkin terjadi apabila tercantum pada bagian I sertifikat.Durasi atau Tenggang WaktuUntuk mengetahui suatu rangkaian kejadian yang telah lalu/masa lampau, maka faktor waktu yang dinyatakan dalam rangkaian harus dipertimbangkan. Hal ini penting apabila menemukan kasus diagnosis yang mana satu keluhan disebabkan oleh keluhan yang lain. Juga bisa sebagai dasar apakah suatu kondisi tersebut merupakan kelainan kongenital.Contoh : cerebral haemorhage hypertensi heart desease12 jam2 tahun------------Gejala sisaIstilah gejala sisa atau bisa dikatakan efek lanjutan dari sebuah diagnosis/keluhan digunakan untuk menggambarkan satu kelompok kelainan yang beberapa waktu berlalu diantara sebab dan akibat. Kategori tertentu dalam ICD-10 telah digunakan untuk mengkode gejala sisa sebagai sebab yang mendasari kematian.Beberapa kategori tersebut adalah : B90-B94, E64.-, E68, G09, I69.-, O97, Y85-89Rheumatic Fever dengan Keterlibatan JantungApabila tidak ada pernyataan bahwa proses reumatik aktif pada saat kematian, maka dinyatakan/diasumsikan aktif jika kondisi jantung yang dispesifikasikan sebagai rheumatic, atau dinyatakan karena rheumatic fever dan digambarkan sebagai akut atau sub akut(selain kondisi terminal dan endocarditis bacterial).Dalam keadaan tanpa keterangan istilah kodisi, endocarditis, penyakit jantung, myocarditis dan pericarditis dapat disebut sebagai akut jika interval antara timbulnya penyakit dan kematian kurang dari 1 tahun atau jika tidak dinyatakan ada interval umur pada saat kematian di bawah 15 tahun. Pericarditis dapat dinyatakan akut pada setiap usia.SIFAT CIDERAApabila tercatat lebih dari satu macam cidera pada satu bagian tubuh, dan jika ada indikasi yang jelas yang menyebabkan kematian, maka memakai prinsip umum dan cara seleksi dengan cara biasaHal ini berkaitan dengan kategori-kategori sebagai berikut :S00 – S99T08 – T35T66 – T79KEGANASANApabila keganasan ditetapkan sebagai penyebab kematian mendasar, 3 faktor harus dipertimbangkan dalam memberikan kode yaitu :LetakMorfologiSifatDari neoplasma. Jika ada 3 faktor menjadi satu dengan neoplasma ganas yang tercatat sebagai sebab kematian, bukan suatu hal yang luar biasa bahwa dapat timbul masalah dengan cara melengkapi sertifikat.Contoh ;I (a) metastase involvement of lymph node (b) carsinoma in-situ of breastMaka berilah kode malignant neoplasma of breast (C50.9)Apabila suatu neoplasma menyebabkan metastase atau sekunder itu berarti neoplasma ganas. Kadang-kadang letak neoplasma tidak dinyatakan secara persisContoh :I (a) fibrosarcoma pada kaki (b) -Maka berilah kode neoplasma ganas jaringan ikat dan lunak anggota gerak bagian bawah (C49.2). juga dapat ditemukan lettak yang dinyatakan dengan “in the region of...”Pada saat menentukan letak/region maka tidak boleh mengasumsikan lettak dari satu keganasan atau kondisi lain yang dilaporkan apabila letak neoplasma primer tidak disebutkan.Contoh :I (a) obstruction of intertine (b) carsinoma Maka berilah kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi (C80), apabila keganasan tercantum dalam sertifikat dan letak primer diindikasikan, maka harus memilih letak primer sebagai sebab yang mendasari kematian.Ada 3 cara untuk mengidentifikasikan letak/region :Apabila satu letak dispesifikasikan sebagai primer apakah pada bagian I atau bagian IIApabila letak yang lain digambarkan sebagai sekunder atau metastase.Apabila morfologinya dapat diindikasikan keganasan primerSERTIFIKAT KEMATIANSertifikat KematianSertifikat kematian adalah sumber utama data mortalitas. Informasi sertifikat kematian bisa didapat dari praktisi kesehatan atau pada kasus kematian karena kecelakaan atau kekerasan coroner. Pada peradilan , petugas lain(yang tidak terlatih secara medis) bertanggung jawab untuk melengkapi sertifikat kematian.Orang yang mengisi sertifikat sebab kematian akan memasukkan urutan kejadian yang menyebabkan kematian pada sertifikat kematian dengan format international.Membuat sertifikat kematian sesuai peraturan yang berlaku, Format sertifikat internasional sebab kematian yang telah direkomendasi WHA (World Health Assembly) mempunyai 2 bagian : Bagian I : Digunakan untuk penyakit yang berhubungan dengan urutan kejadian yang mengarah langsung ke kematian Bagian II : Digunakan untuk kondisi yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kejadiaan yang menyebabkan kematian, tetapi menunjang kematian.