Adietyadwicahyo.files.wordpress.com



BAB IPENDAHULUANLATAR BELAKANGSuatu Negara dikatakan maju atau berkembang tidak hanya dilihat dari segi ekonomi, budayanya akan tetapi ada faktor penting yang menentukan apakah Negara tersebut maju atau berkembang, yakni dari segi pendidikannya. Dengan majunya pendidikan di dalam suatu Negara akan membuat Negara tersebut melahirkan generasi yang memiliki intelegensi tinggi untuk memajukan Negara itu sendiri.Pada era tahun 70an sampai 80an keadaan pendidikan di Indonesia masih di atas Malaysia. Orang Malaysia datang belajar ke Indonesia. Bahkan beberapa guru dari Indonesia diperbantukan mengajar di Malaysia. Sekarang pendidikan di Malaysia termasuk yang paling baik di dunia, tetapi Indonesia malah terkesan berjalan di tempat. Tambahan lagi sekarang biaya pendidikan sudah mulai menjadi di luar jangkauan kebanyakan masyarakat di Indonesia.Sistem pendidikan di Malaysia disusun berdasarkan pada Sistem Pendidikan Inggris. Pendidikan rendah atau pendidikan dasar di Malaysia dimulai pada kanak-kanak usia 7 – 12 tahun (pendidikan dasar 6 tahun). Wajib belajar (pendidikan wajib) di Malaysia diterapkan dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003.Pendidikan wajib adalah satu peraturan yang mewajibkan setiap ibu bapak warganegara Malaysia (yang menetap di Malaysia) yang mempunyai anak mencapai umur enam tahun mendaftarkannya di sekolah rendah (pendaftaran murid biasanya dilakukan 1 tahun sebelum masa persekolahan).Kegagalan ibu bapak memastikan anaknya mengikuti pendidikan wajib merupakan satu kesalahan dari segi undang-undang, dan jika terbukti di pengadilan, ibu bapak berkenaan akan dikenakan denda maksimal RM 5000 atau dipenjarakan maksimal 6 bulan atau kedua-duanya sekali. Ada peraturan yang mewajibkan, ada pula sangsi bagi yang melanggar. Namun negara juga mendukung sepenuhnya pembangunan di bidang pendidikan. Fasilitas, sarana dan prasarana serta kesejahteraan guru diperhatikan.RUMUSAN MASALAHBagaimana sejarah pendidikan di Malaysia?Bagaimana tingkatan pendidikan di Malaysia?Bagaimana kurikulum bersepadu menengah kimia di Malaysia?Bagaimana perbandingan pendidikan di Indonesia dan Malaysia?TUJUANMengetahui sejarah perkembangan pendidikan di Malaysia.Mengtetahui tingkatan pendidikan di Malaysia.Mengetahui kurikulum kimia di Malaysia. Mengetahui perbandingan pendidikan Indonesia dan Malaysia.BAB 2ISISEJARAH PENDIDIKAN MALAYSIAMenurut Sejarah Melayu, dari abad ke-15 hingga abad ke-17, orang Melayu terutama golongan istana telah mempelajari pendidikan agama Islam melalui guru-guru al-Quran yang terdapat di kampung-kampung atau melalui mereka yang berketurunan Sayid. Diantaranya yang diajarkan oleh mereka adalah membilang, menulis huruf- huruf Al-Quran (tulisan Jawi), tajwid, sesuatu yang berkaitan dengan fardu ain, rukun Islam, dan rukun iman. Para pelajar tidak dikenakan biaya hanya sekedar membantu guru membersihkan kawasan tempat belajar, mengambil air, membantu kerja di sawah, mengambil kayu dan sebagainya.Pada abad ke-18, pelajaran agama Islam berkembang maju dengan adanya kedatangan beberapa orang alim ulama dari Timur Tengah ke Tanah Melayu. Dengan adanya tokoh-tokoh agama yang disanjung oleh masyarakat tempatan, pendidikan agama Islam telah tersebar dengan lebih luas terutamanya di negeri-negeri Melayu di sebelah utara. Bagi anak-anak Melayu yang bercita-cita tinggi, berkemampuan dan ingin melanjutkan pelajaran, mereka terpaksa menyambung persekolahan di sekolah Inggris yang terdapat di bandar-bandar. Pada akhir abad ke-19, setelah Perang Dunia Kedua, sekolah- sekolah pondok dan sekolah-sekolah agama berkembang di seluruh Semenanjung terutamanya di Kelantan, Kedah, Perak dan Pulau Pinang. Taraf pendidikan di sesetengah madrasah ini mempunyai mutu yang tinggi. Banyak di antara lepasan madrasah contohnya Madrasah AI-Masyhur Pulau Pinang, Madrasah Muhammadiah di Kota Bharu dan Maahad AI-Ihya' asy-Syarif Gunung Semanggol, dapat melanjutkan pelajaran mereka ke Asia Barat, terutamanya di Masjidil-Haram, Makkah dan Universiti AI-Azhar, Mesir. Kedatangan tokoh-tokoh agama dari Patani dan Timur Tengah telah memberi manfaatyang besar kepada masyarakat Melayu Islam ketika itu. Banyak buku bahasa Arab yang telah diterjemahkan ke bahasa Melayu dengan menggunakan tulisan Jawi, terutama pada sekitar abad ke-19, yaitu dipercayai bahwa orang yang paling awal menyampaikan pendidikan Islam di Kelantan ialah Syeikh Haji Abdul Halim (Abdul Hatim Ahmad, 1984: 39). Sistem Pendidikan PondokKelantan, Kedah dan Terengganu merupakan tiga buah negeri yang banyak mendirikan sekolah-sekolah pondok. Di Kelantan, sekolah pondok mula-mula diperkenalkan pada awal abad ke-19. Daripada itu, telah dipastikan bahwa pada tahun 1970-an, sudah terdapat sekurang-kurangnya delapan buah sekolah pondok di negeri Kedah (Ahmad Abd. Ghani bin Haji Said, 1977: 13). Adapun kata 'pondok' itu berasal dari bahasa Arab yang berarti rumah- rumah