IlmuKomputer.Com



Debian GNU Linux 4.0 Etch

Agoes Ashad

ashadebi@

Debian GNU Linux

Debian Termasuk distro tertua dalam “dunia” Linux , Debian dikembangkan dengan semangat open source oleh para relawan-relawannya di seluruh dunia.Bebas dikembangkan oleh siapa saja yang berminat, termasuk juga anda. Proyek Debian hanya merilis perangkat lunak yang bersifat free. Semuanya berkumpul dalam situs . Versi awal debian dirilis pada tahun 1993 oleh Ian Murdock.Nama Debian diambil dari namanya sendiri Ian dan sang istri Debra.

Debian memiliki banyak distro turunan seperti :

1. Ubuntu ()

2. Knoppix LiveCD (knoppix)

3. Xandros ()

4. Mepis ()

5. Linspire ()

Sebenarnya masih banyak distro turunan dari Debian yang lain. Model Pengembangan Debian sangat baik dan waktu rilis yang tidak terburu-buru membuat Debian menjadi system operasi yang stable walaupun sedikit kuno. Debian memiliki beberapa cabang pengembangan:

1. Stable , telah teruji dan stabil]

2. Testing, masih dalam tahap pengujian

3. Unstable, versi program sangat baru (initial upload)

Debian memiliki Bug Tracking System yang baik sebagai jembatan end user dan developer. Proyek Debian memiliki komitmen yang tegas untuk free software yang merupakan bagian kontrak social Debian kepada masyarakat free Software

(baca dari bukunya Noprianto, Panduan Praktis Debian GNU Linux 3.1, Dian Rakyat)

Debian menggunakan directory salah satunya untuk memudahkan manajemen system, directory standard di Debian antara lain:

|Directory |Isi |

|/ |Disebut dengan root directori, ini adalah top level dari directori di Linux |

|bin |Berisi binary executable, yaitu program untility untuk user |

|Boot |Berisi file yang digunakan Linux untuk booting yang biasanya berisi kernel |

|Cdrom |Direktori mount untuk cdrom |

|Dev |Berisikan file-file tentang hardware-device yang ada |

|Etc |Berisi tentang konfigurasi file (seperti program files di windows) |

|Home |Berisi dokumen-dokumen dari user |

|Lib |Berisi tentang library (dll) Linux yang sangat penting |

|Lost+found |Berisi file2 hilang yang ditemukan oleh fsck (program file system checker) ketika melakukan pengecekan |

| |file sistem |

|Mnt |Berisikan mount point file system lain |

|Opt |Digunakan untuk menaruh file program yang bersifat opsional |

|Root |Home directory untuk user root |

|Sbin |Berisi file program yang berfunsi sebagai file utility |

|Tmp |Digunakan untuk file2 sementara |

|Usr |Dugunakan untuk menaruh file2 yang tidak mempunyai category |

|Var |Berfungsi untuk menarus file2 yang sifatnya berubah-ubah. |

Instalasi

Siapkan komputer anda dan jangan lupa CD/DVD installer debiannya, untuk versi Etch Debian menyediakan kurang lebih sekitar 21 CD (4DVD). Bisa di download langsung dari atau melaui mirror-mirror di Indonesia, beli di ”warung” dan situs-situs yang jualan distro-distro linux seperti , atau kalau ada temen yang punya installer-nya bisa pinjem sebentar.OK! kita mulai instalasi...

Nyalakan Komputer, set agar BIOS mem-boot CD/DVDROM yang ada pertama kali, jika ada 2 atau lebih drive optiknya, set prioritynya.Dan masukkan CD/DVD installer debiannya.

Setelah BIOS disave, computer akan reboot dan anda akan menemui tampilan prompt dari debian setelah computer booting.

