WordPress.com



LAPORAN KASUSDiajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian SarafLOW BACK PAIN Diajukan Kepada:Pembimbing: dr Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, M.ScDisusun Oleh:Seva Renando Wizara PutraH2A013001KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAFFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANGRUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA2018LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama : Tn. HUsia: 26 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Kupang Tegal 04/04 AmbarawaPekerjaan: PedagangMasuk Rumah Sakit: 9 Juli 2018Keluar Rumah Sakit: 12 Juli 2018ANAMNESAAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 9 Juli 2018, pukul 14.40 WIB di Bangsal Teratai RSUD Ambarawa.KELUHAN UTAMA:Nyeri punggung bawah kiri sejak 1 minggu SMRSRIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:Pasien menyatakan nyeri pada punggung bawah sebelah kiri sejak 1 minggu SMRS,keluhan dirasakan di dekat tulang ekor.Keluhan awal dirasakan ketika pasien sedang duduk ketika bekerja.Pasien mengeluhkan punggung bawahnya agak kaku dan terasa seperti tertarik. Keluhan dirasakan hilang timbul dari hari kehari.Keluhan kadang muncul kembali ketika sedang berdiri dan mereda setelah dipijat.Pasien masih bisa beraktivitas seperti biasanya.Tidak terdapat keluhan nyeri yang menjalar hingga kaki,kesemutanAkan tetapi 7 jam SMRS pasien mengeluhkan punggung bawah kirinya nyeri sekali. Keluhan nyeri berawal ketika pasien sedang mengangkat benda-benda yang berat. Keluhan nyeri dirasakan terus menerus dan menetap pada tempat tersebut, pasien menyatakan jika punggung bawahnya terasa kaku. Nyeri akan bertambah ketika pasien melakukan aktivitas, sehingga pasien hanya memutuskan untuk berbaring saja. Jika diberikan skala nyeri, pasien memberikan angka 8 dari 10 untuk nyerinya . Nyeri yang dirasakan tidak menjalar ke anggota gerak bawah. Tidak ada nyeri ketika batuk atau mengejan Keluhan lemah pada anggota gerak dan kesemutan juga disangkal oleh pasien Pasien menyatakan BAB dan BAK normal tidak ada gangguan. Pasien belum minum obat apapun dan langsung dibawa oleh keluarga ke IGD RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:Riwayat jatuh: diakui. Pasien manyatakan bahwa sekitar 4 tahun yang lalu pernah jatuh ketika bermain sepak bola, setelah kejadian tersebut pasien sering mengalami pegal-pegal di pinggang dan terasa sedikit nyeri. Tetapi pasien tidak menghiraukan hal tersebut karena tidak mengganggu aktivitas pasien, sehingga pasien tidak minum obat atau memeriksakan ke dokter. Setelah tidur nyeri dan pegal-pegal dipinggang sudah hilang.Riwayat hipertensi: disangkalRiwayat Diabetes Mellitus: disangkalRiwayat kolestrol,asam urat: disangkalRiwayat sering mengangkat benda berat : diakuiRiwayat gangguan ginjal : disangkalRIWAYAT PENGOBATANPasien belum minum obat untuk mengurangi rasa nyeri di bagian punggung.RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :Riwayat Hipertensi: disangkalRiwayat Diabetes Melitus: disangkalRiwayat asma dan alergi: disangkalRiwayat kelemahan anggota gerak: disangkalRiwayat penyakit ginjal: disangkalRiwayat penyakit serupa : disangkalRiwayat TBC, batuk darah : disangkalRIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL EKONOMI :Pasien merupakan seorang pedagang. Pasien berkerja dalam posisi duduk selama 3 jam per hari dan pekerjaan itu sudah dilakukan selama 3 tahun. Pasien mengakui sering mengangkat barang-barang berat. Pasien mengaku sering merokok, tidak minum alkohol dan jarang melakukan olahraga.Pasien berobat menggunakan BPJSANAMNESIS SISTEM :Sistem Serebrospinal: Tidak ada keluhanSistem Kardiovaskuler: Tidak ada keluhanSistem Respirasi: Tidak ada keluhanSistem Gastrointestinal?????????? : Tidak ada keluhanSistem Muskuloskeletal: Nyeri punggung bawah kiri diakuiSistem Integumen??????????????????: Tidak ada keluhanSistem Urogenita: Tidak ada keluhanRESUME ANAMNESIS Pasien menyatakan nyeri pada punggung bawah sebelah kiri 1 minggu SMRS. nyeri dirasakan di sebelah punggung bawah dekat tulang ekor sisi kiri Keluhan dirasakan hilang timbul dan pasien masih bisa beraktivitas seperti biasa.Pasien mengeluhkan punggung bawah kiri terasa kaku dan seperti tertarik.Akan tetapi 7 jam SMRS pasien merasakan sangat kesakitan di punggung bawah kiri. Keluhan nyeri berawal ketika pasien sedang mengangkat benda-benda yang berat. Keluhan nyeri dirasakan terus menerus dan menetap pada tempat tersebut, pasien menyatakan jika punggung bawahnya terasa kaku. Nyeri akan bertambah ketika pasien melakukan aktivitas, sehingga pasien hanya memutuskan untuk berbaring saja. Jika diberikan skala nyeri, pasien memberikan angka 8 dari 10 untuk nyerinya . Nyeri yang dirasakan tidak menjalar ke anggota gerak bawah. Tidak ada nyeri ketika batuk atau mengejan Keluhan lemah pada anggota gerak dan kesemutan juga disangkal oleh pasien Pasien menyatakan BAB dan BAK normal tidak ada gangguan. Pasien belum minum obat apapun dan langsung dibawa oleh keluarga ke IGD .Pasien sebelumnya memiliki riwayat jatuh ketika bermain sepak bola 4 tahun yang lalu. Pasien bercerita bahwa pekerjaan nya adalah pedagang dimana keseharian nya hanya duduk saja selama 3 jam. Riwayat mengangkat benda-benda berat diakui. DISKUSI PERTAMABerdasarkan anamnesis, didapatkan keluhan utama nyeri punggung bawah sebelah kiri. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi atau digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain,?1994).Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri yang berasal dari daerah lain (refered pain).Jika ditinjau dari sumbernya nyeri dapat diklasifikasikan menjadi nyeri somatik luar, somatik dalam, dan viseral. Nyeri somatik luar dapat berasal dari kulit. Nyeri somatik dalam dapat berasal dari tulang, otot, dan sendi. Kemungkinan terjadinya nyeri akibat sprain atau strain pada otot juga bisa dicurigai. Sedangkan nyeri viseral berasal dari organ viseral atau membran yang menutupinya. Jika ditinjau dari jenisnya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri nosiseptif, neurogenik, dan psikogenik. Nyeri nosiseptif timbul karena adanya kerusakan pada jaringan somatik atau viseral sedangan nyeri neurogenik disebabkan oleh cedera pada jalur serat saraf perifer.Nyeri pada punggung bawah sebelah kiri dirasa terus menerus dan menetap pada tempat tersebut. Nyeri pada punggung sangat umum terjadi dan biasa disebut dengan Low Back Pain. Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri yang dirasakan pasien bersifat akut karena berlangsung kurang dari 1 hari. Low back pain dibagi menjadi dua yaitu spesifik dan non spesifik, low back pain spesifik terjadi bila nyeri punggung melibatkan kerusakan tulang belakang dan saraf, sedangkan low back pain non spesifik jika nyeri punggung yang terjadi tidak melibatkan saraf atau sumber nyeri berasal dari organ viseral.Pasien menyatakan nyeri bertambah bila bergerak, sehingga untuk memperingan nyeri yang timbul pasien tiduran saja. Hal ini menunjukan bahwa kontraksi dari otot dapat mempengaruhi rasa nyeri tersebut sehingga pasien lebih nyaman tiduran saja.Keluhan kelemahan pada anggota gerak bawah disangkal oleh pasien, hal ini menujukan bukan suatu kerusakan pada sistem saraf pusat yang dapat menyebakan fungsi motorik terganggu. Kemudian keluhan kaki kesemutan disangkal sehingga nyeri yang terjadi tidak menimbulkan gangguan pada sistem sensorik.Pasien mengeluh setahun belakangan pasien sudah merasakan pegal-pegal dan nyeri pada punggung bawah namun tidak dihiarukan karena tidak mengganggu aktivitas, hal ini menunjukan bahwa penyebab nyeri yang terjadi sudah berlangsung sejak lama. Pasien mengaku berkerja sebagai pedagang dan berkerja dalam posisi duduk selama 3 jam dimana kebiasaan duduk yang lama diketahui dapat,menyebabkan ketegangan otot-otot dan keregangan ligamentum tulang belakang, apalagi bila posisi duduk salah, sehingga sering menimbulkan nyeri punggung. Keluhan tidak disertai dengan gangguan BAK dan BAB, yang menandakan fungsi vegetatif tidak terganggu. Tidak terdapat nyeri saat BAK dan kencing berpasir menunjukkan bahwa nyeri punggung bukan berasal dari gangguan pada saluran kemih seperti batu ginjal atau batu ureter. Keluhan juga tidak disertai dengan kelemahan anggota gerak, baal, kesemutan dan nyeri radikuler dan fungsi BAB BAK baik sehingga menunjukkan tidak terdapat cedera pada medulla spinalis atau penekanan pada radiksNYERIDefinisi NyeriNyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau berpotensi terjadi atau digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain,?1994). Klasifikasi nyeriBerdasarkan Durasi Nyeri Menurut The International Association for the Study of Pain(IASP), nyeri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:Nyeri akut, nyeri yang biasanya berhubungan dengan kejadian atau kondisi yang dapat dideteksi dengan mudah. Nyeri akut merupakan suatu gejala biologis yang merespon stimuli nosiseptor (reseptor rasa nyeri) karena terjadinya kerusakan jaringan tubuh akibat penyakit atau trauma. Nyeri ini biasanya berlangsung sementara, kemudian akan mereda bila terjadi penurunan intensitas stimulus pada nosiseptor dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Contoh nyeri akut ialah nyeri akibat kecelakaan atau nyeri pasca bedah.Nyeri kronik, nyeri yang dapat berhubungan ataupun tidak dengan fenomena patofisiologik yang dapat diidentifikasi dengan mudah,berlangsung dalam periode yang lama dan merupakan proses dari suatu penyakit. Nyeri kronik berhubungan dengan kelainan patologis yang telah berlangsung terus menerusatau menetap setelah terjadi penyembuhan penyakit atau trauma dan biasanya tidak terlokalisir dengan jelas.Berdasarkan PatofisiologiNyeri nosiseptif Kata nosisepsi berasal dari kata “noci” dari bahasa Latin yang artinya harm atau injury dalam bahasa Inggris atau luka atau trauma. Kata ini digunakan untuk menggambarkan respon neural hanya pada traumatik atau stimulus noksius. Nyeri nosiseptif disebabkan oleh aktivasi ataupun sensitisasi dari nosiseptor perifer, reseptor khusus yang mentransduksi stimulus noksiusdisebabkan aktivasi dari serabut saraf tipe A- δ dan tipe C yang berespon terhadap stimulus nyeri (seperti trauma, penyakit, dan inflamasi). Rasa nyeri berasal dari organ viseral dinamakan nyeri viseral, sebaliknya nyeri yang berasal dari jaringan seperti kulit, otot, kapsul sendi, dan tulang dinamakan nyeri somatik. Nyeri somatik dibagi menjadi nyeri somatik superfisial dan nyeri somatik dalam.Nyeri neuropatikDisebabkan oleh proses sinyal tambahan dari sistem saraf perifer atau sistem saraf pusat. Dengan kata lain, nyeri neuropatik berhubungan dengan trauma sistem saraf. Yang paling sering menyebabkan nyeri neuropatik adalah trauma, inflamasi, penyakit metabolik (diabetes), infeksi (herpes zooster), tumor, racun, dan penyakit saraf primer.Nyeri neuropatik dapat bersifat terus menerus atau episodik dan digambarkan dalam banyak gambaran seperti rasa terbakar, tertusuk, shooting, seperti kejutan listrik, pukulan, remasan, spasme atau dingin. Beberapa hal yang mungkin berpengaruh pada terjadinya nyeri neuropatik yaitu sensitisasi perifer, timbulnya aktifitas listrik ektopik secara spontan, sensitisasi sentral, reorganisasi struktur, adanya proses disinhibisi sentral, dimana mekanisme inhibisi dari sentral yang normal menghilang, serta terjadinya gangguan pada koneksi neural, dimana serabut saraf membuat koneksi yang lebih luas dari yang normal.Nyeri neuropatik merupakan nyeri yang ditimbulkan akibat kerusakan neural pada saraf perifer maupun pada sistem saraf pusat