kecil tempat tinggal pelajar-pelajar. Tetapi di Malaysia dan juga di Thailand Selatan (khususnya di wilayah Patani, Narathiwat, Yala, Songkla dan Santun), 'pondok' juga berarti suatu institusi pendidikan agama Islam yang bersendirian dan berasrama.Sistem pendidikan pondok lazimnya bermula apabila datangnya tuan guru atau alim ulama dari luar untuk mengajar ilmu agama kepada orang kampung terutama kepada masyarakat petani. Semasa belajar, murid-murid duduk bersila di atas lantai. Mata pelajaran yang disampaikan ialah Tauhid, Tafsir, Fiqh, Hadis, Nahu Saraf, Tasawuf dan doa-doa yang ada hubungan dengan kehidupan seharian serta amalan hidup bermasyarakat. Di sekolah pondok tulisan Jawi dan bahasa Arab juga diajarkan. Bahasa pengantar utamanya ialah bahasa Melayu sehingga pada masa itu banyak kitab dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke bahasa Melayu. Jangka masa belajarnya tidak tersurat, ada kalanya sehingga sepuluh tahun. Tujuan umum pelajaran pondok ialah untuk melahirkan pelajar yang tahu hukum-hukum agama, berakhlak tinggi dan dapat beribadah dengann benar.Pada awal abad ke-20, lahir pula institusi yang dipelopori oleh golongan muda. Institusi yang dimaksudkan itu ialah madrasah atau lebih dikenali sebagai sekolah agama modern. Dengan lahirnya pengajian berbentuk madrasah, terutamanya di Kedah, Kelantan dan Terengganu, maka sekolah-sekolah Melayu yang didirikan oleh pihak British pada akhir abad ke-19 telah dapat disaingi.Pendidikan dan Semangat KebangsaanPendidikan telah memberi kesadaran dan dorongan kepada orang Melayu untuk berjuang menentang penjajahan di tanah air sendiri. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ustaz Abu Bakar dan Ustaz Haji Abdullah Haji Ibrahim, mereka berdua membangun sebuah madrasah bernama Qauzil- Maarif dan selepas itulah Maahad Ihya' Asy-Syarif diresmikan oleh Ustaz Abu Bakar pada 15 April 1934 (Nabir Abdullah, 1976). Sekolah ini diberi kebebasan untuk bergerak bebas dalam kegiatan kekurikuluman yang kemudiannya memberikan dampak kepada penumbuhan Kesatuan Muda Melayu menjelang Perang Dunia Kedua. Ustadz Abu Bakar juga telah merapatkan diri dengan tokoh-tokoh politik Masjumi dan tokoh pemimpin seperti Dr. Burhanuddin aI-Helmy dan Ibrahim Yaacob.Akhirnya pusat pengajian ini menjadi pusat perjuangan agama Islam. Antara badan-badan yang pernah ditubuhkan di sini ialah:(a) Pusat Perekonomian Melayu Se-Malaya (PEPERMAS)(b) Majlis Agama Tertinggi (MATA)(c) Lembaga Pendidikan Rakyat (LEPIR)(d) Hizbul MusliminDi luar perhitungan Inggris, perkembangan sekolah ini telah membantu meluaskan network-audience pembaca sehingga dapat menyumbang ke arah pembukaan madrasah yang lebih baik daripada sistem pondok yang telah disediakan. Di Maktab Perguruan Sultan Idris (Sultan ldris Training College), Tanjung Malim misalnya, murid-murid Melayu mulai tergugah pada tulisan dari Indonesia. Pendidikan MelayuDi zaman pemerintahan inggris, terdapat empat aliran persekolahan di Tanah Melayu, yaitu sekolah 'vernakular' Melayu, Cina, Tamil dan Inggris. Sejarah persekolahan anak Melayu di Semenanjung Tanah Melayu bermula pada tahun 1821. Dengan pertolongan pengembang-pengembang agama Kristiani, sekolah-sekolah’vernakular' Melayu dibuka di Permatang Pauh dan Penaga, Seberang Perai. Namun , sekolah-sekolah tersebut akhirnya ditutup karena kurangnya dukungan dan masalah kekurangan guru dari Melayu. Perkembangan sekolah-sekolah di Negeri-negeri Melayu pun tidak bersekutu dengan Inggris. Sebagai akibat dari pengaruh sistem pengajian agama Islam yang telah mendarah daging dengan orang Melayu di negeri-negeri tersebut. Di Kedah, sekolah Melayu yang pertama didirikan pada tahun 1897 atas inisiatif Tuan Haji Abdullah, Menteri Besar Kedah ketika itu (Awang Had Salleh, 1974:5). Di Kelantan,sekolah Melayu yang pertama telah dibuka di Padang Garung pada tahun 1903. Pada tahun 1913, negeri Perlis telah mempunyai lima buah sekolah Melayu. Untuk memudahkan pemerataan pendidikan, lnggris telah mewujudkan 'Nazir Sekolah' di Negeri-negeri Selat pada tahun 1872, dan pada tahun 1897 untuk Negeri-negeri Melayu Bersekutu pula. Atas sistem persekolahan yang baru, yang dipandang sebagai 'sekolah rakyat dan sekolah untuk membangun bangsa, akan terbentuk satu pelajaran yang benar-benar bercorak kebangsaan. Atas ide barnes sekolah kebangsaan dibuka untuk anak-anak semua bangsa dan guru-guru dari berbagai bangsa dengan menggunakan dua bahasa pengantar yakni bahasa melayu dan bahasa inggris. Namun pelaksanaanya hanya dilaksanakan di sekolah dasar yuang menggunakian bahasa melayu dan pada tingkat menengah dan selanjutnya menggunakan bahasa inggris. Dan hal ini tiodak dapat diterima oleh semua kaum di tanah melayu, mereka tidak setuju kedudukan anak-anak melayu yang tidak diberi kedudukan yang wahar di sekolah-sekolah inggris .EVOLUSI PENDIDIKAN DARI ZAMAN KE ZAMANSistem Pendidikan Negara telah mengalami evolusi penting sejajar dengan