-39624099695Gambar 2.1Contoh Formulir Sebab KematianKeterangan :Rangkaian kejadian 1?? ????penyebab pada (a).Rangkaian kejadian >1 ??? penyebab langsung pada (a),originating antecendent cause pada (d),penyebab antara pada (b) dan (c).(I) Penyakit yang berhubungan dengan rangkaian kejadian yang langsung menyebabkan kematian.(II) Penyakit penting lainnya yang membantu menimbulkan kematian, tetapi tidak ada hubungannya dengan penyakit yang menimbulkan kematian.-291465194945Gambar 2.2Contoh Formulir Sertifikat KematianWorld Health Assembly XX tahun 1967 mendifinisikan Penyebab kematian adalah penyakit, keadaan sakit atau cedera yang dapat menimbulkan kematian dan kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan cedera yang mematikan.Underlying cause of death (sebab kematian utama) adalah penyakit atau cedera yang? menimbulkan serangkaian kejadian yang berakhir dengan kematian atau ?kecelakaan atau kekerasan yang menimbulkan? cedera yang mematikan.Sebab Dasar KematianAda beberapa kriteria yang bisa menyebabkan terjadinya kematian, kondisi ini bisa karena penyakit langsung ataupun kondisi lain yang berkontribusi terjadinya sebab kematian.Penyakit atau cidera akut atau kronik sebagai pemicu serentetan kejadian yang mengakibatkan kematian.Kejadian kecelakaan, kekerasan, dan atau trauma yang menghasilkan cedera fatal.Contoh :(a)???Pulmonary embolism(b)?? Pathological fracture(c)??? Secondary carcinoma of femur(d)?? Carcinoma of breast?Bagian II adalah kondisi yang membantu menyebabkan fatal outcame, tetapi tidak berhubungan langsung dengan penyakit atau kondisi yang langsung menyebabkan kematian.Mencatat perkiraan interval (menit, jam, minggu, bulan atau tahun) antara onset setiap kondisi dan kematian akan membantu dalam menegakkan rangkaian kejadian yang menyebabkan kematian dan juga berguna sebagai petunjuk bagi pemberi kode untuk memilih kode yang tepat.?Contoh :?(a)Asphyxia ????????????????????????????????????? ??????????????????????????????????????????????? ????????????? MinutesDUE TO, OR AS A CONSEQUENCE OF (Enter one cause only)(b)Cerebellar hemorrage??????????????????????????????????????????????????????????? ??????????????? HoursDUE TO, OR AS A CONSEQUENCE OF (Enter one cause only)(c)Hypertension ??????????????????????????????????????????????????????????????????????????? ??????????????? About 3 yearsDUE TO, OR AS A CONSEQUENCE OF (Enter one cause only)(d)?Heart disease?????????????????????????????????????????????????????????????????????????? ? ? ? ? ?? ? years ??Contoh : pasien mati karena kanker dan sebab yang mempercepat kematian adalah gagal jantung karena karsinomatosis.(a)???Gagal jantung(b)?? Karsinomatosis(c)???Kanker usus????????????Ada 2 cara mengklasifikasikan cedera:Berdasarkan keadaan alami(bab XIX)Berdasarkan sebab luar cedera(bab XX)Untuk mortalitas sebab luar digunakan kode sebab tunggal dan sebab yang mendasari kematian.Harus diingat bahwa hampir semua kode ICD digunakan untuk sebab yang mendasari kematian, ada seksi-seksi tertentu yang tidak dipakai untuk tujuan ini. Sebagai contoh kode bintang tidak dipakai untuk sebab kematian.LATIHAN SOALAda berapa bagian sertifikat kematian?Jelaskan bagian I dari sertifikat kematian?Apakah fungsi dari interval waktu dalam menegakkan sebab kematian?Lakukan koding untuk :??Gagal jantung, Karsinomatosis, Kanker usus???PENYEBAB EKSTERNAL DAN KONSEKUENSINYAEfek Penyebab Luar Yang Tidak Spesifik Efek dari radiasi Efek