Yuliaaziz09 – BK Respect and Understanding



MAKALAH

PENGEMBANGAN ASESSMENT BIMBINGAN KARIER

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Pengembangan Bimbingan dan Konseling Karier”

Dosen Pengampu : Dr. Edi Purwanta, M.Pd

Disusun oleh :

Puteri Rahmawati Cahyani 14713251003

Yulia Rahmatika Aziza 14713251008

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufik serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Asesment Bimbingan Karier” dalam waktu yang telah ditentukan.

Laporan ini disusun dengan harapan bisa menambah pengetahuan mahasiswa terkait mata kuliah Pengembangan BK Karier. Terimakasih kepada Dr. Edi Purwanta, M.Pd yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat waktu. Adapun makalah ini semoga dapat memberikan ilmu baru untuk para mahasiswa dan nantinya dapat berguna kedepan, dapat memberikan inspirasi, menumbuhkan ide-ide kreatif dan sebagai bekal melaksanakan penelitian dalam bidang pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling Karier nanti.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi berharga yang tak terhingga. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa penulis terima untuk kebaikan makalah kedepan.

Yogyakarta, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman judul i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Assesmen Bimbingan Karier

1. Pengertian Assesmen 3

2. Jenis-jenis Assesmen 3

3. Tujuan Assesmen 5

4. Prinsip-prinsip Assesmen 5

5. Pengertian Bimbingan Karier 7

6. Tujuan Bimbingan Karier 8

B. Pengembangan Assesmen Bimbingan Karier di Sekolah

Berdasarkan Teori Perkembangan Karier

John Lewis Holland 10

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan 13

DAFTAR PUSTAKA 14

LAMPIRAN 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan bimbingan karier di sekolah merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang berusaha untuk membantu memecahkan masalah karier (pekerjaan) yang dihadapi oleh siswa. Dengan adanya bimbingan karier ini dapat membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri, lingkungannya, dan dunia kerja sehingga ia mampu mengarahkan dirinya ke suatu bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya dan kebutuhan masyarakat (Sinurat, 2009). Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan dapat di peroleh melalui assesmen bimbingan karier.

Assesmen bimbingan karier merupakan penilaian yang komprehensif dan sistematis untuk membantu siswa mengetahui kelemahan dan kekurangan dirinya dalam pekerjaan di masa akan datang. Bentuk-bentuk assesmen bimbingan karier yang ada saat ini dapat dikembangkan oleh konselor di sekolah berdasarkan teori-teori perkembangan karier yang ada. Oleh sebab itu para konselor sekolah dituntut untuk mengetahui teori dasar perkembangan karier.

Mengembangkan assesmen bimbingan karier memerlukan langkah-langkah tepat, sehingga assesmen yang digunakan dapat membantu siswa dalam perencanaan kariernya. Pengembangan assesmen bimbingan karier ini dapat dimulai dengan mengidentifikasi masalah karier yang muncul sehingga konselor dapat mengembangkan assesmen bimbingan karier sesuai dengan masalah dan kebutuhan siswanya. Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengembangan assesmen bimbingan karier di sekolah. Pada makalah kami akan membahas pengembangan assesmen bimbingan karier yang digunakan adalah assesmen berdasarkan teori perkembangan karier John Lewis Holland yang melihat pilihan karier berdasarkan tipe kepribadian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian assesmen bimbingan karier?

2. Bagaimana mengembangkan assesmen bimbingan karier berdasarkan teori perkembangan karier Jonh Lewis Holland di sekolah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian assesmen bimbingan karier

2. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan assesmen bimbingan karier berdasarkan teori perkembangan karier Jonh Lewis Hollan di sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asessmen Bimbingan Karier

1. Pengertian Assesmen

Menurut Smith (2002) dalam Budi (2012) assesmen adalah suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Selain itu assesmen juga dapat diartikan sebagai proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan, berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif (Lounghlin & Rena B Lewis).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa assesmen merupakan penilaian yang komprehensif, sistematis dan berguna untuk mengumpulkan data seseorang agar diketahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki dan dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhannya.