pembangunan dan kemampuan negara. Evolusi pendidikan ini telah melalui lima fasa berikut:Zaman Pramerdeka (sebelum 1957);Zaman Pasca Merdeka (1957-1970);Zaman Dasar Ekonomi Baru (1971-1990);Zaman Dasar Pembangunan Negara (1991-2000); danZaman Dasar Wawasan Negara (2001-hingga sekarang).Zaman pramerdeka (sebelum 1957) :Semasa pemerintaha inggris, sekolah-sekolah di Tanah Melayu dibagi menjadi 4 aliran, yaitu Sekolah Inggeris, Sekolah Melayu, Sekolah Cina dan sekolah Tamil. Setiap sekolah mempunyai bahasa penghantarnya sendiri dan kurikulum yang berbeda antara satu sama lain. Namun menjelang kemerdekaan, timbul kesadaran untuk mewujudkan satu sistem persekolahan. Beberapa jawatankuasa telah ditubuhkan untuk mengkaji sistem persekolahan pada masa itu dan menghasilkan laporan-laporan berikut:1. Laporan Barnes (1951) – menyemak dan memperbaiki keadaan pendidikan kaum Melayu;2. Laporan Fenn-Wu (1951) – menyemak pendidikan kaum Cina;3. Ordinan Pelajaran (1952) – mengesyorkan sekolah kebangsaan sebagai corak sistem persekolahan kebangsaan; dan4. Laporan Razak (1956) – meletakkan asas bagi perkembangan sistem pendidikan untuk memupuk perpaduan melalui Sistem Pelajaran Kebangsaan untuk semua, Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar utama serta kurikulum kebangsaan, sukatan pelajaran dan sistem peperiksaan yang sama bagi semua sekolah.-76200485775Zaman Pasca Merdeka (1957-1970):Sebaik mencapai kemerdekaan, usaha ditumpukan untuk mewujudkan satu sistem pelajaran kebangsaan. Laporan Razak dikaji semula oleh Jawatankuasa Rahman Talib pada tahun 1960. Laporan jawatankuasa ini menjadi asas kepada pengubahan Akta Pelajaran 1961 yang menggariskan Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar utama pada semua peringkat pendidikan serta penggunaan kurikulum dan pemeriksaan yang sama untuk semua pelajar.Dasar pendemokrasian pendidikan bermula pada tahun 1962 dengan memberi penekanan kepada pendidikan percuma untuk semua pelajar. Dasar ini diperluas dengan mengadakan pendidikan universal selama sembilan tahun apabila pemeriksaan pemilihan masuk ke sekolah menengah dihapuskan pada tahun 1964.Zaman Dasar Ekonomi Baru (1971-1990):Dasar Ekonomi Baru (DEB) adalah satu falsafah pembangunan yang menekankan keseimbangan antara pembangunan sosial dan perkembangan ekonomi (Universiti Terbuka Malaysia, 2008). Dalam tempo ini, pendidikan diberikan keutamaan untuk menangani masalah ketidakseimbangan dalam masyarakat dengan menyediakan peluang pendidikan yang sama untuk semua kaum.Pada masa ini juga Sistem Pendidikan Kebangsaan mengalami banyak perubahan, antaranya Bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa pengantar utama yang dilaksanakan sepenuhnya pada peringkat menengah di Semenanjung Malaysia dan Sabah pada tahun 1982, manakala di Sarawak pada tahun 1990. Penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua juga turut diberi tumpuan. Walau bagaimanapun, selaras dengan Akta Pelajaran 1961, sekolah rendah kerajaan dan bantuan kerajaan yang menggunakan bahasa Cina atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar terus dikekalkan. Mata pelajaran Sivik diperkenalkan bagi menyemai semangat jati diri di kalangan pelajar. Pendidikan Sains dan Teknikal diberi lebih penekanan pada peringkat menengah bagi menghasilkan tenaga kerja mahir.Pada tahun 1980-an, peluang pendidikan untuk warganegara turut ditingkatkan dengan menambahkan kemudahan fisikal dan infrastruktur terutama di luar bandar. Seterusnya Falsafah Pendidikan Kebangsaan telah digubal pada tahun 1988 untuk memperteguh tujuan dan martabat pendidikan negara. Falsafah ini menekankan pendidikan yang menyeluruh dan terpadu untuk membentuk pelajar yang seimbang daripada segi jasmani, emosi, rohani dan intelek.Zaman Dasar Pembangunan Negara (1991-2000):Dekade akhir abad ke-20 terjadi perubahan yang pesat dalam pendidikan negara. Asas perundangan bagi pelaksanaan dasar pendidikan diperkukuhkan melalui penggubalan dan pindaan beberapa akta yang berkaitan dengan pendidikan, misalnya Akta Pendidikan 1996; Akta Institusi Pendidikan Tinggi Swasta 1996; Akta Majlis Pendidikan Tinggi Negara 1996 dan lain-lain. Selain itu, banyak lagi perubahan berlaku dalam bidang pendidikan termasuk:Peningkatan akses dalam pendidikan khususnya peringkat tertiari;Perkembangan ICT dalam pendidikan termasuk penubuhan Sekolah Bestari pada tahun 1999;Menaiktarafkan kelayakan guru-guru daripada sijil kepada diploma;Menaiktarafkan Maktab Perguruan Sultan Idris kepada Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI); danMenaiktarafkan Sekolah Menengah Vokasional kepada Sekolah Menengah Teknik.5. Zaman Dasar Wawasan Negara (2001-hingga sekarang):Pada zaman ini Sistem Pendidikan Kebangsaan diperkemas sejajar dengan perkembangan dunia teknologi maklumat. Dengan mengambil kira pelbagai perubahan dan cabaran alaf ke-21, penambahbaikan dan pemantapan sistem pendidikan diperlihatkan dalam perundangan, dasar dan