1 - kungfumas



1 Pengenalan XML

[pic] Overview EXtensible Markup Language (XML) merupakan sebuah bahasa markup yang digunakan untuk menandai suatu dokumen data. Markup language

merupakan suatu bahasa pemprograman untuk menandai suatu dokumen.

Penandaan dilakukan menggunakan dua buah string tertentu yang mengapit data yang ditandai. String tersebut disebut dengan tag. Tujuan penandaan adalah agar dokumen tersebut lebih mudah dibaca, dipahami serta menarik.

Hal ini dapat kita ibaratkan dengan buku pelajaran yang berisi berbagai macam tulisan dalam bentuk teks. Saat kita membacanya tentulah hal tersebut membosankan dan kurang menarik. Pada saat kita kuliah, dosen akan menerangkan hal-hal yang penting yang ada pada buku tersebut. Sehingga kita terinisiatif untuk menandai tulisan tersebut pada bagian yang kita anggap penting dengan menggunakan stabilo. Dengan demikian, apabila ujuan telah dekat maka yang kita lakukan adalah membaca bagian yang kita telah tandai tersebut. Penandaan inilah kita sebut dengan markup.

[pic] Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami struktur dokumen HTML

2. Mahasiswa dapat memahami penggunaan data dengan XML

Hubungan XML Dengan HTML

HTML merupakan bahasa markup yang menjadi standar penulisan yang dapat menjelaskan arti tiap bagian yang ditandai dengan tag. Tag-tag yang digunakan telah didefinisikan, sehingga kita harus menggunakannya sesuai dengan yang didefinisikan. HTML digunakan sebagai standar pertukarang data melalui internet. Misalnya kita memiliki sebuah data yang akan kita berikan kepada orang lain melalui internet, agar orang lain dapat mengerti dengan jelas maksud dari data kita, maka data tersebut haruslah ditulis menggunakan HTML dengan format-format tertentu agar web browser dapat membukanya dan menampilkannya dengan baik. Tampilan data yang akan ditampilkan oleh web browser sesuai dengan informasi dari masing-masing bagian yang ditandai. Misalnya pada bagian-bagian tertentu kita tampilkan tulisan dengan tabel, dapat pula tulisannya ditampilkan dengan cetak tebal, dalam baris yang berbeda dan lain sebagainya sesuai dengan keinginan kita.

Sebagai contoh, kita akan memberikan data mahasiswa sebagai berikut :

nim : 30100005 nama : Susanto nim : 30200010 nama : Susilo nim : 30201011

nama : Susilawati

Jika data tersebut kita tulis hanya seperti itu saja, maka data tersebut akan tampak seperti berikut :

[pic]

Tentunya jika kita membacanya sangatlah bingung. Tetapi apabila data tersebut ditulis dengan format penulisan HTML, yaitu :

Contoh pertama

NimNama

30100005Susanto

30200010Susilo

30201011Susilawati

simpan file tersebut dengan nama contih1.html. Dengan demikian, maka tampilan yang akan kita lihat akan lebih jelas dan mudah difahami. Tampilannya adalah sebagai berikut :

[pic]

Lalu apa hubungan antara HTML dan XML...?. HTML dan XML adalah sama- sama dikembangkan dari SGML (Standard Generalized Markup Language). Namun, perbedaan antara keduanya adalah jika HTML tag-tag yang digunakan sangat terbatas dan tag-tag tersebut digunakan untuk mengatur penampilan data, sedangkan XML tag-tag yang digunakan kita dapat definisikan sendiri dan tag-tag tersebut hanya digunakan untuk penanda bagian dokumen yang mengandung informasi-informasi dan arti tertentu.

Jika kita menuliskan tekks diatas dan menyimpannya kedalam format XML (simpan dengan nama contoh1.html), maka browser akan menampilkan sebagai berikut (dengan menggunakan browser Mozilla Firefox) :

[pic]

Namun, jika dibuka menggunakan browser Internet Explorer 6 tampilannya adalah sebagai berikut :

[pic]

dengan demikian, dapatlah kita lihat perbedaan antara HTML dan XML. Yaitu HTML menyatukan data dan interface, sedangkan XML hanya berkonsentrasi pada data saja tanpa mementingkan interface.

Cara Kerja XML

Seperti yang dijelaskan di atas, tentang perbedaan antara HTML dan XML. Yaitu HTML yang memerintahkan web browser bagaimana menampilkan informasi yang ada, sedangkan XML hanya menandai informasi secara terstruktur sehingga memudahkan aplikasi lain untuk menggunakan dokumen tersebut. Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan tag-tag. Jika tag-tag pada HTML bersifat baku, tag-tag XML dapat dibuat sendiri, sesuai dengan kebutuhan. Untuk memudahkan aplikasi membaca tag-tag apa saja yang memuat informasi serta struktur hirarkinya.