2. Jenis-jenis Assesmen

Layanan bimbingan dan konseling dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat tes yang relevan dan baik. Jenis assesmen terbagi dalam dua kelompok yaitu:

a. Assesmen Tes

Assesmen tes adalah suatu alat atau instrument yang digunakan secara obyektif, yang berarti dalam penggunaan alat tersebut dalam skoring dan penafsiran tidak tergantung pada pendapat pribadi yang menggunakan alat tes tersebut. Dalam assesmen tes dituntut adanya validitas yang menunjukkan pada kesesuaian antara apa yang diteliti dalam tes dengan aspek yang direncanakan untuk diteliti. Selain validitas, assesmen tes memiliki reliabilitas atau keajegan dalam hasil yang diperoleh jika seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang berlainan (Winkel & Sri Hastuti, 2010).

Suatu assesmen tes diperiksa sesuai dengan kunci jawaban, diperoleh skor total yang menjelaskan berapa item dalam tes di jawab betul atau di jawab salah. Skor tersebut merupakan data paling mendasar. Skor yang diperoleh dalam pengumpulan data perlu dijadikan skor yang komparatif, sehingga akan dapat diinterpretasikan dengan baik secara presentil. Tujuan penggunaan alat tes menurut Winkel dan Sri Hatuti (2010) ada empat, yaitu:

1) Untuk meramalkan atau memperkirakan

2) Untuk mengadakan seleksi

3) Untuk mengadakan klasifikasi

4) Untuk mengadakan evaluasi

Konselor yang terllibat dalam penggunaan assesmen tes ini berkaitan dengan tugasnya untuk mendampingi siswa agar siswa tersebut mampu mengembangkan diri dan merencanakan masa depan yang realistis.

b. Assesmen Non-tes

Assesmen non-tes adalah alat yang berfungsi untuk mengumpulkan data seperti:

1) Observasi

2) Wawancara

3) Angket

4) Sosiometri

5) Skala penilaian

6) Inventori

3. Tujuan Assesmen

Assesmen di sekolah bertujuan untuk membantu siswa memecahkan permasalahan yang dihadapi. Menurut Roob dalam Budi (2012) menyebutkan tujuan assesmen sebagai berikut:

a. Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak

b. Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak

c. Untuk merancang individualisasi pendidikan

d. Untuk memonitor kemajuan anak secara individu

e. Untuk mengevaluasi keefektifan program.

Berdasarkan tujuan di atas para konselor di sekolah sebaiknya mampu memberikan assesmen dengan baik, yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga siswa di sekolah mampu memahami kemampuan dan kekurangannya sehingga siswa dapat mengembangkan dirinya dan mampu merencanakan masa depannya. Konselor bertindak sebagai fasilitator yang bertugas untuk membantu para siswa ini mengembangkan diri dan merencakan masa depan dengan baik.

4. Prinsip-prinsip assesmen

Assesmen bimbingan disusun berdasarkan prinsip-prinsip asessmen. Prinsip-prinsip assesmen tersebut berguna sebagai tolak ukur dalam pengembangan assesmen dan penggunaan assesmen. Prinsip-prinsip assesmen meliputi:

a. Sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup

Artinya setiap tahapan assesmen yang dilakukan jangan sampai bertentangan dengan filsafat hidup dan tata nilai yang berlaku di masyarakat.

b. Keterpaduan

Assesmen hendaknya merupakan bagian integral dari program atau sistem pendidikan. Dengan demikian assesmen merupakan salah satu dimensi yang harus dipenuhi dalam penyusunan program disamping pemenuhan guna mencapai tujuan, bahan, metode, dan alat pelayanan.

c. Realistis

Pelaksanaan assesmen harus didasarkan pada apakah sesuatu yang akan diukur itu benar-benar dapat diukur? Dengan kata lain, isntrumen assesmen yang akan digunakan harus memiliki batasan atau indikator-indikator yang jelas, operasional, dan dapat diukur.

d. Tester yang terlatih (qualified)

Mengingat tidak semua orang dapat melakukan atau mengelola suatu program assesmen, maka sangat diperlukan orang yang mampu melakukan atau qualified.