program utama, antaranya: Akta Pendidikan 1996 (Pindaan 2002); Program Bimbingan dan (Keputusan Jemaah Menteri, 2002); Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik dalam Bahasa Inggeris dilaksanakan pada tahun 2003 (Keputusan Jemaah Menteri, 2002). Bayaran Insentif Subjek Pendidikan (BISP) diperkenalkan pada tahun 2003; Program j-QAF diperkenalkan pada tahun 2005 dan diperluaskan pada tahun 2006 bagi memastikan murid Islam menguasai Jawi, Al-Quran, Bahasa Arab dan Fardu Ain apabila tamat sekolah rendah (Keputusan Jemaah Menteri, 2003); dan banyak lagi program-program pendidikan diperluas.Perubahan paling signifikan dalam sejarah perkembangan pendidikan negara ialah penubuhan Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia (KPTM) pada tahun 2004. Dengan pembahagian ini KPM dipertanggungjawabkan kepada pembangunan pendidikan prasekolah, sekolah rendah, sekolah menengah, matrikulasi dan pendidikan guru.TINGKATAN PENDIDIKAN DI MALAYSIAPendidikan di Malaysia terdiri dari beberpa tingkat, yaitu pendidikan prasekolah, pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.Pendidikan PrasekolahPendidikan prasekolah mulai melakukan penerimaan pada anak-anak usia 4-6 tahun. Jenjang pada prasekolah bukan merupakan jenjang wajib dalam pendidikan Malaysia. Saat ini sebagian besar sekolah kebangsaan di Malaysia. Namun kelas ini dibuka untuk para anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah Pendidikan RendahJenjang pendidikan rendah mulai dari tahun ke 1 hingga tahun ke 6, dan menerima anak-anak dari umur 7 tahun hingga umur 12 tahun. Bahasa Melayu dan Bahasa Inggris merupakan bahasa wajib pada pendidikan rendah tersebut. Sekolah rendah di Malaysia terbagi menjadi 2 jenis sekolah rendah, yaitu; Sekolah Kebangsaan dan Sekolah Jenis Kebangsaan. Kurikulum di sekolah rendah ini sebenarnya sama, namun yang membedakannya adalah bahasa pengantarnya. Untuk sekolah kebangsaan bahasa pengantarnya adalah bahasa Melayu selanjutnya untuk sekolah jenis kebangsaan bahasa yang digunakan adalah bahasa Mandarin. Pada akhir tahun pada persekolahan sekolah rendah diadakan suatu ujian yang disebut dengan Ujian Penilaian Sekolah Rendah (UPSR)Pendidikan MenengahPendidikan sekolah menengah adalah lanjutan dari pendidikan sekolah rendah. Bahasa Malaysia digunakan sebagai bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran selain Sains (Biologi, Fizik dan Kimia) dan Matematik (termasuk Matematik Tambahan) Para pelajar perlu belajar dari Tingkatan 1 hingga Tingkatan 5. Seperti di sekolah rendah, setiap tingkatan (darjah) mengambil masa selama satu tahun. Pada akhir Tingkatan Tiga (digelar peringkat menengah rendah), para pelajar akan menduduki?Penilaian Menengah Rendah?(PMR). Berdasarkan pencapaian PMR, mereka akan dikategorikan kepada Aliran Sains atau Aliran Sastera. Aliran Sains menjadi pilihan ramai. Pelajar dari Aliran Sains dibenarkan untuk keluar dari Aliran Sains lalu menyertai Aliran Sastera tetapi sebaliknya tidak dibenarkan. Pelajar-pelajar yang tidak mendapat keputusan yang memuaskan pula boleh memilih untuk menjalani pengkhususan vokasional di sekolah teknik.Pada akhir Tingkatan Lima (digelar peringkat menengah atas), para pelajar perlu menduduk peperiksaan?Sijil Pelajaran Malaysia?(SPM) sebelum menamatkan pelajaran di peringkat menengah.Pengajian TinggiPengajian tinggi merupakan sebutan nama tingkatan universitas di negara Malaysia. Sejak tahun 2006 pemerintah Malaysia menunjuk empat universitas menjadi Research University (RU) yaitu Universiti Malaya (UM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Sains Malaysia (USM), dan Universiti Putra Malaysia (UPM). Salah satu sasaran yang ditetapkan selain menjadi universitas terkemuka di dunia juga masuk dalam World’s Top 100 Universities pada 5 tahun ke depan. Kemudian pada tahun 2008 pemerintah menetapkan Universiti Sains Malaysia (USM) sebagai APEX University (Accelerated Programme for Excellence). Salah satu sasarannya adalah menembus jajaran World’s Top 50 Universities. Kelebihan dari RU ini adalah mendapatkan anggaran riset yang sangat besar (hampir 30% dari APBN pendidikan Malaysia). Dana ini cukup memadai bagi ke-empat universitas tersebut untuk berlomba mencapai sasaran yang ditetapkan.Beberapa langkah nyata telah diambil oleh RU di Malaysia untuk menjadi World’s Top Universities, diantaranya adalah:?1. Meningkatkan Jumlah International Students. Berbagai usaha telah dilakukan oleh RU untuk meningkatkan jumlah mahasiswa internasional, seperti melakukan road show dan exhibition di berbagai negara, menawarkan beasiswa dan bantuan keuangan, memberikan kelonggaran kepada mahasiswa untuk kerja paruh waktu, meningkatkan fasilitas kampus, dan lain-lain.?2. Meningkatkan Jumlah International Faculty Member/Visiting Faculty. Dengan dana yang tersedia sekarang, RU mempunyai kemampuan mengundang high qualified scholars datang ke Malaysia sebagai visiting fellow, visiting lecturer, ataupun