samping yang akut Kerusakan permukaan epitel termasuk kulit, mukosa oral, pharyngeal, usus mukosa dan ureter. Beberapa minggu perawatan biasanya kulit mulai menjadi merah muda dan sakit. Reaksi mungkin menjadi lebih parah selama perawatan hingga sekitar satu minggu setelah akhir radioterapi, dan kulit mungkin rusak. Terjadi desquamati menimbulkan rasa tidak nyaman, pemulihan biasanya cepat. Reaksi kulit cenderung lebih buruk di daerah di mana terdapat dalam lipatan dibawah kulit, seperti di bawah payudara , di belakang telinga, dan di pangkal paha. Pada daerah kepala dan leher nyeri dan ulserasi umumnya terjadi di mulut dan kerongkongan. Jika parah, dapat mempengaruhi fungsi menelan, pasien mungkin perlu obat penghilang rasa sakit dan suplemen gizi . Esofagus dapat juga menjadi sakit secara langsung pada pemberian dosis radiasi selama pengobatan kanker paru-paru.Pada Usus secara langsung pada pengobatan radiasi kanker dubur atau anal atau terpapar oleh radioterapi struktur panggul (prostat, kandung kemih, saluran kelamin perempuan). Gejala khas adalah rasa sakit, diare, dan mual.Pada radioterapi pengobatan tumor otak dan otak metastasis,dapat menyebabkan masalah pembengkakan jaringan lunak (edema) , peningkatan tekanan intrakranial dan Gonad (indung telur dan testis) sangat sensitif terhadap radiasi dapat terjadi Infertilitas. Efek samping jangka menengah dan jangka panjang tergantung pada jaringan yang terkena radiasi Jaringan Fibrosis yang telah diradiasi cenderung menjadi kurang elastis dari waktu ke waktu karena proses parut Rambut rontok Tidak seperti rambut rontok pada kemoterapi, efek radiasi menyebabkan rambut rontok lebih cenderung permanen, dan cenderung terbatas pada wilayah radiasi. Kekeringan Kelenjar liur dan kelenjar air mata pada pengobatan kanker leher. Mulut kering (xerostomia) dan mata kering (xerophthalmia) dapat menjadi masalah jangka panjang yang menjengkelkan dan sangat mengurangi kualitas hidup pasien. Demikian pula, kelenjar keringat di pada kulit (seperti ketiak) cenderung untuk berhenti berproduksi dan mukosa vagina sering kering setelah radiasi panggul.Kelelahan/ malaise adalah gejala yang paling umum dari terapi radiasi, dan dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai beberapa tahun, tergantung pada jumlah dan jenis pengobatan kanker . Kekurangan energi, kurang aktivitas dan perasaan lelah adalah gejala umum lainnya .Kelelahan/ malaise adalah gejala yang paling umum dari terapi radiasi, dan dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai beberapa tahun, tergantung pada jumlah dan jenis pengobatan kanker . Kekurangan energi, kurang aktivitas dan perasaan lelah adalah gejala umum lainnya .Radiasi berpotensi penyebab kanker sekunder,, dan keganasan sangat kecil pada pasien, umumnya bertahun-tahun setelah mereka menerima pengobatan radiasi Radiasi memiliki potensi risiko kematian akibat penyakit jantung yang terlihat setelah beberapa masa, misal Kanker payudara.Dalam kasus-kasus terapi kepala radiasi dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif Efek kumulatif dari proses jangka panjang reirradiation masih bisa menimbulkan masalah.Komplikasi TraumaReaksi anafilaktikHipersensitifitas Type 1 : reaksi anafilaktik atau reaksi alergi, definisi anafilaksis sebagai suatu reaksi hipersensitifitas yang berat dan mengancam jiwa diperantarai oleh mekanisme imunologis, yaitu IgE, IgG dan kompleks imun-komplemen. Reaksi anafilaksis yang diperantarai oleh antibodi IgE, disebut anafilaksis alergi IgE-mediated.Reaksi anafilaksis non alergi, sebelumnya disebut reaksi anafilaktoid atau reaksi pseudo alergi, adalah jika anafilaksis disebabkan oleh penyebab non imunologis. Etiologi tersering dari reaksi anafilaksis yaitu alergi makanan, obat-obatan, sengatan lebah (Hymenoptera) dan lateks.Anafilaksis yang terjadi pada pasien rawat inap terutama karena reaksi alergi terhadap pengobatan dan lateks, sedangkan