Buatlah sebuah contoh dokumen XML seperti pada contoh dibawah ini dan simpan kedalam file contoh2.xml :

Verbatim

DataLife MF 2HD

10

3.5"

black

floppy disks

jika dokumen tersebut kita buka menggunakan web browser, maka tampak seperti gambar dibawah ni :

[pic]

Dokumen diatas menjelaskan sebuah data produk yang ada pada suatu supermarket. Produk tersebut memiliki kode barcode= 2394287410, manufacturer=Verbatim, name=DataLife MF 2HD, quantity=10, size=3.5", color=black, description=floppy disks.

Rangkuman

1. EXtensible Markup Language (XML), merupakan sebuah standar

W3C-endorsed untuk Markup language

2. Markup language merupakan suatu bahasa pemprograman untuk

menandai suatu dokumen yang disebut dengan tag agar dokumen tersebut lebih mudah dibaca, dipahami serta menarik

3. XML memungkinkan penggunaan data secara cross-platform, long- term data format.

4. XML merupakan keturunan dari SGML yaitu Standard Generalized Markup Language. SGML diciptakan oleh Charles F. Goldfarb, Ed Mosher, dan Ray Lorie di IBM pada tahun 1970an dan dikembangkan oleh banyak orang sehingga akhirnya dijadikan sebagai standart ISO

8879 pada tahun 1986.

5. XML memungkinkan kita untuk mengumpulkan informasi dan menggunakannya kembali dengan berbagai cara.

[pic] Latihan

1. Buatlah sebuah dokumen HTML yang dapat menampilkan data pegawai suatu perusahaan yang teridiri dari NIP, Nama dan golongan seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

keterangan : tag : untuk menebalkan tulisan tag : untuk tulisan miring

tag : untuk tulisan garis bawah

2 XML Fundamentals

[pic] Overview Pada bab berikut kita akan belajar bagaimana cara menuliskan dokumen XML. Kita akan melihat bagaimana penulisan dokumen yang disusun dengan

konten markup dengan text tag seperti halnya pada dokumen HTML. Namun

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dokumen HTML memiliki tag yang terbatas yang dapat menjelaskan format halaman web. Sedangkan dengan menggunakan XML, kita dapat menentukan tag sesuai dengan keinginan kita dimana tag tersebut akan menjelaskan konten lebih banyak. Meskipun penulisan tag dalam XML lebih bebas daripada HTML, XML tetap saja memiliki aturan-aturan dalam penulisannya. Semua dokumen XML harus well- formed. Well-formed merupakan aturan penulisan yang sesuai, Dalam hal ini, penulisan masing-masing tag harus berada dalam posisi nested yang sama. Misalnya penulisan setiap tag awal harus memiliki tag akhir yang sesuai, nilai atribut harus didalam tanda petik.

[pic] Tujuan

1. Mahasiswa dapat membuat dokumen XML dan file XML yang well-

formed

2. Mahasiswa dapat membedakan antara tag, elemen, atribut, Cdata, emtity serta penggunaannya

Dokumen XML dan File XML

Dokumen XML mengandung data text bukan data binary. Sehingga dokumen tersebut dapat dibuka atau diubah menggunakan aplikasi text editor seperti motepad, wordpad, notepad++, dreamweaver atau kita dapat langsung mengunakan aplikasi XML editor. Contoh penulisan sederhana dari dokumen adalah :

Alan Turing

File dokumen XML dapat disimpan degang extensi *.xml, atau apapun asalkan file tersebut digunakan sebagai file XML atau isinya adalah file XML. Contoh penulisan sederhana telah kita bahas pada bab 1.

Elemen, Tag, dan Data karakter

Dokumen XML tersusun atas elemen-elemen yang membentuk hirarki tree / pohon dimana isi dari elemen dapat berisi elemen lain atau sebuah karakter data. Spasi termasuk juga bagian dari elemen konten, meskipun pada kebanyakan aplikasi mengabaikan hail ini.

Sintaks Tag

tag terdiri dari dua baian yaitu tag pembuka dan tag penutup. tag pembuka diawali dengan “”. Sedangkan tag penutup diawali dengan “”. Sedangkan diantara keduanya merupakan nama elemen dan penulisan nama elemen pada tag pembuka dan penutup harus sama baik dari segi case sekalipun. Nama elemen kita dapat tuliskan sesuai dengan keinginan kita, yang penting nama tersebut dapat mendeskripsikan isi dari elemen. Misalnya suatu elemen menjelaskan seseorang, maka tag-nya dapat kita tulis dengan atau , untuk menjelaskan sebuah alamat dapat menggunakan tag atau

.