yang meliputi jalur saraf aferen sentral dan perifer, biasanya digambarkan dengan rasa terbakar dan menusuk. Pasien yang mengalami nyeri neuropatik sering memberi respon yang kurang baik terhadap analgesik opioid.C. Berdasarkan Lokasi/ LetakRadiating pain: Nyeri menyebar dari sumber nyeri kejaringan di dekatnya.Referred pain (nyeri proyeksi): Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab.Intractable pain: Nyeri yang sangat susah dihilangkanPhantom pain: Sensasi nyeri dirasakan pada bagian tubuh yang hilang( contoh : pada bagian tubuh yang diamputasi atau pada bagian tubuh yang lumpuh).D. Nyeri berdasarkan ringan beratnya Nyeri ringan Nyeri Ringan Nyeri ringan adalah nyeri yang timbul dengan intensitas yang ringan. Pada nyeri ringan biasanya pasien secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik.Nyeri Sedang Nyeri sedang adalah nyeri yang timbul dengan intensitas yang sedang. Pada nyeri sedang secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.Nyeri Berat Nyeri berat adalah nyeri yang timbul dengan intensitas yang berat. Pada nyeri berat secara obyektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang. Intensitas NyeriIntensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, dimana pengukurannya sangat subjektif dan individual. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Beberapa jenis pengukuran nyeri antara lain:Skala penilaian numerikSkala penilaian numerik (numerical rating scales, NRS) digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala 1-10. Skala biasanya digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik.Skala analog visualSkala analog visual (visual analogue scale, VAS) merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberikan pasien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri.195135552070Skala nyeri BourbanisKategori dalam skala nyeri Bourbanis memiliki 5 kategori dengan menggunakan skala 0-10. Kriteria nyeri pada skala ini yaitu:0???? : tidak nyeri1-3? : nyeri ringan, secara objektif pasien dapat berkomunikasi dengan baik4-6? : nyeri sedang, secara objektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik7-9? : nyeri berat, secara objektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang, dan distraksi10?? : nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu berkomunikasi lagi.Low Back Pain (LBP)Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha . LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik.Klasifikasi Low Back Pain (LBP)Banyak klasifikasi nyeri punggung bawah ditemukan dalam literatur, tetapi tidak ada yang benar benar memuaskan. Masing- masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ada yang berdasarkan struktur anatomis (nyeri pinggang primer, sekunder, referal dan psikosomatik), ada yang berdasarkan sumber rasa nyeri (viserogenik, neurogenik, vaskulogenik, spondilogenik dan psikogenik), berdasarkan lama penyakitnya (akut, sub akut, kronis), berdasarkan etiologinya (spesifik dan non spesifik).Klasifikasi Berdasarkan Sumber Rasa NyeriSementara klasifikasi sumber nyeri pinggang bawah (NPB) dapat dibagi atas beberapa jenis yaitu:ViserogenikMerupakan nyeri punggung bawah yang bersumber oleh adanya kelainan pada? organ dalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus, dan lain-lain.NeurogenikMerupakan NPB yang bersumber dari adanya penekanan pada saraf punggung bawah.VaskulogenikMerupakan NPB yang bersumber dari adanya gangguan vaskuler disekitar punggung bawah.SpondilogenikMerupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya gangguan pada struktur tulang maupun persendian tulang punggung bawah.PsikogenikMerupakan nyeri punggung bawah yang bersumber dari adanya gangguan? psikologis pasienKlasifikasi LBPPembeda/LBPViscerogenikVasculogenikNeurogenikSpandilogenik PsikogenikMusculogenikIstirahat+ tetapBerdiri tenang↑ malam+±-Aktifitas+ tetap++++±+Organ spesifik+-----Sifat nyeriMenetapNyeri punggung dalamMenetap RadikulerInkonsistenMenetapPenjalaran-Bokong,tungkai++±-Batuk/mengejan/membungkuk---± canal stenosis--Spasme otot±±++++-/++++++Klasifikasi menurut Onset Akut low back painAcute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba dan rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.Chronic Low Back PainRasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumorPenyebab Low Back Pain (LBP)Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya LBP, antara lain:Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak LahirKeadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan scoliosis ringan.Selain? itu? ditandai? pula? adanya? dua? buah? vertebra? yang? melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala- gejala? berat? sepert? club? foot,? rudimentair? foof,? kelayuan? pada? kaki,? dan sebagainya. namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan. Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah:Penyakit SpondylisthesisPada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus vertebrae, dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae (Bimariotejo, 2009). Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur 35 tahun baru menimbulkan nyeri akibat kelinan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.Penyakit Kissing SpinePenyakit ini disebabkan karena dua tau lebih processus spinosus bersentuhan.? Keadan ini bisa? menimbulkan gejala dan tidak. Gejala? yang ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan X-ray dengan posisi lateral.Sacralisasi Vertebrae Lumbal Ke VPenyakit? ini? disebabkan? karena? processus? transversus? dari vertebra lumbal ke V melekat atau menyentuh os sacrum dan/atau os ileum.Low Back Pain karena TraumaTrauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau? melakukan? aktivitas? dengan? beban? yang? berat? dapat? menderita? nyeri pinggang bawah yang akut.Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut. Secara patologis anatomis, pada low back pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan, seperti:Perubahan pada sendi Sacro-IliacaGejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas.Perubahan pada sendi Lumba SacralTrauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan ini dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral I dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak.Low Back Pain karena Perubahan JaringanKelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota bagian tubuh lain. Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabkan oleh perubahan jaringan antara lain:Osteoartritis (Spondylosis Deformans)Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot- ototnya?? juga?? menjadi?? berkurang?? sehingga?? sangat?? memudahkan?? terjadinya kekakuan pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulang vetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang hingga ke pinggang. Penyakit FibrositisPenyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler. Penyakit ini ditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu. Rasa nyeri memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan.Penyakit InfeksiInfeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi kronis,? disebabkan? oleh? bakteri? tuberkulosis.? Infeksi? kronis? ditandai? dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam serta kelemahan.Low Back Pain karena Pengaruh Gaya BeratGaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya. Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP.Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan? terjadinya? LBP? akibat? pengaruh gaya berat.? Hal? ini? disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot. Faktor Resiko Low Back Pain (LBP)Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor?? psikososial. Sifat?? dan?? karakteristik?? nyeri?? yang dirasakan pada penderita LBP bermacam-macam seperti nyeri terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam, hingga terjadi kelemahan pada tungkai. Nyeri ini terdapat pada daerah lumbal bawah, disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha, tungkai, dan kaki. DiagnosisAnamnesisNyeri pinggang bawah dapat dibagi dalam 6 jenis nyeri, yaitu:Nyeri pinggang lokalJenis ini paling sering ditemukan. Biasanya terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. Nyeri ini dapat berasal dari bagian-bagian di bawahnya seperti fasia, otot-otot paraspinal, korpus vertebra, sendi dan ligamen.Iritasi pada radiksRasa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan dirasakan pada dermatom yang bersangkutan pada salah satu sisi badan. Kadang-kadang dapat disertai hilangnya perasaan atau gangguan fungsi motoris. Iritasi dapat disebabkan oleh proses desak ruang pada foramen vertebra atau di dalam kanalis vertebralis.Nyeri rujukan somatisIritasi serabut-serabut sensoris dipermukaan dapat dirasakan lebih dalam pada dermatom yang bersangkutan. Sebaliknya iritasi di bagian-bagian dalam dapat dirasakan di bagian lebih superfisial.Nyeri rujukan viserosomatisAdanya gangguan pada alat-alat retroperitonium, intraabdomen atau dalam ruangan panggul dapat dirasakan di daerah pinggang.Nyeri karena iskemiaRasa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasio intermitens yang dapat dirasakan di pinggang bawah, di gluteus atau menjalar ke paha. Dapat disebabkan oleh penyumbatan pada percabangan aorta atau pada arteri iliaka komunis.Nyeri psikogenRasa nyeri yang tidak wajar dan tidak sesuai dengan distribusi saraf dan dermatom dengan reaksi wajah yang sering berlebihan. Penyebab mekanis LBP menyebabkan nyeri mendadak yang timbul setelah posisi mekanis yang merugikan. Mungkin terjadi robekan otot, peregangan fasia atau iritasi permukaan sendi. Keluhan karena penyebab lain timbul bertahap. Gejala LBP yang sudah lama dan intermiten, diselingi oleh periode tanpa gejala merupakan gejala khas dari suatu LBP yang terjadinya secara mekanis. Herniasi diskus bisa membutuhkan waktu 8 hari sampai resolusinya. Degenerasi diskus dapat menyebabkan rasa tidak nyaman kronik dengan eksaserbasi selama 2- 4 minggu. Walaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak dan berat, yang biasanya berhubungan dengan pekerjaan, bisa menyebabkan suatu LBP, namun sebagian besar episode herniasi diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relatif sepele, seperti membungkuk atau memungut barang yang enteng. Faktor-faktor lain yang penting adalah gangguan pencernaan atau gangguan miksi-defekasi, karena bisa merupakan tanda dari suatu lesi di kauda ekuina dimana harus dicari dengan teliti adanya hipestesi peri-anal, retensio urin, overflow incontinence dan tidak adanya perasaan ingin miksi dan gejala-gejala ini merupakan suatu keadaan emergensi yang absolut, yang memerlukan suatu diagnosis segera dan dekompresi operatif segera, bila ditemukan kausa yang menyebabkan kompresi. Suatu radikulopati tanpa nyeri menandakan kemungkinan adanya suatu penyakit metabolik seperti polineuropati diabetik, namun juga harus diingat bahwa hilangnya nyeri tanpa terapi yang adekuat dapat menandakan adanya suatu penyembuhan, namun dapat pula berarti bahwa serabut nyeri hancur sehingga perasaan nyeri hilang, walaupun kompresi radiks masih adaPemeriksaan fisikPemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri punggung meliputi evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi meliputi evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks.Inspeksi : Pemeriksaan fisik dimulai dengan inspeksi dan bila pasien tetap berdiri dan menolak untuk duduk, maka sudah harus dicurigai adanya suatu herniasi diskus.Gerakan aktif pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat nyeri dan juga bentuk kolumna vertebralis, berkurangnya lordosis serta adanya skoliosis. Berkurang sampai hilangnya lordosis lumbal dapat disebabkan oleh spasme otot paravertebral.Gerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita:Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.Ekstensi ke belakang (back extension) seringkali menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada stenosis foramen intervertebralis di lumbal dan artritis lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan foramen sehingga menyebabkan suatu kompresi pada saraf spinal.Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada HNP, karena adanya ketegangan pada saraf yang terinflamasi diatas suatu diskus protusio sehingga meninggikan tekanan pada saraf spinal tersebut dengan jalan meningkatkan tekanan pada fragmen yang tertekan di sebelahnya (jackhammer effect).Palpasi :Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological overlay).Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada ruangan intervertebralisPada spondilolistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak-rataan (stepoff) pada palpasi di tempat/level yang terkena.Penekanan dengan jari jempol pada prosesus spinalis dilakukan untuk mencari adanya fraktur pada vertebra.Pemeriksaan fisik yang lain memfokuskan pada kelainan neurologis.Harus dicari pula refleks patologis seperti babinski, terutama bila ada hiperefleksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper motor neuron (UMN). Dari pemeriksaan refleks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa UMN atau LMN.Pemeriksaaan MotorikHarus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua sisi untuk menemukan abnormalitas motoris.Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :Berjalan dengan menggunakan tumit.Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.Jongkok dan gerakan bertahan ( seperti mendorong tembok )Pemeriksaan SensorikPemeriksaan sensorik akan sangat subjektif karena membutuhkan perhatian dari penderita dan tak jarang keliruRefleksRefleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada saraf spinal.Special TestTes Lasegue:Mengangkat tungkai dalam keadaan ekstensi. Positif bila pasien tidak dapat mengangkat tungkai kurang dari 60° dan nyeri sepanjang nervus ischiadicus. Rasa nyeri dan terbatasnya gerakan sering menyertai radikulopati, terutama pada herniasi discus lumbalis/ lumbo-sacralis.center12065Tes Patrick dan anti-patrick:Fleksi-abduksi-eksternal rotation-ekstensi sendi panggul. Positif jika gerakan diluar kemauan terbatas, sering disertai dengan rasa nyeri. Positif pada penyakit sendi panggul, negative pada ischialgia.6800850Tes kernig:Pasien terlentang, paha difleksikan, kemudian meluruskan tungkai bawah sejauh mungkin anpa timbul rasa nyeri yang berarti. Positif jika terdapat spasme involunter otot semimembraneus, semitensinous, biceps femoris yang membatasi ekstensi lutut dan timbul nyeri.Tes Naffziger:Dengan menekan kedua vena jugularis, maka tekanan LCS akan meningkat, akan menyebabkan tekanan pada radiks bertambah, timbul nyeri radikuler. Positif pada spondilitis.Tes valsava:Penderita disuruh mengejan kuat maka tekanan LCS akan meningkat, hasilnya sama dengan percobaan Naffziger.Spasme m. psoas:Diperiksa pada pasien yang berbaring terlentang dan pelvis ditekan kuat – kuat pada meja oleh sebelah tangan pemeriksa, sementara tangan lain menggerakkan tungkai ke posisi vertical dengan lutut dalam keadaan fleksi tegak lurus. Panggulsecara pasif mengadakan hiperekstensi ketika pergelangan kaki diangkat. Terbatasnya gerakan ditimbulkan oleh spasme involunter m.psoas.Tes Gaenselen:Terbatasnya fleksi lumbal secara pasif dan rasa nyeri yang diakibatkan sering menyertai penyakit pada art. Lumbal / lumbosacral. Dengan pasien berbaring terlentang, pemeriksa memegang salah satu ekstremitas bawah dengan kedua belah tangan dan menggerakkan paha sampai pada posisi fleksi maksimal. Kemudian pemeriksa menekan kuat – kuat ke bawah kearah meja dan ke atas kearah kepala pasien, yang secara pasif menimbulkan fleksi columna spinalis lumbalis.Pemeriksaan PenunjangLaboratorium:Pada pemeriksaan laboratorium rutin penting untuk melihat; laju endap darah (LED), kadar Hb, jumlah leukosit dengan hitung jenis, dan fungsi ginjal.Pungsi Lumbal (LP) :LP akan normal pada fase permulaan prolaps diskus, namun belakangan akan terjadi transudasi dari low molecular weight albumin sehingga terlihat albumin yang sedikit meninggi sampai dua kali level normal.Pemeriksaan Radiologis :Foto rontgen biasa (plain photos) sering terlihat normal atau kadang-kadang dijumpai penyempitan ruangan intervertebral, spondilolistesis, perubahan degeneratif, dan tumor spinal. Penyempitan ruangan intervertebral kadang-kadang terlihat bersamaan dengan suatu posisi yang tegang dan melurus dan suatu skoliosis akibat spasme otot paravertebral.9607550CT scan adalah sarana diagnostik yang efektif bila vertebra dan level neurologis telah jelas dan kemungkinan karena kelainan tulang.Mielografi berguna untuk melihat kelainan radiks spinal, terutama pada pasien yang sebelumnya dilakukan operasi vertebra atau dengan alat fiksasi metal. CT mielografi dilakukan dengan suatu zat kontras berguna untuk melihat dengan lebih jelas ada atau tidaknya kompresi nervus atau araknoiditis pada pasien yang menjalani operasi vertebra multipel dan bila akan direncanakan tindakan operasi terhadap stenosis foraminal dan kanal vertebralis.1183005-100965MRI (akurasi 73-80%) biasanya sangat sensitif pada HNP dan akan menunjukkan berbagai prolaps. Namun para ahli bedah saraf dan ahli bedah ortopedi tetap memerlukan suatu EMG untuk menentukan diskus mana yang paling terkena. MRI sangat berguna bila:vertebra dan level neurologis belum jelaskecurigaan kelainan patologis pada medula spinal atau jaringan