anafilaksis yang terjadi di luar rumah sakit paling banyak disebabkan oleh alergi makanan mayoritas kasus reaksi anafilaksis tidak bersifat fatal. Diperkirakan 1-2% kejadian yang disebabkan penisilin diperberat dengan reaksi sistemik namun hanya 10% yang bersifat fatal. Di Amerika Serikat sekitar 400-800 orang meninggal per tahunnya karena anafilaksis akibat penisilin dengan gambaran yang serupa dengan media kontras. Tujuh puluh persen kematian disebabkan oleh komplikasi pernafasan yaitu edema laring dan atau bronkospasme dan 25% oleh karena disfungsi kardiovaskular.Anafilaksis alergi selain berdasarkan mekanisme imunologik juga dapat disebabkan oleh ketidak seimbang an sistem saraf otonom. Sistem parasimpatik (kholinergik) dan sistem simpatik (adrenergik) mempunyai efek yang berlawanan terhadap organ sasarannya, sehingga keadaan inipun akan mempengaruhi terhadap keseimbangan antara sel mediator dan sel sasarananya (otot polos).Reaksi alergi dimulai ketika alergen melewati barier epitel dan atau endotel dan kemudian berinteraksi dengan 2 molekul antibodi IgE sitotropik yang berikatan dengan sel (cell bound IgE antibodies) sehingga menimbulkan serangkaian peristiwa biokimia. Kekuatan barier alami seperti kulit atau saluran cerna harus dapat ditembus, dan alergen ini harus mencapai sel yang tersensitisasi di jaringan (sel mast) atau darah (basofil).Komplikasi Tindakan BedahTransfusi darah Tranfusi Darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Donor unit darah harus disimpan dalam lemari es untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memperlambat metabolisme sel. Darah hanya dapat diberikan secara intravena. Untuk meminimalkan risiko reaksi transfusi sebelum darah diberikan, rincian pribadi darah pasien dicocokkan dengan darah yang akan ditransfusikan Efek samping yang paling umum untuk transfusi darah adalah :reaksi transfusi demam non-hemolitik ( non hemolitik Fever tranfusi reaction ) selain itu Reaksi hemolitik termasuk menggigil, sakit kepala, sakit punggung, dispnea, sianosis, nyeri dada, takikardi dan hipotensi. Risiko lain yang terkait dengan menerima transfusi darah : kelebihan volume, kelebihan zat besi , reaksi anafilaksis (pada orang dengan kekurangan IgA), dan reaksi hemolitik akut (yang paling umumnya karena jenis darah tidak cocok).PLEBITIS Infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk mema suk kan obat atau vitamin kedalam tubuh pasien Infeksi dapat menjadi komplikasi utama dari terapi intra vena terletak pada system infus atau tempat menusukkan vena. Plebitis merupakan inflamasi vena yang disebabkan baik dari iritasi kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi dari terapi intravena.Plebitis dikarakteristikan dengan adanya dua atau lebih tanda : nyeri, kemerahan, bengkak, indurasi, dan teraba mengeras di bagian vena yang terpasang kateter intravena. Plebitis dapat menyebabkan thrombus yang selanjutnya menjadi trombo plebitis perjalanan penyakit ini biasanya jinak, tapi walaupun demikian jika thrombus terlepas kemudian diangkut dalam aliran darah dan masuk kejantung maka dapat menimbulkan gumpalan darah seperti katup bola yang bisa menyumbat atrioventrikular secara mendadak dan menimbul kan kematianInfeksi Infeksi yang terjadi akibat infus, tranfusi dan terapi suntikan adalah :Sepsis Sepsis adalah istilah klinis yang dipakai untuk suatu bakterimia yang bergejala. Septikemia merupakan suatu kondisi infeksi serius yang mengancam jiwa, dan cepat memburuk. Sumber infeksinya berasal dari paru-paru, saluran kencing, tulang radang otak dll. Gejala dimulai dengan demam tinggi, menggigil, nafas cepat dan denyut jantung cepat. Penderita kelihatan sangat sakit.Septikemia Septikemia adalah suatu keadaan dimana terdapatnya multiplikasi bakteri dalam darah (bakteremia). Istilah lain untuk septikemia adalah Blood poisoning atau Bakteremia dengan sepsis.Septik shockSeptic shock adalah