Elemen Kosong

untuk elemen kosong adalah sebuah elemenyang tidak memiliki isi atau konten, XML juga menyediakan tag khusus, dimana penulisannya dimulai dengan tag “”. misalnya pada HTML penulisan yang

dilakukan adalah , , bukan dengan ,

, . Namun penulisan tersebut sama artinya dengan

, , .

Elemen root

Dokumen XML haruslah memiliki sebuah elemen root dan tidak boleh ada elemen lain yang sejajar dengannya. Elemen root merupakan suatu elemen yang terletak paling luar dan tidak memiliki parrent dan elemen ini merupakan elemen pertama dalam suatu dokumen.

Mixed Conten

Maksud Mixed Conten adalah dimana pada dalam elemen mengandung elemen dan data text. Misalnya contoh dibawah ini :

Alan

Turing

was one of the first people to truly deserve the name

…..........

sekarang mari kita mencoba membuat sebuah dokumen XML yang mencakup apa yang telah dibahas sebelumnya. Tulislah kode dibawah ini dan simpan kedalam sebuah file contoh2_2.xml.

Joni Saputra

30200011

Andriani Sapitri

30200123

Budi

Susanto

30101043

Andana Sari

Jadilah seorang yang baik dan

jujur serta bewibawa

30101043

Andana Sari

Andriani Sapitri

pada contoh diatas jika kita menjalankannya dengan browser, maka tampilan seperti yang kita lihat dibawah ini :

[pic]

Atribut

Atribut adalah suatu sifat atau ciri dari suatu elemen. Atribut merupakan pasangan name-value yang menempel pada elemen tag pembuka. Penggunaan atritribut tidaklah mutlak. Kita dapat menggunakannya jika kita menginginkannya, namun jika tidak, maka penulisan atribut tidaklah dianggap perlu. Penulisan nama atribut dipisahkan dengan spasi dan nilainya diapit dengan petik satu atau petik dua. Sebagai contoh person memiliki atribut born dan memiliki nilai 1912-06-23, maka penulisannya :

Alan Turing

Atau penulisannya dapat juga dengan pengapit petik satu (').

Alan Turing

Sebagai contoh, buatlah dokumen yang menyatakan data seperti dibawah ini dan disimpan pada file dengan nama contoh2_2.xml:

Jika dokumen tersebut kita jalankan, maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

Entity References

Dalam penulisan karakter data kita tidak boleh menggunakan tanda “”. Namun jika karakter sebut adalah penting untuk kita tulis, ada cara untuk kita dapat menuliskannya yaitu dengan cara menuliskan entitasnya. Jika kita ingin menuliskan string “” dapat kita tuliskan dengan >. Sebagai contoh, misalnya kita ingin menuliskan data tutorial XML :

Menuliskan Elemen Sedrhana

Hendra Kusmayadi

Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana

<mahasiswa>Joni Suraya</mahasiswa>

Jika dokumen tersebut dijalankan, maka tampilan tersebut akan terlihat seperti gambar dibawah ini :

[pic]

CDATA Sections

Pada bahasan sebelumnya kita telah membahas apa yang namannya entity references dimana jika kita akan menuliskan string “

Menuliskan Elemen Sedrhana

Hendra Kusmayadi

Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana

Joni Suraya

]]>

Jika kita menjalankan kode diatas maka akan terlihat tampilannya seperti berikut :

[pic]

Namun ada string tententu yang tidak boleh digunakan pada CDATA, yaitu “]]>”, karena nantinya string tersebut akan dianggap sebagai sebuah penutup komentar.

Komentar

Komentar merupakan kode atau string yang ditulis tetapi kode tersebut tidak akan dieksekusi. Pada kebanyakan bahasa pemprograman, komentar biasanya ditulis untuk menjelaskan kode yang ditulis agar untuk kemudian hari jika kita ingin melihat kembali kode kita, kita akan dimudahkan dengan melihat komentar yang kita tulis. Penulisan komentar pada XML sama seperti pada HTML yaitu dengan diawali dengan “”.

Sebagai contoh, buatlah kode berikut yang mengandung komentar dan simpan file tersebut dengan nama contoh2_5.xml.

Menuliskan Elemen Sedrhana

Hendra Kusmayadi

Berikut adalah contoh penulisan elemen sederhana

Joni Suraya

]]>

Jika kita menjalankan kode diatas maka akan terlihat tampilannya seperti berikut :

[pic]

Namun ada string tententu yang tidak boleh digunakan pada komentar, yaitu “--”, karena nantinya string tersebut akan dianggap sebagai sebuah penutup komentar.