visiting professor dalam kurun waktu maksimal 6 bulan. Sehingga tidak heran kalau hampir setiap minggu di kampus-kampus tersebut selalu ada Invited Lecture dari berbagai disiplin ilmu. Bahkan akhir-akhir ini di UKM, beberapa kali mengadakan Nobel Laureate Lecture yg memberi warna tersendiri dalam kehidupan kampus. Scholars ini datang dari berbagai negara, baik Asia, Amerika maupun Eropa. Untuk bidang sosial, politik, psikologi, dan kedokteran, mereka banyak mengundang scholar dari Indonesia dengan pertimbangan memiliki beberapa kesamaan, baik dari segi budaya, sejarah, karakter masyarakat dan hal-hal lain yg terkait dengan kemanusiaan. Untuk bidang-bidang teknik dan sains mereka cenderung mengundang scholars dari Eropa, Australia atau Amerika Serikat. Keberadaan visiting lecturer/visiting professor disini bukan menunjukkan kualitas pendidikan Malaysia rendah, melainkan lebih terkait kepada strategi untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai informasi, di Fakultas IT UKM baru terdapat dua orang International Faculty Member yaitu dari Indonesia dan Irlandia dan masih diperlukan tambahan untuk mendorong iklim multi-budaya dan multi-disiplin. ?3. Meningkatkan Jumlah International Journal Terindeks (Scopus) per tahun.Secara sistematis, RU memasang target dan memberi reward kepada staf akademik yang mempublikasikan paper dalam International Journal Terindeks (Scopus). Sebagai contoh, Fakultas IT UKM menargetkan publikasi 100 International Journal Terindeks (Scopus) untuk tahun 2009 karena pada tahun 2008 fakultas tersebut berhasil mempublikasikan hampir 100 International Journal Terindeks. Ini jelas angka yang cukup tinggi untuk sebuah fakultas dengan 4 jurusan. Mereka sadar bahwa pengakuan kepakaran seseorang di dunia akademik dapat dilihat dari bidang riset dan banyaknya publikasi dalam International Journal Terindeks.?4. Menaikkan proporsi mahasiswa postgraduate dengan komposisi 1:1 untuk mendorong iklim riset yang berkualitas. Ini memberi dampak bahwa kalau suatu fakultas menerima 300 orang mahasiswa undergraduate maka konsekuensinya pada masa yang sama harus dapat menarik 300 orang mahasiswa postgraduate (Master/Doktor). Sehingga RU sangat berhati-hati dalam menentukan kuota penerimaan mahasiswa undergraduate per tahun. RU juga banyak menyediakan dana untuk menarik Posdoctoral Fellow dari berbagai negara melakukan riset di pusat-pusat penelitian yang disediakan.?Sejalan dengan itu, RU menetapkan beberapa standar lain untuk mendorong pencapaian sasaran, misalnya swa-akreditasi, komersialisasi produk riset, meningkatkan jumlah patent, dan lain-lain. Dari sisi akademik, salah satu peningkatan standar adalah menetapkan syarat untuk penguji luar (external examiner) program Doktor di RU harus memiliki publikasi 10 International Journal Terindeks (bidang terkait) dalam lima tahun terakhir. Tentu saja persyaratan ini nyaris menutup peluang staf akademik dari Indonesia untuk menjadi penguji luar di Malaysia, khusunya RU. Seperti yg kita ketahui bersama, bahwa budaya menulis apalagi publikasi dalam International Journal Terindeks kurang dipupuk di kalangan staf akademik di negara kita. ?Hal penting yang perlu dicatat bahwa pemerintah Malaysia tidak segan-segan merogoh kocek untuk memberikan dukungan penuh kepada universitas-universitas tersebut dalam mencapai sasaran, salah satunya adalah membuat program Brain Gain Malaysia (BGM). Apabila langkah-langkah menuju World’s Top Universities tersebut diimplementasikan secara konsisten, maka semakin berat usaha negara kita mengejar ketinggalan dari negara-negara tetangga dalam dunia pendidikan.Kurikulum bersepadu menengah kimia (KBSM)Kurikulum Kimia bertujuan untuk melahirkan murid yang mempunyai pengetahuan dan kemahiran dalam bidang kimia dan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan kemahiran ini berlandaskan sikap saintifik dan nilai murni untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan harian. Justru, murid mempunyai landasan kimia untuk melanjutkan pelajaran di samping mengamalkan budaya sains dan teknologi ke arah pembentukan masyarakat bersifat ikram, dinamik, progresif, bertanggungjawab terhadap alam sekeliling dan mengagumi penciptaan alam.Kurikulum Kimia membolehkan murid (Objektif) :Memperoleh pengetahuan kimia dan menghubungkaitkan pengetahuan ini dengan fenomena alam semula jadi danpengalaman harian.Memahami pengetahuan kimia yang berkaitan dengan perkembangan bidang sains dan teknologi, pengurusan alam semula jadi dan sumbernya serta proses industri dalam pelbagai bidang.Menguasai kemahiran berfikir dan kemahiran saintifik.Mengaplikasikan pengetahuan dan kemahiran secara kritis dan kreatif berasaskan sikap saintifik dan nilai murni dalam penyelesaian masalah, membuat keputusan dan mengkonsepsikan.Mengamalkan sikap saintifik dan nilai murni.Menilai maklumat berkenaan dengan bidang kimia dengan bijak dan berkesan.Menangani cabaran dalam dunia sains