lunakuntuk menentukan kemungkinan herniasi diskus post operasikecurigaan karena infeksi atau neoplasma12600211201511Mielografi atau CT mielografi dan atau MRI adalah alat diagnostik yang sangat berharga pada diagnosis LBP dan diperlukan oleh ahli bedah saraf atau ortopedi untuk menentukan lokalisasi lesi pre-operatif dan menentukan adakah adanya sekwester diskus yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu tumor. Mumenthaler (1983) menyebutkan adanya 25% false negative diskus prolaps pada mielografi dan 10% false positive dengan akurasi 67%.Elektromiografi (EMG) :Dalam bidang neurologi, maka pemeriksaan elektrofisiologis/neurofisiologis sangat berguna pada diagnosis sindroma radiks. Pemeriksaan EMG dilakukan untuk :Menentukan level dari iritasi atau kompresi radiksMembedakan antara lesi radiks dengan lesi saraf periferMembedakan adanya iritasi atau kompresi radiksElektroneurografi (ENG)Pada elektroneurografi dilakukan stimulasi listrik pada suatu saraf perifer tertentu sehingga kecepatan hantar saraf (KHS) motorik dan sensorik (Nerve Conduction Velocity/NCV) dapat diukur, juga dapat dilakukan pengukuran dari refleks dengan masa laten panjang seperti F-wave dan H-reflex. Pada gangguan radiks, biasanya NCV normal, namun kadang-kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan akson dan juga bila ada neuropati secara bersamaan.Diagnosis Banding Nyeri Punggung Bawah1. Penyebab Sistemik- aneurisme aorta abdominalis- nephrolitiasis- infeksi ginjal- kelainan metabolic- tumor- Ankilosing spondilosis- Sindroma Reiter- arthritis colitis ulseravitf- psoriasis arthritis- rheumatoid arthritis- miopati radikulopati2. Penyebab lokal yang berbahaya- tumor- infeksi ruang diskus- abses epidural- fraktur- hernia diskus- stenosis spinal- spondilolistesis3. Patologi lokal yang menjalar menyerupai nyeri punggung bawah- osteoarthritis pinggang- nekrosis aseptis kaput femoral- trauma nervus ischiadicus- cyclic radiating low back painBerdasarkan etilogi :1. NPB mekanikal (97%) :- lumbar strain, sprain (70%)- proses degenerative- stenosis spinal- fraktur kompresi osteoporotic- spondilolistesis- fraktur traumatic- spondilolisis2. NPB nonmekanikal (1%) :- neoplasma (multiple myeloma, dll)- infeksi- arthritis inflamasi- Scheurman sisease (Osteokondrosis)- Paget disease3. Penyakit visceral (2%)- prostatitis- nefrolitiasis- aneurisma aortaPenatalaksanaanPenatalaksanaan Low Back Pain AkutSebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasi dari pemberian saran dan analgesia yang tepat. Kronisitas low back pain dapat dihindari dengan: memperhatikan aspek psikologis gejala yang ada, menghindari pemeriksaan yang tidak perlu dan berlebihan, menghindari penatalaksanaan yang tidak konsisten, serta memberikan saran untuk mencegah rekurensi (seperti: menghindari pengangkatan beban yang berat).Faktor yang berhubungan dengan hasil dan kronisitas low back pain :Distress: reaksi depresif, ketidakberdayaan.Pemahaman tentang nyeri dan disabilitas: rasa takut dan kesalahpahaman tentang nyeri.Faktor perilaku: menghindari gerakan-gerakan yang memperberat.Penatalaksanaan Low Back Pain Kronik yang menyebabkan DisabilitasPenelitian telah menunjukkan bahwa pengaruh terpenting dalam perkembangan kronisitas adalah psikologikal dibandingkan dengan biomekanikal. Faktor-faktor psikologis yang dimaksud adalah distress berat, kesalahpahaman tentang nyeri dan implikasinya, serta penghindaran aktivitas karena takut membuat rasa nyeri bertambah parah. Terhadap pasien-pasien yang membutuhkan penanganan rujukan spesialis, pilihan terapinya adalah interdisciplinary pain management programme (IPMP). Dimana difokuskan pada fungsi dibandingkan penyakit, tatalaksana dibandingkan penyembuhan, integrasi beberapa terapi spesifik, penatalaksanaan multidisiplin, menekankan pada metode aktif daripada pasif, dan self care daripada hanya menerima terapi.Penatalaksanaan Low Back Pain Non SpesifikAktivitas: lakukan aktivitas normal. Penting untuk melanjutkan kerja seperti biasanya.Tirah baring: tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus dapat dilakukan. Tirah baring 2-3 hari pertama untuk mengurangi nyeri.Medikasi: obat anti-nyeri diberikan dengan interval biasa dan digunakan hanya jika diperlukan. Mulai dengan parasetamol atau NSAID. Jika tidak ada perbaikan, coba campuran parasetamol dengan opioid. Pertimbangkan tambahan muscle relaxant tetapi hanya untuk jangka pendek, mengingat bahaya ketergantungan.Olahraga : harus dievaluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke aktivitas sehari-harinya dalam 4-6 minggu.Manipulasi: dipertimbangkan untuk kasuskasus yang membutuhkan obat penghilang nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam 1-2 minggu.Terapi dan intervensi lain: belum ada penelitian mengenai terapi dengan traksi, termis ultrasound, akupuntur, sabuk penyangga, ataupun pijatan.Diagnosis Sementara :Diagnosis Klinis : nyeri punggung bawah tidak menjalarDiagnosis Topik: jaringan peka nyeri lumbosacralDiagnosis Etiologi : LBP musculogenik,psikogenik Pemeriksaan ( tanggal 9 Juli 2018 )Pemeriksaan fisik dilakukan 9 Juli 2018 pukul 14.40 WIB di Bangsal TerataiKeadaan Umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Compos MentisGCS: E4M6V5Berat badan: 65 kgTinggi badan: 170 cmStatus Gizi : normalStatus InternusKepala: mesocephalMata: konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), edema pupil (-/-), reflek pupil direk (+/+), reflek pupil indirek (+/+), reflek kornea (+/+), ptosis (-)Hidung: napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), septum deviasi (-/-)Telinga: serumen (+/+), sekret (-/-), nyeri mastoid (-/-)Mulut: bibir sianosis (-), karies dentis (-) atrofi papil lidah (-), lidah deviasi (-)Leher: simetris, pembesaran KGB (-), tiroid (dalam batas