Deklarasi XML

Sebuah dokumen XML boleh dideklarasikan boleh juga tidak. Pendeklarasian XML mengandung name dan version, standalone, dan encoding atribut.

Sebagai contoh buatlah dokumen XML dengan kode dibawah ini dan simpanlah dengan nama contoh2_6.xml :

Johan Sabima

[pic]

pendeklarasian tidak perlu ditulis pada dokumen XML. Namun, jika pada dokumen ada pendeklarasian maka deklarasi harus berada paling atas, tidak boleh didahului sintaks apapun seperti komentar, spasi, dll.

Checking Documents for Well-Formedness

Setiap dokumen XML harus well-formed. Ini berarti harus sesuai dengan aturan yang ada misalnya :

1. Setiap awal tag harus diakhiri dengan tag yang sama.

Johan Sabima

Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

2. Elemen boleh bersarang, tetapi tidak boleh saling tumpang tindih

Johan Sabima

Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

3. Harus memiliki tepat satu elemen root.

Johan Sabima

Adit Pramana

Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

4. Nilai atribut harus diapit oleh tanda petik.

Johan Sabima

Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

5. Satu elemen tidak boleh memiliki dua atribut yang sama

Johan Sabima

Jika dijalankan maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

6. Tidak ada unescaped “

]>

Hendra

Kusmayadi

Dosen

Pada contoh diatas, jika kita menjalankan dokumen diatas, maka tampilan tidak akan berbeda dengan tidak menggunakan DTD. Tampilan yang ada dapat kita lihat seperti berikut :

[pic]

Mengapa bisa demikian...? Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, bahwa DTD tidak mempengaruhi ke well-formed-an suatu dokumen. Sehingga dokumen diatas dianggap dokumen yang well-formed. Namun, meski demikian, dokumen selain memiliki sifat well-formed, juga memiliki valid atau tidak. Dengan DTD ini kita akan mengetahui bahwa sebuah dokumen valid atau tidak. Untuk menyatakan suatu dokumen falid atau tidaknya, kita memerlukan alat bantu atau tools XML validation yang dapat didownload di atau atau disitus lainnya. Dalam hal ini penulis menggunakan software IEXMLTLS yang dapat digunakan pada browser Microsoft Internet Explorer. Atau sekarang kita sepakati saja bahwa kita menggunakan IEXMLTLS untuk validasi dokumen XML.

Instal file tesebt dan arahkan lokasi intalnya pada drive C. selanjutnya buka folder C:\IEXMLTLS dan klik kanan pada file msxmlval.inf kemudian pilih instal. Lakukan hal yang sama pada file msxmlvw.inf. Jika kita ingin memvalidasi dokumen, kita hanya dengan mengklik kanan pada space kosong pada IE dan pilih Validated XML (IEXMLTLS hanya bisa digunakan pada Microsoft Internet Explorer).

Deklarasi Elemen

Jika dokumen tersebut diatas dijalankan, dan kita memvalidasinya, maka tampak seperti gambar dibawah ini :

[pic]

Sekarang kita akan melihat dokumen yang tidak valid dengan mengubah dokumen menjadi :

]>

Hendra Kusmayadi

Dosen

Jika kita menvalidasi dokumen tersebut, maka akan tampak seperti berikut :

[pic]

Pada contoh diatas, validasi menjadi error karena pada DTDnya elemen nama harus berisi elemen nama_depan dan nama_belakang. Agar dokumen tersebut valid, maka pada DTDnya kita dapat dengan mengganti tanda koma (,) menjadi “|” sehingga kodenya menjadi :

]>

Hendra Kusmayadi

Dosen

Jika dijalankan dokumen akan tampak seperti berikut :

[pic]

Jika kita mengubah isi dokumen tersebut menjadi :

]>

Hendra Kusmayadi

Dosen

Pedagang

Maka jika kita validasi akan error, tampak seperti berikut :

[pic]

Pada dokumen diatas yang membuat validasinya gagal adalah karena elemen profesi ditulis dua kali, sedangkan pada deklarasinya hanya sekali. Agar sebuah elemen dapat kita tulis berulang, maka kita dapat menambahkan karakter *, + atau ?.