[pic]

Tekan F1 untuk masuk ke help index kemudian F3 untuk masukan metode boot. Masukkan metode bootnya dengan mengetik salah satu metode yang ada, dan kalu perlu parameternya juga sekalian seperti netcfg/disable_dhcp=true masukan parameter ini setelah boot meethod.Jika ingin methods installnya grafis (GUI). maka ketik installgui netcfg/disable_dhcp=true maksud dari parameter ini adalah mendisable permintaan ip ke mesin dhcp server yang ada di jaringan. Nilai parameter-parameter ini bisa diabaikan , namun tidak ada salahnya dicoba.

[pic]

Namun jika ingin modus teks saja ketik install saja Disini penulis menggunakan modus grafis. Kemudian tekan enter, tunggu sebentar.... maka anda akan menemui tampilan

[pic]

Debian saat ini, 4.0 code name Etch, sudah menyediakan instalasi dengan tampilan grafis (GUI) dari yang sebelumnya yang hanya memakai modus teks.Pilih bahasa yang anda gunakan, klik 2 kali pada pilihan atau tekan tombol Continue di pojok kanan bawah.

Selanjutnya ada pemilihan negara, pilih dan sesuaikan dengan negara tempat anda berasal. Hal ini akan berpengaruh nantinya pada pilihan zona waktu yang akan kita pakai.

Sudah memilih Negara?, Selanjutnya Pilih layout keyboard yang anda pakai, biasanya yang banyak beredar dipasaran menggunakan keymap American English

Kemudian installer akan mendetect dan me-mount CDROM anda dan meload installer yang ada, silahkan tunggu sebentar.Kemudian...

[pic]

[pic]

Debian akan meminta anda mengisi alamat IP komputer, netmask dan default gateway anda secara manual, ini adalah dampak dari penggunaan nilai parameter netcfg/disable_dhcp=true diatas.Tanpa parameter ini pun nantinya anda akan mengisi secara manual juga, jika debian tidak menemukan dhcp server dijaringan anda.Isi sesuai dengan IP Address yangada di jaringan anda.Sekedar mengingatkan IP privat yang bisa dipakai di jaringan privat sebagai berikut:

Class A 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255 default netmask 255.0.0.0

Class B 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255 default netmask 255.255.0.0

Class C 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255 default netmask 255.255.255.0

Jika tidak ada default gateway dijaringan anda kosongkan saja, begitu juga dengan Name servernya. Kemudia isi nama host, selanjutnya isi nama domain jika tidak ada kosongkan saja. Selanjutnya isi nama host, ini adalah nama dari computer anda.

[pic]

Selanjutnya debian akan mentetect hardisk dan hardware yang lainnya dan memulai mempartisi. Tunggu sebentar...

[pic]

[pic]

Anda akan disuguhi beberapa partition method, jika anda mempunyai hardisk baru dan ingin debian yang mempartisi sendiri untuk anda pilih Guide method, dan jika didalam hardisk anda ada OS yang lain dan ingin mengisinya dengan yang lain pilih method Manual.Kemudian debian akan menanyakan hardisk mana yang akan anda install debian.Jangan sampai salah pilih, data-data nda akan hilang. Saya akan mengingatkan sedikit tentang partisi di Linux debian dan kebanyakan semua linux sama saja.

Jika Motherboard anda hanya mendukung tipe hardisk IDE, debian akan menamainya dengan hdx (x disini bisa a,b,c,d) tergantung dimana hardisk itu terpasang.Biasanya motherboard tipe ini mempunyai 2 interface IDE, yang satu Primary dan yang satunya lagi Secondary.untuk lebih jelasnya lihat dibawah.

|IDE PRIMARY |IDE SECONDARY |

|Master |Slave |Master |Slave |

|hda |hdb |hdc |hdd |

Hardisk tipe IDE biasanya diset salah satunya sebagai master atau slave.Sesuai dengan table diatas, Jika Linux mendeteksi salah satu hardisk anda hdc berarti hardisk anda tersebut terpasang di IDE Secondary dengan jumper di master.