dan teknologi dan bersedia memberi sumbangan kepada perkembangan sains dan teknologi.Menyadari kepentingan pengurusan alam semula jadi serta sumbernya dengan bijaksana untuk keberterusan hidup manusia sejagat.Menghargai sumbangan sains dan teknologi terhadap pembangunan negara dan kesejahteraan manusia sejagat.Menyadari bahwa penemuan melalui penyelidikan sains adalah usaha manusia berasaskan kemampuan akal untuk memahami fenomena alam ke arah mencapai kesejahteraan hidup manusia sejagat.KEMAHIRAN SAINTIFIK:Sains mengutamakan kaedah inkuiri dan penyelesaian masalah. Dalam proses inkuiri dan menyelesaikan masalah, kemahiran saintifik dan kemahiran berfikir digunakan. Kemahiran saintifik merupakan kemahiran yang penting untuk menjalankan sebarang aktiviti mengikut kaedah saintifik. Kaedah seperti eksperimen, penyelidikan, projek merupakan aktivitas yang menggunakan kemahiran saintifik. Kemahiran saintifik terdiri daripada kemahiran proses sains dan kemahiran manipulasi.Kemahiran Proses SainsKemahiran proses sains ialah kemahiran yang membolehkan murid mempersoalkan sesuatu dan mencari jawaban secara bersistem. Kemahiran proses ini terdiri daripada kemahiran yang mudah kepada yang kompleks. Penerangan tentang setiap kemahiran proses sains diberi seperti berikut:Memerhatikan Menggunakan indra penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa atau bau untuk mengumpulkan maklumat tentang objek dan fenomena.Menjelaskan Mengasingkan dan mengumpulkan objek atau fenomena kepada kumpulan masing-masing berdasarkan kriteria tertentu seperti ciri atausifat. Pengumpulan ini adalah berdasarkan ciri atau sifat sepunya.Mengukur dan menggunakan nombor Membuat pemerhatian secara kuantitatif dengan menggunakan nombor dan alat berunit piawai. Pengukuran menjadikan pemerhatian lebih jitu.Membuat inferens Membuat kesimpulan awal yang munasabah, yang mungkin benar atau tidak benar, untuk menerangkan sesuatu peristiwa atau pemerhatian.Meramal Membuat jangkaan tentang sesuatu peristiwa berdasarkan pemerhatian dan pengalaman yang lalu atau data yang boleh dipercayaiBerkomunikasi Menerima, memilih, menyusun dan mempersembahkan maklumat atau idea dalam pelbagai bentuk seperti tulisan,lisan, jadual, graf, rajah atau model.Menggunakan hubungan ruang dan masa Memperihalkan perubahan parameter seperti lokasi, arah, bentuk, saiz, isipadu, berat dan jisim sesuatu objek dengan masa.Mentafsirkan data Memberi penerangan yang rasional tentang objek, peristiwa atau pola daripada data yang dikumpulkan.Mendefinisikan secara operasi Memberi tafsiran tentang sesuatu konsep dengan menyatakan perkara yang dilakukan dan diperhatikan.Mengawal pemboleh ubah Mengenal pasti pemboleh ubah dimanipulasikan, pemboleh ubah bergerak balas dan pemboleh ubah yang dimalarkan. Dalam sesuatu penyiasatan satu pemboleh ubah dimanipulasikan untuk memerhatikan hubungannya dengan pemboleh ubah yang bergerak balas. Pada masa yang sama pemboleh ubah yang lain dimalarkan.Membuat hipotesis Membuat sesuatu pernyataan umum tentang hubungan antara pemboleh ubah dimanipulasikan dan pemboleh ubah bergerak balas yang difikirkan benar bagi menerangkan sesuatu perkara atau peristiwa. Pernyataan ini perlu diuji untuk membuktikan kesahihannya.Mengeksperimen Merancang dan menjalankan aktiviti untuk menguji sesuatu hipotesis, mengumpulkan data, mentafsirkan data sehingga mendapat rumusan daripada aktiviti itu.Kemahiran ManipulatifKemahiran manipulatif merupakan kemahiran psikomotor dalam penyiasatan sains yang membolehkan murid:Menggunakan dan mengendalikan peralatan sains dan bahan dengan betul.Menyimpan peralatan sains dan bahan dengan betul dan selamat.Membersihkan peralatan sains dengan cara yang betul.Mengendalikan spesimen hidup dan bukan hidup dengan betul dan cermat.Melakar spesimen, bahan dan peralatan sains dengan tepat.Tema dan Bidang Pembelajaran:Kandungan pengetahuan mata pelajaran Kimia Tingkatan 4 dan 5 telah diolah dalam empat tema seperti berikut:Memperkenalkan kimiaJirim di sekeliling kitaInteraksi antara bahan kimiaPenghasilan dan pengurusan bahan kimia Pendekatan bertema ini dapat mewujudkan perkaitan antara pelbagai pengetahuan dalam bidang kimia. Tema ini merangkumi ilmu kimia yang diperlukan dalam pendidikan kimia di peringkat menengah atas. Di samping itu, pendekatan ini juga menyepadukan pemerolehan dan aplikasi pengetahuan, penguasaan kemahiran berfikir dan saintifik, penerapan sikap saintifik dan nilai murni. Kesepaduan ini memberi kefahaman yang lebih bermakna dalam pembelajaran Kimia.Berikut diberikan kandungan pengetahuan dalam setiap tema:Memperkenalkan Kimia Dalam tema ini, murid diperkenalkan kepada bidang kimia sebagai satu bidang yang mengkaji tentang jirim dan mementingkan kaedah penyiasatan secara saintifik. Kerjaya yang berkaitan dengan bidang kimia juga diperbincangkan.Jirim di sekeliling kita Dalam tema ini, murid diperkenalkan kepada bidang kimia sebagai satu bidang yang