Jika dokumen diatas diubah menjadi :

]>

Hendra Kusmayadi

Dosen

Pedagang

Maka jika kita jalankan hasilnya adalah :

[pic]

Kita juga dapat membuat file DTD pada file yang terpisah dengan dokumen

XML aslinya. Caranya denga penulisan DTDnya menjadi :

Sekarang kita ubah lagi file contoh3_1.xml diatas menjadi :

Hendra Kusmayadi

Dosen

Pedagang

Dan membuat dokumen baru dengan nama orang.dtd yang isinya sebagai berikut :

Jika kita jalankan dan kita validasi file contoh3_1.xml akan tampak seperti berikut :

[pic]

Jika kita lihat pada dokumen diatas, ada beberapa bagian darideklarasi elemen adalah :

6. #PCDATA

Konten yang terkandung didalam elemen yang dimaksud adalah text. Meskipun data yang ada dielemen tersebut berupa angka, tetap dianggap sebagai text. Contohnya :

7. Elemen anak

Penspesifikasi konten sederhana adalah salah satu elemen yang harus memiliki satu anak dari type yang sesuai. Pada kasus ini, nama anak ditulis didalam kurung. Contohnya :

Maksudnya adalah elemen phone_number merupakan anak dari elemen fax.

8. Sequence

Kita dapat menuliskan elemen anak lebih dari satu pada deklarasinya. Dengan penulisan ini dimaksudkan untuk menuliskan elemen anak lebih dari satu elemen. Misalnya :

9. Jumlah anak

Penulisan jumlah anak daru suatu elemen dapat kita tuliskan dengan cara menambahkan tanda berikut pada akhir nama elemen.

|Karakter |Arti |

|+ |Muncul saatu kali atau lebih. Minimal muncul satu kali |

|* |Muncul 0 kali atau lebih |

|? |Boleh tidak muncul, tapi jika muncul maksimal satu kali |

|| |Fungsi atau |

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut :

artinya elemen people boleh memiliki satu atau lebih elemen

phone_number atau bisa juga kosong.

10. Pilihan

Terkadang pada kasus tertentu ada suatu elemen yang memiliki anak tetapi berbeda-beda. Cara pendeklarasiannya dapat dilakukan dengan :

penulisannya tidak hanya dibatasi dua elemen saja, tetapi kita dapat menuliskan lebih dari itu.

Selain hal diatas, kita juga dapat mendeklarasikan elemen yang sesuai dengan :

11. Mixed Content

Dimana kita memungkinkan untuk menulsikan text dan elemen dalam suatu elemen. Contoh :

The Turing Machine is an abstract finite state automaton with infinite memory that can be proven equivalent to any any other finite state automaton with arbitrarily large memory. Thus what is true for a Turing machine is true for all equivalent machines no matter how implemented.

dimana deklarasi elemen adalah :

12. Elemen Kosong

Elemen kosong adalah sebuah tag yang tidak memiliki elemen nilai. Penulisannya dapat berupa :

dengan deklarasi elemennya :

13. ANY

Kita dapat mengijinkan apapun dapat berada pada suatu elemen. Penulisan deklarasinya adalah :

Deklarasi Atribut

Sama seprti elemen, dokumen dikatakan valid jika dapat menyatakan semua atribut elemen jika elemennya memiliki atribut. Sintaks penulisannya adalah dengan ATTLIST.

Sebagai contoh, mari kita buat sebuah file baru dengan nama contoh3_2.xml. Dan isinya adalah sebagai berikut :

]>

Hendra Kusmayadi

Jika kita jalankan dokumen diatas akan tampak seperti gambar berikut :

[pic]

General Entity Declarations

Kita juga dapat mendeklarasikan entidas sesuai dengan yang kita inginkan. Sebagai contoh, buatlah file dengan nama contoh3_3.xml dengan isi sebagai berikut :

]>

Hendra Kusmayadi

&mail;

Jika kita jalankan maka tampilannya akan seperti gambar dibawah :

[pic]

External Parsed General Entities

Selain dengan cara diatas, kita juga dapat menggunakan halaman suatu web atau yang lainnya untuk penulsain entitas. Sebagai contoh, buatlah dile dengan nama contoh3_4.xml dengan isinya sebagai berikut :

]>

Hendra Kusmayadi

&cmd;

sebelum kita menjalankan dokumen diatas, terlebihdahulu kita membuat sebuah file dengan nama komentar.txt dan simpan pada folder yang sama. Selanjutnya isi file tersebut tulisan terserah saja. Dan jika dokumen diatas dijalankan, maka hasilnya menjadi :

[pic]

External Unparsed Entities and Notations

Selain itu, kita juga dapat menempatkan file bukan text dengan cara :

Dan selanjutnya silahkan docoba sendiri.

Parameter Entity

Parameter entiti digunakan sebagi shortcut untuk menuliskan entiti didalan DTD. Penulisan parameter entiti menggunakan persen (%) dan titik koma (;). format penulisan parameter entiti adalah sebagai berikut :

Contoh penulisannya adalah dengan :

Adapun maksud dari deklarasi diatas adalah string “%pub” akan diisi oleh “Éditions Gallimard”, sehingga jika kita menuliskan &book pada dokumen XML, maka hasilnya adalah :

La Peste: Albert Camus, © 1947 Editions Gallimard.