Dan jika anda mempunya tipe hardisk sata maka debian akan menamainya dengan sdx, maksud dari x ini adalah di port sata mana hardisk itu terpasang.Jika di port 0 (port sata pertama) sata maka akan terdeteksi sda, port 1 sata sebagai sdb

Dan setiap hardisk ada yang namanya partisi Primary dan Logikal, setiap hardisk hanya diperbolehkan ada 4 partisi primary saja, dan untuk selanjutnya diisi oleh partisi logikal.Dan semua partisi logikal yang dibuat harus ada partisi peimary yang menampung partisi logikal tadi, partisi primary yang menampung partisi logikal disebut sebagai extended.karena Setiap hardisk hanya ada 4 partisi Logikal maka Linux akan menamainya dengan (hardis sata atau IDE PATA sama saja) sdx1, sdx2, dst… Misalnya sda1 berarti partisi primary pertama di hardisk port 0 sata, ingat hanya ada 4 partisi primary.Untuk partisi logical dimulai dengan angka 5, sdx5,sdx6 dst…. Misalnya sda6 berarti partisi logical ke-2 di hardisk port sata 0.

Pengguna Linux baru biasanya bingung, partisi apa saja yang harus dibuat untuk menginstall Linux. Sebenarnya partisi Linux yang harus ada untuk menginstall Linux itu ada 2 yaitu / (partisi root) dan swap. Partisi lainnya seperti /home atau /usr dan yang lainnya bisa anda pakai atau tidak terserah anda.OK, kita lanjutkan penginstallan...

Pilih hardisk yang akan ditempati Linux, jika anda hanya punya 1 hardisk dan ingin menginstall Linux, dan sebelumnya anda sudah menginstall Windows didalamnya, anda bisa menyiapkan partisi untuk linux sebelumnya. Saya menyarankan anda untuk melakukan hal ini. Gunakan tool-tools untuk mempartisi hardisk seperti partition magic atau yang lainnya. kita Lanjutkan penginstalan..

[pic]

Pilih method manual saja,kemudian pilih harddisk yang akan ditempati. Jika anda mempunyai hardisk baru dan Debian bertanya anda ingin membuat partisi baru jawab saja dengan yes. Selanjutnya anda akan dibawa ketempat pemilihan harddisk atau partisi yang ingin ditempati Debian.

[pic]

Klik di bagian FREE SPACE nya, langkah ini sama saja,baik anda menyediakan partisi kosong dari partisi windows anda atau anda membeli harddisk baru, yang membedakan adalah tipe partisi yang nantinya akan anda buat.klik Continue, klik create new partition, Kemudian tentukan size dari partisi yang ingin anda buat, beasarnya partisi untuk linux sesuaikan dengan kebutuhan anda, untuk minimalnya 3-4 GB cukuplah. Dan kemudian pilih jenis/tipe partisi yang ingin anda buat,untuk yang menyediakan partisi dari windows buat saja partisi logical.

[pic]

[pic]

Jiaka selanjutnya Debian menanyakan Location for the new partition letakkan saja di beginning. Seperti yang saya ulas sebelumnya partisi wajib yang harus ada di Linux adalah partisi / dan swap, swap tidak memiliki mount point karena partisi ini digunakan hanya oleh system anda saja.Dalam tulisan ini saya akan membuat 2 partisi saja, bagi anda yang ingin membuat lebih,caranya sama saja,silahkan…

[pic]

Selanjutnya ada partition setting, disini anda bias menentukan file system dari partisi yang anda buat, mount point-nya, label, dll. Karena kita akan membuat partisi / , pada pilihan Use as gunakan Ext3, mount point-nya ganti dengan /.dan jika dalam computer anda hanya menginstall linux saja atau hardisk anda install di hardisk yang berbeda tapi “sendirian”, maka bootable flag perlu anda aktifkan.hal ini sama dengan mengeset aktif partisi.Namun jika ada anda sudah menginstall windows dan partisi windows tersebut aktif,maka bootable flag partisi / tidak perlu diaktifkan, jika sudah selesai klik Done setting up the partition.