mengkaji tentang jirim. Tema ini mengandungi konsep yang asas dalam kimia. Konsep ini merupakan prasyarat untuk mempelajari kimia seterusnya. Penguasaan konsep yang dikemukakan melalui tema ini amat penting untuk memastikan pemahaman tentang bidang kimia. Tema ini juga digunakan untuk menghubungkaitkan bidang kimia yang dipelajari dengan kerjaya yang berkaitan dengan kimia. Dalam tema ini, murid akan diperkenalkan penulisan simbol unsur dan formula kimia sebatian. Penggunaan simbol unsur dan formula kimia hendaklah dipraktikkan sepanjang program dua tahun ini di kesemua tema dan bidang pembelajaran Bidang Pembelajaran dalam tema ini adalah seperti berikut:1. Struktur Atom2. Formula dan Persamaan Kimia3. Jadwal Berkala Unsur4. Ikatan KimiaInteraksi antara bahan kimiaDalam tema ini, murid mempelajari pelbagai tindak balas kimia yang menyebabkan perubahan kimia pada bahan. Idea bahawa jirim berinteraksi menghasilkan bahan yang baru serta menghasilkan perubahan tenaga dikaji. Aplikasi tindak balas kimia dalam industri juga dipelajari.Bidang Pembelajaran tema ini adalah seperti berikut:1. Elektrokimia2. Asid, Bes dan Garam3. Sebatian Karbon4. Pengoksidaan dan penurunan5. Termokimia6. Kadar tindak balasPenghasilan dan pengurusan bahan kimiaTema ini membolehkan murid memahami interaksi antara bahan menghasilkan bahan buatan untuk memenuhi keperluan kehidupan harian dan masyarakat. Murid dapat menghubungkaitkan pengetahuan dan kemahiran kimia yang dipelajari dengan kehidupan harian. Kepentingan pengurusan bahan buatan ini dengan bertanggungjawab juga dibincangkan. Bidang Pembelajaran dalam tema ini adalah seperti berikut:1. Bahan Buatan dalam industry2. Bahan kimia untuk pengguna.Contoh kurikulum pada kimia tingkatan 4:Objektif Pembelajaran Kimia Tingkatan EmpatHasil Pembelajaran untuk setiap tema dan bidang pembelajaran adalah seperti berikut:A. MEMPERKENALKAN KIMIAPengenalan Kepada Kimia1. Memahami Kimia.2. Memahami kepentingan kimia.3. Mensintesiskan kaedah saintifik.4. Mengamalkan sikap saintifik dan nilai murni.B. JIRIM DI SEKELILING KITAStruktur Atom1. Memahami jirim.2. Mensintesiskan struktur atom.3. Menilai kepentingan penggunaan isotop.4. Mensintesiskan susunan elektron bagi atom.5. Mensyukuri kemampuan akal mengkonsepsikan idea tentang ketertiban dan keunikan struktur atom.Formula dan Persamaan Kimia1. Mengaplikasikan jisim atom relatif dan jisim molekul relatif.2. Menganalisis hubungan antara bilangan mol dengan bilanga zarah.3. Menganalisis hubungan antara bilangan mol dengan jisim.4. Menganalisis hubungan antara bilangan mol dengan isipadu gas.5. Mensintesiskan formula kimia.6. Menilai persamaan kimia.7. Mengamalkan sikap saintifik dan nilai murni dalam menjalankan kajian sains.Jadwal Berkala Unsur1. Menganalisis Jadual Berkala Unsur.2. Menganalisis unsur dalam Kumpulan 18.3. Menganalisis unsur dalam Kumpulan 1.4. Menganalisis unsur dalam Kumpulan 17.5. Menganalisis unsur dalam kala.6. Memahami unsur peralihan.7. Mensyukuri kewujudan unsur dan sebatiannya.Ikatan Kimia1. Memahami asas pembentukan sebatian.2. Mensintesiskan konsep pembentukan ikatan ion.3. Mensintesiskan pembentukan ikatan kovalen.4. Menganalisis sifat sebatian ion dan sebatian kovalen.5. Mengagumi kesepaduan sebagai asas kestabilan dan keharmonian.C. INTERAKSI ANTARA BAHAN KIMIAElektrokimia1. Memahami sifat elektrolit dan bukan elektrolit.2. Menganalisis elektrolisis sebatian lebur.3. Menganalisis elektrolisis larutan akueus.4. Menilai proses elektrolisis dalam industri.5. Menganalisis sel kimia.6. Mensintesiskan siri elektrokimia.7. Mengamalkan sikap bertanggungjawab dalam mengendalikan bahan kimia.Asid, Bes dan Garam1. Menganalisis konsep asid dan bes.2. Mensintesiskan konsep asid kuat, asid lemah, alkali kuat dan alkali lemah.3. Menganalisis kepekatan asid dan alkali.4. Menganalisis peneutralan.5. Mensintesiskan garam.6. Mensintesiskan analisis kualitatif garam.7. Mengamalkan sikap sistematik dan teliti dalam mengendalikan eksperimen.D. PENGHASILAN DAN PENGURUSAN BAHAN KIMIABahan Buatan dalam Industri1. Memahami pembuatan asid sulfurik.2. Mensintesiskan pembuatan ammonia dan garamnya.3. Memahami aloi.4. Menilai penggunaan polimer sintetik.5. Mengaplikasikan penggunaan kaca dan seramik.6. Menilai penggunaan bahan komposit.7. Mensyukuri anugerah Tuhan yang memberikan akal fikiran untuk menghasilkan pelbagai bahan buatan dalam industriPerbandingan Pendidikan di Indonesia dan MalaysiaPendidikan di Malaysia diawasi oleh dua departemen pemerintah: Departemen Pendidikan untuk hal-hal sampai ke tingkat sekunder, dan Departemen Pendidikan Tinggi untuk pendidikan tersier. Meskipun pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah federal, setiap negara memiliki Departemen Pendidikan untuk membantu koordinasi masalah pendidikan di negara masing-masing. Undang-undang utama yang mengatur pendidikan adalah Undang-Undang Pendidikan tahun 1996. Pendidikan dapat diperoleh dari