suatu keadaan dimana tekanan darah turun sampai tingkat yang membahayakan nyawa sebagai akibat dari sepsis. Dapat terjadi akibat racun yang dihasilkan oleh bakteri tertentu dan akibat sitokinesis (zat yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk melawan suatu infeksi).Racun yang dilepaskan oleh bakteri bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan gangguan peredaran darah, Faktor resiko terjadinya syok septik: Penyakit menahun (kencing manis, kanker darah, saluran kemih-kelamin, hati, kandung empedu, usus) bisa juga karena Infeksi, Pemakaian antibiotik jangka panjang, Tindakan medis atau pembedahan.STROKE Penyebab kematian nomor tiga pada usia lanjut setelah penyakit jantung dan kanker, dan penyebab disabilitas paling banyak pada kelompok usia di atas 45 tahun, Permasalahan fisik yang timbul bermacam macam tergantung dari pembuluh darah mana yang terkena gangguanSEQUELE / GEJALA SISA Squele pada luka di kepala Sequele di leher dan dada Squele pda ekstremitas Squele luka bakar Squele karena keracunan Biografi Penulis1333546990Aries Widiyoko, lahir di Pacitan,Januari 1981 menyelesaikan pendidikan D3 Perekam Medis di APIKES Citra Medika lulus tahun 2005 dan melanjutkan studi S1-sistem informasi di STMIK Duta Bangsa Surakarta. Saat ini masih aktif sebagai staff rekam medis Rumah Sakit di RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Konselor Karya Tulis Ilmiah di APIKES Citra Medika Surakarta, sebagai pengelola Group Komunitas Rekam Medis.Untuk mendukung proses pembelajaran sampai saat ini telah menyusun modul PSRK I (alur dan prosedur rekam medis II), buku Pengantar Statistik RS, Pengantar SIMPUS, dan Ergonomi. Semoga dengan adanya buku tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi profesi rekam medis. : : 085mail: arieswidiyoko@...Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil...(mario teguh inspiration)Contact person :HP : 085647278926/WA: 08974527833/BB :573E8526Email: arieswidiyoko@Blog : PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih karena atas berkah, rahmat dan karunia-NYA sehingga penulisan buku bantu kuliah dengan judul “Klasifikasi dan Kodefikasi Mortalitas” ini dapat terselesaikan. Buku ini disusun dengan maksud untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa perekam medis dengan tujuan dapat menambah wawasannya tentang Koding mortalitas. Saat ini kebutuhan tenaga rekam medis di Indonesia mulai diperhitungkan dan sangat vital peranannya dalam perbaikan sistem pengolahan data.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa buku ini belumlah dikatakan sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat menantikan saran dan kritik konstruktif dari pembaca untuk perbaikan buku ini di masa datang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan buku ini.Semoga Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik Bapak/Ibu sekalian. Akhirnya, penulis berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu rekam medis. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Surakarta, 17 Agustus 2015Penulis DAFTAR ISIPENGANTAR SEBAB KEMATIAN1KODE MORTALITAS11SERTIFIKAT KEMATIAN PERINATAL19ATURAN MODIFIKASI26SERTIFIKAT KEMATIAN35PENYEBAB EKSTERNAL DAN KONSEKUENSINYA41Daftar Pustaka__________.” Formulir Sertifikat Kematian”.Sumber :??(disarikan dari Buku ICD 10 terbitan WHO).(tgl.akses 30 Agustus 2015)____________.1999. Pedoman Penggunaan ICD-10 Seri I(Petunjuk Penggunaan dan Latihan), Depkes,Jakarta____________,2004.”ICD-10 Vol 2(Rules and guidelines for mortality and morbidity coding),WHO.GenevaMayang A.N.2004.”Mortalitas dan Presentasi Statistik ICD-10 Vol.2”TOT ICD-10 DPD PORMIKI DIY.Yogyakarta Bagi Profesi Rekam Medis356616014414528232101441458610607747016802108699532766077470306133512700Aries Widiyoko2015ARIES WIDIYOKOEditor :Arys Study ClubSurakarta Arys Study Club2015 ................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download