Conditional Inclusion

XML memberikan IGNORE derektif untuk tujuan "commenting out" sebuah selection deklarasi. Misalnya parser akan mengabaikan deklarasi dari elemen production_note :

]]>

Tujuan penulisan diatas adalah untuk menunjukan bahwa deklarasi yang diberikan benar-benar digunakan didalam DTD. Contoh :

]]>

Silahkan docoba dengan penerapan pada dokumen XML.

Contoh Two DTD

Disisilain kita dapat membuat atau menggabungkan dua dokumen XML yang berbeda. Caranya adalah seperti contoh penulisan DTD berikut :

Standar Penempatan DTD

DTD dan validity merupakan hal yang sangat penting ketika kita hendak mengganti data dengan yang lainnya. Hal ini untuk memastikan kita apakah data yang kita kirim diterima dengan baik.

Rangkuman

1. Aplikasi XML harus memastikan bahwa dokumen yang diberikan adalah benar-banar mematuhi aturan

2. DTD digunakan untuk mendeklarasikan semua elemen dan atribut yang akan digunakan pada dokumen XML

3. DTD dibuat untuk memeriksa kevalid-ad sebuah dokumen XML, apakan dokumen XML yang dibuat sudah mengacu pada DTD yang ada.

4 Namespaces

[pic] Overview Namespaces merupakan penambahan suatu string pada suatu elemen. Namespaces diimplementasikan dengan menempelkan awalan untuk setiap

elemen dan atribut. Penulisannya dengan menambahkan string tertentu pada

elemen/atribut yang kemudian dibatasi oleh titik dua ( : ) antara namespace nama elemen/atribut. Setiap awalan adalah dipetakan ke URI oleh atribut xmlns:prefix. URI default juga dapat diberikan untuk elemen yang tidak memiliki prefix oleh atribut xmlns. Elemen dan atribut yang melekat pada URI yang sama merupakan berada pada namespace yang sama.

Tujuan namespaces adalah untuk membedakan antara nama elemen dan nama atribut yang sama namun memiliki arti yang berbeda dan untuk berbagai nama yang sama serta untuk semua grup terkait dengan elemen dan atribut dari satu aplikasi share XML sehingga perangkat lunak dapat dengan mudah mengenali mereka.

[pic] Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami maksud dan tujuan dari pembuatan

namespace

2. Mahasiswa dapat membedakan kapan harus menggunakan namespace dan kapan tidak

3. Mahasiswa Menggunakan namespace pada kasus yang sesuai

Kebutuhan Namespace

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa sebuah dokumen XML memiliki nama elemen dan atribut yang digunakan oleh aplikasi untuk memproses dokumen XML tersebut. Namun, seperti kita ketahui bersama bahwa penamaan tersebut dapat kita definisikan sendiri. Namun dengan demikian ada kemungkinan suatu nama elemen yang kita gunakan memiliki nama yang sama dengan elemen lain padahal maksudnya berbeda. Jika kita menggunakan dokumen untuk diri kita sendiri, itu tidak jadi masalah, karena kita dapat memberikan nama elemen tersebut berbeda. Namun jika dokumen kita digunakan oleh bayak orang atau kita yang menggunakan dokumen orang lain, maka ada kemungkinan hal tersebut terjadi. Dan aplikasi bisa saja salah dalam menampilkan dokumen sehingga hasil keluaran berbeda dengan yang kita harapkan. Jadi solusi untuk menghindari hal itu adalah dengan menambahkan namespace. Penggunaan Namespace dengan memberikan awalan tertentu sebagai pembeda dengan elemen lainnya dan dipisahkan tanda titik dua dengan nama elemen.

Sintaks Namespace

Untuk kasus penggunaan elemen adalah misalnya jika kita ingin menuliskan sebuah dokumen untuk menyimpan nama bambu, dimana bambu yang pertama merupakan data untuk menyatakan bahwa sebuah bambu akan digunakan untuk membuat pagar rumah dimana penulisan elemen tersebut adalah sebagai berikut :

Jawa

2

sedangkan ada dokumen yang keduamenyatakan bahwa bambu itu adalah sebuah merk produk dengan penulisan dokumen :

246

200

Jika kita menggabungkan elemen tersebut dengan penulisan seperti berikut :

Jawa

2

246

200

maka dalam pemprosesannya akan ambigu antara elemen bambu, maka solisinya adalah dengan menggunakan namespace, sehingga penulisan dokumen tersebut adalah :

Jawa

3m

100

300

simpan file tersebut dengan nama contoh4_1.xml dan jalankan. Jika dokumen tersebut dijalankan maka hasilnya adalah sebagai berikut :

[pic]

Namespaces dan DTD

Namespace perludideklarasikan pada Document Type Definition (DTD) agar dokumen yang kita buat menjadi falid. Pendeklarasiannya dengan menuliskan :

prefiks adalah awalan yang digunakan, nama_elemen merupakan nama elemen yang akan diberi namespace karena memiliki kesamaan nama dengan elemen lain namun berbeda maksud.