sekolah-sekolah yang disponsori pemerintah, sekolah swasta, atau melalui homeschooling. Secara hukum, pendidikan dasar adalah wajib. Seperti di negara-negara Asia lainnya seperti Singapura dan China, tes standar adalah fitur umum. Pendidikan dasar wajib di Malaysia. Anak-anak biasanya menghabiskan 6 tahun di sekolah dasar. Tahun 6, siswa duduk untuk uji standar, Ujian Pencapaian Sekolah Rendah (UPSR, Ujian Penilaian Sekolah Dasar).Tahun 1: usia 6-7Tahun 2: usia 7-8Tahun 3: usia 8-9Tahun 4: usia 9-10Tahun 5: usia 10-11Tahun 6: usia 11-12Biaya Pendidikan DasarOrang tua murid dikenakan membayar iuran sekolah yang dibayarkan pada awal tahun ajaran baru. Besarnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 hingga RM 75 pertahun (Rp. 125.000 – 187.500/tahun) tiap siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah semester & semesteran, iuran khas, biaya LKS, praktek komputer, kartu ujian, file data siswa & rapor.Khusus untuk sumbangan PIBG (Persatuan Ibu Bapak dan Guru) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga. Jadi untuk keluarga yang menyekolahkan 1 anak atau lebih, dikenakan bayaran yang sama yaitu RM 25/keluarga. Dan untuk siswa kelas enam ditambah biaya UPSR sebesar RM 70. Selain itu tak ada pungutan lain, termasuk pula tak ada pungutan sumbangan dana pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggungjawab kerajaan/pemerintah.Buku teks atau buku pegangan yang digunakan siswa relatif tak berganti atau sama setiap tahun. Bila orang tua murid membeli semua buku teks dan aktifiti, harganya berkisar antara RM 80 – RM 125/siswa pertahun. Itupun hanya sekali beli untuk anak sulung saja. Karena untuk keluarga yang mempunyai anak lebih dari satu, buku teks tersebut dapat dipakai bergantian “turun temurun”. Khusus untuk keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000/bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peminjaman buku teks yang disediakan dari sekolah.Suatu biaya pendidikan yang terbilang relatif murah untuk negara dengan pendapatan rerata per keluarga sebesar RM 2500/bulan atau setara dengan Rp. 6.250.000/bulan (Data 2003, Kementrian Kewangan Malaysia). Lebih-lebih lagi, mulai tahun persekolahan 2008 mendatang pemerintah merencanakan untuk meminjamkan semua buku teks kepada para siswa sekolah rendah tanpa kecuali. Praktis, orangtua murid tidak lagi terbebani untuk membeli buku teks.Peran PemerintahKurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh Kementrian Pelajaran Malaysia, relatif stabil. Kurikulum yang digunakan di Sekolah Rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah (KBSR) sedangakn untuk Sekolah Menengah Malaysia disebut dengan Kurikulum Bersepadu sekolah Menengah (KBSM). Dari data Kementrian Pelajaran Malaysia, KBSR mulai diujicobakan tahun 1982 di 302 buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988, pelaksanaan KBSR sepenuhnya dicapai dan hingga tahun 2007 ini masih dipergunakan. Revisi terakhir dilakukan pada tahun 2005, dimana mata pelajaran Sains dan Matematika menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris.Kesejahteraan guru? Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM 1000 (>Rp 2.500.000), yang hampir setara dengan gaji profesor (golongan IV/e) di negara kita. Meskipun juga banyak keluhan dari para guru Malaysia tersebut yang merasa gaji mereka masih juga rendah. Namun pada kenyataannya, guru sekolah rendah di Malaysia sudah mampu mengajukan kredit mobil dari gajinya, sedangkan guru SD di Indonesia baru pada tahap layak mengajukan kredit sepeda motor. Itupun baru sebagian kecil guru saja, sedang sebagian besar lainnya berusaha melunasinya dengan menjadi tukang ojek.BAB IIIPENUTUPKESIMPULANPendidikan di Malaysia pada awal sejarahnya di mulai dari sistem pendidikan pondok, pendidikan dan semangat kebangsaan dan pendidikan melayu. Sedangkan menurut evolusi dari zaman ke zaman pendidikan di Malaysia dapat dibedakan dari pendidikan Zaman Pramerdeka (sebelum 1957), Zaman Pasca Merdeka (1957-1970), Zaman Dasar Ekonomi Baru (1971-1990), Zaman Dasar Pembangunan Negara (1991-2000), dan Zaman Dasar Wawasan Negara (2001-hingga sekarang).Pendidikan di Malaysia terdiri dari beberpa tingkat, yaitu pendidikan prasekolah, pendidikan rendah, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Sedangkan Kurikulum Kimia di Malaysia (KBSM) bertujuan untuk melahirkan murid yang mempunyai pengetahuan dan kemahiran dalam bidang kimia dan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan kemahiran ini berlandaskan sikap saintifik dan nilai murni untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan harian. Justru, murid mempunyai landasan kimia untuk melanjutkan pelajaran di samping mengamalkan budaya sains dan teknologi ke arah pembentukan masyarakat bersifat ikram, dinamik, progresif, bertanggungjawab terhadap alam sekeliling dan mengagumi penciptaan alam. ................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download