Untuk pembuatan partisi swap, ukuran sizenya bisa dipakai aturan kurang lebih 2 kali memory fisik anda.tentukan ukurannya, tipe(primary atau logical), lokasi. Dan saat menu partition setting pada bagian Use as pilih swap area.

[pic]

Jika proses partisi anda sudah selesai klik pada bagian Finish Partitioning and write changes to the disk.Kemuadian akan ada konfirmasi lagi dari Debian partisi-partisi yang akan anda buat, write the changes to the disk? Jawab yes jika anda sudah benar-benar yakin atas pekerjaan partisi anda.Kemudian debian akan memulai proses partisinya.

[pic]

Selanjutnya pemilihan zona waktu sesuaikan dengan zona waktu yang anda pakai. Klik continue, kemudian masukkan password root anda hal ini sangat diharuskan di Linux.dan jangan sampai anda lupa.Kemudian masukkan user yang akan mengakses computer anda selain user root, dan tentukan juga passwordnya

[pic]

[pic]

[pic]

Kemudian Debian akan menginstall base sistemnya, tunggu sebentar…

[pic]

Jika saat bagian Configure The Package Manager, anda ditanyakan Use a Network Mirror? Jawab saja No, karena nantinya anda akan menginstall packet-packet tambahan lewat CD/DVD, Klik Continue untuk melanjutkan. Kemudian pilih Sofware-software yang anda inginkan untuk tampilan grafis tentunya desktop environment harus anda pilih, sesuaikan dengan kebutuhan.

[pic]

Klik Continue untuk melanjutkan lagi, tunggu sebentar dan kemudian Debian akan mulai menginstall..

[pic]

[pic]

Disela-sela penginstalan anda akan disuguhi konfigurasi xserver-xorg pilih resolusi yang di support oleh monitor yang anda gunakan dan lanjutkan penginstalan.

[pic]

Setelah penginstalan selesai, Debian akan menanyakan dimana penginstalan boot loader GRUB.Pilih saja di MBR dan Continue.

[pic]

Instalasi Complete. Selamat Instalasi Debian GNU Linux 4.0 Etch sudah selesai. Ambil CD/DVD installer anda saat anda meng-klik Continue, Komputer akan restart dan ganti first booting dari CD/DVD ROM ke harddisk anda, Save Konfigurasi BIOS.Restart, kemudian Boat Loader yang telah anda install di MBR tadi akan menanyakan system Operasi apa yang akan anda pilih..

[pic]

Jika anda menggunakan 2 sistem operasi seharusnya ada pilihan untuk system operasi yang lainnya.Enter pada pilihan Debian GNU/Linux.dan Komputer akan booting sebentar

[pic]

Dan jika tidak ada masalah dalam masa penginstalan, gdm (gnome desktop manager) akan muncul…

[pic]

Masukkan user dan passwordnya, user root tidak diperbolehkan login untuk alasan keamanan, namun dapat diperbolehkan dengan mengkonfigurasi system lebih lanjut. Selamat Datang di Dian GNU/LINUX !!

Biografi Penulis

Agus Ash’ad Lahir di Tembuku, Desa kecil di Bali tahun 1985.Dari TK sampai SMA di BALI terus, dan saat ini masih kuliah di Universitas Jember.Kalau ada salah mohon maaf hubungi ashadebi@ Smoga bermanfaat!!

Orang bingungs!!

-----------------------

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2003-2007

Seluruh dokumen di dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari .

Baca keterangan di BIOS untuk memudahkan anda men-konfigurasi.

Pindah kemenu Boot, pindah posisi CD-ROM menjadi paling atas,setiap bios berbeda-beda.Baca buku manual yang menyertai motherboard.Biasanya pilih boot sequence, first boot..atau apalah yang berhubungan dengan boot…Setelah itu save setting-an BIOS

................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download