normal)Thorax:Cor:Inspeksi: tidak tampak ictus cordisPalpasi: Ictus cordis teraba di SIC IV LMCSPerkusi: Batas jantung dalam batas normalAuskultasi: Bunyi jantung I & II (+) normal, bising (-), gallop (-)Pulmo:DepanDextraSinistraInspeksiPalpasi PerkusiAuskultasiPergerakan simetris, retraksi (-)Vokal fremitus normal kanan = kiriSonor seluruh lapang paruSD paru vesikuler (+), suara tambahan paru: wheezing (-), ronki (-)Pergerakan simetris, retraksi (-)Vokal fremitus normal kanan = kiriSonor seluruh lapang paruSD paru vesikuler (+), suara tambahan paru: wheezing (-), ronki (-)DepanBelakangSDV (+/+)Abdomen :Inspeksi: dinding abdomen datar, perabaan supel, warna kulit sama dengan warna kulit sekitarAuskultasi: bising usus (+) normal Perkusi: timpani seluruh regio abdomen, batas hepar normal, nyeri ketok abdomen (-)Palpasi: nyeri tekan(-), hepar & lien tak terabaEkstremitas : Atas: Oedem (-/-), CRT (<2 dtk), Akral dingin (-/-)Bawah: Oedem (-/-), CRT (< 2 dtk), Akral dingin (-/-)Status lokalis (punggung): luka terbuka (-), jejas (-), deformitas (-), nyeri tekan (+) di punggung bawah kiri,kaku punggung bawah sebelah kiri (+) Status NeurologisSikap Tubuh: NormalGerakan Abnormal: Tidak adaCara berjalan: Sulit dinilaiPemeriksaan Saraf KranialNERVUS CRANIALISKananKiriN.IDaya PenghiduNormal/NormalN.II??Daya PenglihatanNormal/NormalPenglihatan WarnaNormal/NormalLapang PandangNormal/NormalN.III????Ptosis-/-Gerakan mata ke medialNormal/NormalGerakan mata ke atasNormal/NormalGerakan mata ke bawahNormal/NormalUkuran Pupil+ (3 mm)+ (3mm)Reflek cahaya Langsung++Reflek cahaya konsensuil++Strabismus divergen-/-N.IV???Gerakan mata ke lateral bawah+/+Strabismus konvergen-/-MenggigitNormal/NormalMembuka mulutNormal/NormalN.V??Sensibilitas mukaNormal/NormalReflek kornea++Trismus-/-N.VI?Gerakan mata ke lateral bawah+/+Strabismus konvergen-/-N.VII???????Kedipan mataNormal/NormalLipatan nasolabialSimetris/simetrisSudut mulutSimetris/simetrisMengerutkan dahiNormal/NormalMenutup mataNormal/NormalMeringisNormal/NormalMenggembungkan pipiNormal/NormalDaya kecap lidah 2/3 depanNormal/NormalN.VIIIMendengar suara berbisik+/+Mendengar detik arloji+/+Tes RinneTidak dilakukanTes SchawabachTidak dilakukanTes WeberTidak dilakukanN.IXArkus FaringNormal/NormalDaya kecap lidah 1/3 belakangNormal/NormalReflek muntah+Sengau–Tersedak–N.XDenyut nadi80x/mnt regularArkus FaringSimetris/simetrisBersuaraNormal/NormalMenelanNormal/NormalN.XIMemalingkan kepalaNormal/NormalSikap bahuNormal/NormalMengangkat bahuNormal/NormalTrofi otot bahuEutrofi/EutrofiN.XIISikap LidahNormal/NormalArtikulasiNormal/NormalTremor Lidah-/-Menjulurkan LidahNormal/NormalTrofi otot lidahEutrofi/EutrofiFasikulasi Lidah-/-Pemeriksaan MotorikGBBK55TnNNTrEuEuRF++RP––++––Reflek fisiologis : normoreflekspatologis : (-)Pemeriksaan tambahan pada LBP :Tes Patrick?????????????????????? : -/-Tes Contrapatrick??????????? : -/-Tes Laseque???????????????????? : -/-Tes Sicard??????????????????????? : -/-Tes Bragard???????????????????? : -/-Tes CVA : -/- Tes Valsava???????????????????? : -Tes Naffziger : -Pemeriksaan Sensibilitas: normalPemeriksaan Fungsi Vegetatif: Miksi : BAK normal, inkontinentia urine (-), retensio urine (-), anuria (-)Defekasi : BAB cair (-), inkontinentia alvi (-), retensio alvi (-)LABORATORIUM PemeriksaanHasilNilai RujukanHematologiDarah RutinHemoglobin13,0 L11.7-15.5 g/dlLeukosit10,23.6-11 ribuEritrosit5.223.8-5.4 jutaHematokrit40,735-47 %Trombosit455 H150-400 ribuMCV77,0 L82-98 FlMCH24,6 L27-34 pgMCHC31,9 L32-37 g/dlRDW12,310-16 %MPV5,97 L7-11 mikro m3Limfosit2,621,0-45 mikro m3Monosit0,5150,2-1,0 mikro m3Eosinofil0,1540,04-0,8 mikro m3Basofil0,1090-0,2 mikro m3Neutrofil4,351,8-7,5 mikro m3Kimia KlinikGlukosa puasa10082-115 mg/dlUreum2910-50 mg/dlCreatinin0,930,62-1,1 mg/dlSGOT340-50 U/LSGPT460-50 IU/LCholesterol177<200 dianjurkan200-239 resiko sedang>240 resiko tinggiHDL – Cholesterol27 L31 – 75LDL – Cholesterol97,4<150Trigliserida13130 – 150332740354965X-Foto LumboSacral AP-LateralKesan :-Alligment lurus-Tak tampak kompresi maupun listesis-Penyempitan diskus intervertebralis aspek posterior VL 5-Sakralisasi VL-5 aspek kiriDiskusi keduaPada pemeriksaan didapatkan postur tubuh normal, indeks massa tubuh normal, pemeriksaan kekuatan, gerakan, tonus, motorik, sensorik, nervus cranialis dan fungsi vegetatif dalam batas normal. Pada pemeriksaan khusus didapatkan hasil negatif. Interpretasi pada pemeriksaan khusus sebagai berikut :Tes Patrick?????????????????????? : dapat ditemukan pada Kelainan pada sendi sacro-ilitisTes Contrapatrick??????????? : dapat ditemukan pada Kelainan pada sendi coxitisTes Laseque???????????????????? : dapat ditemukan pada HNPTes Sicard??????????????????????? : modifikasi dari tes laseq, dapat ditemukan pada HNP???????????????Tes Bagard : modifikasi dari tes laseq, dapat ditemukan pada HNP???????????????????? ??????? Tes Valsava???????????????????? : dapat ditemukan pada spondilosisTes Naffziger : dapat ditemukan pada spondilosisDari pemeriksaan diatas, didapatkan hasil negatif sehingga dapat menyingkirkan diagnosis HNP, spondilosis dan kelainan pada sendi panggul. Dari anamnesis juga didapatkan bahwa tidak terdapat nyeri yang menjalar hingga ekstremitas bawah dan dapat dismpulkan bahwa bukan termasuk tipe nyeri radikuler yang dimana terjadi proses yang menyerang pada radiks saraf. Kemudian dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan terdapat nyeri pada punggung bawah kiri ketika ditekan dan teraba kaku.Jadi etiologi dari LBP kasus ini adalah faktor dari kekakuan otot punggung bawah dimana yang menyebabkan timbulnya nyeriLBP musculogenik dapat diakibatkan oleh karena factor resiko : Ketegangan OtotKetegangan otot dapat timbul dan disebabkan oleh sikap tegang yang konstan atau berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan otot-otot yang akhirnya menimbulkan nyeri. Nyeri juga dapat timbul karena regangan yang berlebihan pada perlekatan otot terhadap tulang.Spasme/Kejang OtotSpasme atau kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba, dimana jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang/kaku/kurang pemanasan. Spasme ini memberi gejala yang khas ialah dengan adanya kontraksi otot akan disertai rasa nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kontraksi. Akan terjadi lingkaran suatu nyeri kejang/spasme ketidakmampuan bergerak.Berikut adalah perbedaan untuk nyeri punggung :KarakteristikOssification of The Posteriro Longitudinal Ligamentum Pacet joint arthritis`Musculogenik Stenosis Canalis SpinalisPiriformis SindromPredileksiC2-C4Vertebra cervical dan vertebra lumbalL5-S1?m. piriformisSifat NyeriNyeri leher aksialDikedua sisi dan tidak tepat ditengah tulang belakangMenetap di point tersebutRadikuler, lokal MenjalarPerjalananAkut progresifAkutAkutKronisAkutGangguan sensibilitas---+-Gangguan motorik---+-Faktor resikoUsiapenuaanAktivitastraumaAnatomis,traumaYang memberatkanMembungkuk kedepanmembungkukBerjalan, kadang nyeri menetap saat istirahat Nyeri ketika bangkit dari posisi duduk dan jongkokDiagnosis akhirDiagnosis Klinis: nyeri punggung bawah Diagnosis Topis: jaringan peka nyeri lumbosacralDiagnosis Etiologi: LBP musculogenikTerapiPada pasien diberikan terapi:Istirahat / tirah baringMedikamentosa :Inj ketorolac 2x1Inj Ranitidin 2x1Diazepam 2x2 mgFluoxetin 1x10 FisioterapiSebagian besar penderita nyeri punggung bawah akut hanya memerlukan terapi simptomatis saja. Lebih dari 60% penderita nyeri punggung bawah akut akan menunjukkan perbaikan yang nyata pada minggu pertama terapi (Bratton, 1999; Patel, 2000).Pada penderita ini didapatkan gejala yang mengarah pada nyeri nosiseptif dan nyeri neuropati. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya bangkitan nyeri pada prasat pemeriksaan fisik dan spasme otot yang jelas. Sehingga, pada penderita ini terapi yang digunakan adalah kombinasi analgesia dan muscle relaxant agent.Ketorolac 2×1 mgKetorolac adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Indikasi penggunaan ketorolac adalah untuk inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan maksimal selama 5 hari. Pada kasus ini, ketorolac digunakan sebagai anti inflamasi dan efek analgesik untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasienDiazepam 2x2mgDiazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistem syaraf pusat. Diazepam diberikan sebagai muscle relaxant pada kasus ini.Ranitidin 2x1 ampulRanitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum? yang? diperlukan? untuk? menghambat? 50%? perangsangan? sekresi asam lambung adalah 36–94 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 6–8 jam. Ranitidin juga berfungsi untuk mencegah efek samping dengan obat lainFluoxetin 1x10 mgFluoxetin adalah anti depresan dari golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Fluoxetin memiliki efek sedatif dan antikolinergik. PROGNOSISDeath??????????????? : bonamDisease????????????? : bonamDisability?????????? : bonamDiscomfort??????? : dubia ad bonamDissatisfaction? : dubia ad bonamFollow up 10/07/201811/01/201812/01/2018SNyeri di punggung bawah kiri, BAK dan BAB lancar, kelemahan anggota gerak (-), kesemutan (-), kesulitan untuk duduk dan berjalanNyeri di punggung bawah sedikit berkurang, BAK dan BAB lancar, kelemahan anggota gerak (-), kesemutan (-) kesulitan untuk duduk dan berjalan (-)Nyeri di punggung bawah (-), BAK dan BAB lancar, kelemahan anggota gerak (-), kesemutan (-) kesulitan untuk duduk dan berjalan (-)OKU : compos mentis,GCS E4M6V5 S : 36,5o C, N: 60x/mntRR: 20x/mntTD : 100/60 mmHgVAS : 4KU : compos mentis,GCS E4M6V5 S : 36,6o C, N: 84x/mntRR: 18x/mntTD : 90/50 mmHgVAS : 2KU : compos mentis,GCS E4M6V5 S : 36,6o C, N: 84x/mntRR: 18x/mntTD : 90/50 mmHgVAS : 1ALow Back Pain Low Back PainLow Back PainPInfus Asering 20 tpmInjeksi Ketorolac 2 x 1 ampulInjeksi Ranitidine 2 x 1 ampulPeroral Diazepam 2 x 2 mgPeroral Fluoxetin 1 x 10 mgInfus Asering 20 tpmInjeksi Ketorolac 2 x 1 ampulInjeksi Ranitidine 2 x 1 ampulPeroral Diazepam 2 x 2 mgPeroral Fluoxetin 1 x 10 mgInfus Asering 20 tpmInjeksi Ketorolac 2 x 1 ampulInjeksi Ranitidine 2 x 1 ampulPeroral Diazepam 2 x 2 mgPeroral Fluoxetin 1 x 10 mgDAFTAR PUSTAKAPinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012. Hal 749-751.Kumala, poppy. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. Edisi Bahasa Indonesia. 1998. hal 505Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging characterization of a lumbar. Volume 38. 2000Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis D Medica. 2006. Hal 1-31Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep prose penyakit. Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026.Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan Penerbit FK UI. Hal 18-19Gregory DS, Seto CK, Wortley GC, Shugart CM. Acute Lumbar Disk Pain : Navigating Evaluation and Treatment Choices. American Family Physician:2008:78(7).The Bone and Joint Decade Task Force on Neck Pain. Neck Pain Evidence Summary.Adams RD. 2007. Pain in the Neck and Extremities. Principle of Neurology. Mc Graw C. Inc. 6th ed. pp 194-197 Anderson GBJ. 2001. Roenthenography Measurement of Lumbar Intervertebral Disc Height. Spine;6 : 154Finneson BE.2000 Anatomy of the Low Back Pain. Toronto : 2nd ed. pp 1-20Goodyear Smith.2002. Management of low back pain. NZFP; 29: 102-107.Linton SJ. 2002. “Yellow Flag” for Back Pain. Seattle. Hal :271-272Meliala L. Suryamiharja. 2000. Penuntun Praktis Penanganan Nyeri Neuropatik. Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI. 2000 ................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download