Sebagai contoh, buatlah file XML dengan nama filenya adalah contoh4_2.xml yang isinya adalah sebagai berikut :

]>

Rangkuman

1. Namespaces dibuat dengan tujuan untuk membedakan nama elemen yang sama namun memiliki atri yang berbeda.

2. Namespaces diimplementasikan dengan menempelkan awalan untuk setiap elemen dan atribut.

5 XML pada Web

[pic] Overview XML berawal sebagai upaca untuk membawa semua kemampuan dan struktur SGML ke web dengan bentuk yang sederhana. Seperti apa yang

dibayangkan para ahli, ternyata XML telah jauh melebihi apa yang

dibayangkan. Sebenarnya banyak aplikasi selain XML yang digunakan di web, namun XML adalah bahasa yang masih sangat menarik untuk gunakan didalam halaman web. Karena dokumen XML harus well-formed dan parser akan menolaknya jika dokumen salah, halaman XML mungkin kurang kompatibel untuk cross-browser. Oleh karena dokumen XML sangat terstuktur, sehingga memudahkan untuk robots parsing. Karena tag XML dan nama atribut dapat mencerminkan sifat konten, sehingga search- engine spiders dapat dengan mudah menentukan makna dari konten.

[pic] Tujuan

1. Mahasiswa Dapat mengerti XHTML

2. Mahasiswa dapt membedakan antara XHTML dengan HTML

3. Mahasiswa dapat menuliskan XHTML dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan

4. Mahasiswa memahamin cara kerja XHTML dalam menampilkan dokumen

XHTML

XHTML merupakan definisikan XML-compatible versi HTML, atau sebaliknya. XHTML dapat mengubah HTML sebagai aplikasi XML. XHTML merupakan standard dalam menyusun kode-kode HTML yang baik dan terstruktur.

Sebagian besar pengubahan dokumen HTML menjadi dokumen XHTML adalah dengan membuat dokumen well-formed. Misalnya perubahan yang akan dilakukan :

14. Tambahkan missing end-tag seperti dan jika pada dokumen tidak ada end-tag-nya.

15. Tulis kembali dokumen yang yag-nya saling timpang tindih, misalnya

apa menjadi apa

16. Letakkan tanda petik pada nilai atribut jika kita sering menggunakan nilai

atribut tanpa tanda petik. Misalnya menjadi .

17. Tambahkan nilai pada atribut yang memiliki nilai boolean dengan

namanya sendiri. Misalnya

menjadi .

18. Ganti karakter & atau < dalam data atau atribut dengan nilai-nilai

& and <. Misalnya ubah A&P menjadi A&P

19. Jadikan dokuen sebagai single root element html.

20. Ubah empty elemen. Misalnya menjadi atau

21. Tambahkan hyphens kedalam komentar. Misalnya menjadi

22. Encode kedalam UTF-8 atau UTF-16.

XHTML dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

23. Strict

Merupakan puncaknya standard, ini digunakan apabila kita benar-benar menginginkan kode yang benar-benar terstruktur. Beberapa tag sudah dihilangkan disini seperti . Kita harus mengkombinasikan antara XHTML dan CSS. Penulisannya adalah sebagai berikut :

24. Transitional

Digunakan apabila kita tidak ingin ada file CSS

yang terlibat. Penulisannya adalah sebagai berikut :

25. Frameset

hampir sama dengan Transitional namun Frameset mengijinkan elemen frame-related sebagai framset dan iframe. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :

bagian diatas, dituliskan pada awal dokumen sebagai deklarasi dari dokumen

XHTML. Contoh penulisan dokumen XHTML adalah sebagai berikut :

Judul Halaman Web

Isi halaman Web

jika dijalankan akan tampil seperti pada gambar dibawah ini :

[pic]

Direct Display pada browser

Dalam menampilkan sebuah dokumen pada browser, kita dapat mengambil pengaturan tampilannya dari file lain. Hal ini disebut dengan direct display. Contoh yang sering digunakan adalah CSS (Casecading Style Sheet). Sekarang mari kita coba membuat dokumen css dan simpan dengan nama “css.css”, dimana kodenya adalah sebagai berikut :

orang {

color:#FF0000;

font-family:Tahoma;

font-weight:bold;

text-decoration:underline;

}

kemudian buatlah dokumen XML yang disimpan dengan nama

“contoh5_1.xml” sebagai data yang akan ditampilkan seperti berikut :

Susilawati

Selanjutnya jalankan dokumen XML, maka dapat kita lihat tampilannya sebagai berikut :

[pic]

Authoring Compound Documents with Modular XHTML

Kita dapat menggabungkan dokumen XML yang telah kita buat kedalam aplikasi lainnya. Misalnya menggabungkan XHTML kedalam aplikasi, atau yang lainnya dan dapat pula aplikasi yang kita buat kita gabungkan dengan dokumen XHTML. Kita dapat menggunakan modul-modul yang telah ada sebelmnya.

Prospects for Improved Web-Search Methods

Resource Description Framework (RDF) dapat diartikan sebagai XML encoding untuk model data sederhana yang partikular. Misalnya kita menuliskan sebuah dokumen yang menyatakan bahwa W. Scott Means dan Elliotte Rusty Harold adalah penulis buku XML in a Nutshell.

Elliotte Rusty Harold

W. Scott Means

Pada contoh diatas, nilai propertis author hanya teks saja.

Pada HTML, META tag robot memberitahukan kepada search engin dan robot yang lainnya apakan mereka dapat mengindeks halamannya. Penulisannya dapat dilihat pada kode berikut :

Rangkuman

1. XML merupakan bahasa yang masih sangat menarik untuk gunakan didalam halaman web

2. Penggunaan XML pada web berbentuk XHTML

3. Dokumen XHTML mendefinisikan kompetibeliti dar XML

4. Dokumen XHTML harus well-formed agar bisa ditampilkan pada halaman browser

6 XSL Transformations (XSLT)

[pic] Overview XSLT merupakan bahasa pemrograman berdasar XML yang digunakan untuk transformasi dokumen XML menjadi dokumen XML atau format lainnya.

Transformasi tidak mengubah dokumen asli, melainkan menghasilkan

dokumen baru berdasarkan isi dokumen asli. XSLT sering digunakan untuk mengkonversi data dari satu XML schema ke schema lain, ke format XHTML, atau format XML yang dapat diubah menjadi dokumen PDF. Dokumen XSLT yaitu, sebuah XSLT stylesheet berisi template-rule. Setiap template memiliki aturan dan pola tersendiri. Sebuah XLS processor akan membaca dokumen XML dan template (dokumen XSLT). Berdasarkan instruksi yang ditemukan program pada XSLT, maka program akan menghasilkan dokumen XML yang baru.

[pic] Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami XSLT

2. Mahasiswa dapat menspesifikasikan XSLT pada dokumen XML

3. Mahasiswa dapat membuat XSLT pada dokumen XML

Contoh Dokumen XML

1112

Sisanti

1111

susilo

Dokumen diatas disimpan kedalam file dengan nama orang.xml, dimana dokumen diatas akan kita gunakan untuk penerapan XSLT selanjutnya. XSLT dapat bekerja dengan dokumen yang valid maupun tidak valid asalkan well- formed. Dokumen ini juga tidak menggunakan namespace meskipun bisa juga dengan menggunakan namespace. XSLT hanya dapat berjalan dengan baik jika menggunakan namespace. Tidak seperti DTD, XSLT lebih memperhatikan namespace URIs dari pada prefiks.

xsl:stylesheet

XSLT stylesheet merupakan dokumen XML, dan umumnya harus meggunakan deklarasi XML atau paling tidak stylesheets. Root elemen dokumen ini adalah stylesheet atau transform. Selain itu kita juga dapat menggunakan stylesheet atau transform. Contoh minimal dokumen XSLT :

untuk memanggil dokumen XSL kedalam dokumen XML yang kita inginkan, kita dapat mengginakan seperti script sebagai berikut :

.......

Contoh Stylesheet Processors

XML dokumen yang ditampilkan ke web browser memiliki xml-stylesheet processing instruction. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut :

...

pada contoh diatas, dokumen tersebut menggunakan pemprosesan intruksi pada aplikasi XML orang.xsl.

Templates and Template Rules

Untuk mengontrol hasil outputan, kita dapat menambahkan template rule kedalam XSLT stylesheet. Setiap template direpresentasikan dengan elemen xsl:template. Elemen ini harus memiliki kesesuaian atribut dengan XPath pattern dan mengandung template yang di instansiasi dan output jika polanya cocok. Namun ada sedikit terminologi trik; elemen xsl:template merupakan template rule yang mengandung template. Elemen xsl:template bukan bukan template untuk dirinya sendiri.

Sebagai contoh, kita buat sebuah dokumen XSL dan simpan dengan nama file xsl.xsl untuk menampilkan dokumen diatas sehingga menjadi sesuai dengan yang diinginkan. Sintaks yang dituliskan adalah sebagai berukut :

................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download