e. Keterlibatan Calon Konselor didik

Untuk dapat mengetahui sejauh mana Peserta didik / konseli berhasil dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling yang dijalaninya secara aktif, maka Calon Konselor memerlukan suatu assesemen.

f. Padagogis

Disamping sebagai alat, assesmen juga berperan sebagai upaya untuk perbaikan sikap dan tingkah laku ditinjau dari sisi pedagogis. Assesmen dan hasil-hasilnya hendaknya dapat dipakai sebagai alat untuk memotivasi Peserta didik / konseli dalam mengikuti kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Hasil assemen hendaknya juga dirasakan sebagai penghargaan bagi peserta didik.

g. Akuntabilitas

Keberhasilan proses pelayanan bimbingan dan konseling perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan sebagai laporan pertanggungjawaban (accountability). Pihak-pihak tersebut antaralain: orangtua siswa, masyarakat, calon pemakai lulusan, sekolah, dan pemerintah.

h. Teknik Assesmen yang Bervariasi dan Komprehensif

Agar diperoleh hasil assesmen yang objektif, dalam arti dapat menggambarkan prestasi atau kemampuan Peserta didik / konseli yang sebenarnya, maka assesmen harus menggunakan berbagai teknik dan sifatnya komprehensif. Dengan sifat komprehensif, dimaksudkan agar kemampuan dan permasalahan yang diungkapkomprehensif yang mencakup berbagai bidang pelayanan bimbingan dan konseling.

i. Tindak Lanjut

Hasil assesmen hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. Data hasil assemen sangat bermanfaat bagi konselor, tetapi juga sangat bermanfaat bagi Calon Konselor didik, dan sekolah. Oleh karenanya perlu dikelola dengan sistem administrasi yang teratur.

5. Pengertian Bimbingan Kerier

Menurut W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti (2010) menjelaskan bahwa pengertian Bimbingan Karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/ peofesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah memasuki.

Menurut Supriatna (dalam Anggriana) menyatakan bahwa bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu untuk memecahkan masalah karier, memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-sebaiknya antara kemampuan dan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.

Menurut W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti (2010), menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan bagian integral dari keseluruhan program pendidikan karier yang menitik beratkan pada perencanan masa depan dengan mempertimbangkan keadaan dirinya dan keadaan dalam lingkungan hidup. Bimbingan karier dilihat dalam lingkungan proses perkembangan orang muda, sehingga keputusan yang diambil tentang suatu karier merupakan hasil dari suatu rangkaian pengalaman dan ketentuan selama tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Munandir (1996) Bimbingan karier merupakan sub sistem bimbingan yang mencakup sejumlah layanan, seperti orientasi dunia kerja, inventarisasi pribadi, pemberian informasi karier, konseling karier, dan penempatan kerja.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, bimbingan dan karier dapat diartikan sebagai salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu siswa untuk dapat memecahkan permasalahan-permasalahan kariernya terkait dengan perencanaan karier masa depannya berdasarkan kemampuan pribadinya dan lingkungan hidupnya. Sehingga pada akhirnya siswa akan mampu menemukan pilihan karier masa depannya.

6. Tujuan Bimbingan Karier

Tujuan bimbingan kerier dalam munandir (1996) adalah:

a. Agar Siswa memiliki pemahaman diri dan tentang dunia kerja

b. Memiliki nilai dan pemaknaan kerja (bagi dirinya dan masyarakat)

c. Memiliki Sikap kerja (yang positif)

d. Memiliki keterampilan menyusun rencana dan mengambil keputusan kerja (secara arif dan penuh pertimbangan)

e. Bimbingan karier bertujuan untuk melayani semua siswa, bukan hanya siswa yang merasa kesulitan dalam menentukan pilihan kariernya namun bagi siswa yang ignin mngembangkan kariernya juga.

Bimbingan dan karier secara umum memiliki tujuan untuk membantu para siswa agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat. secara khusus dijelaskan sebagai berikut:

a. Siswa dapat memahami dan menilai dirinya terutama mengenai potensi-potensi dasar seperti minat, sikap, kecakapan dan cita-cita

b. Siswa sadar dan memahami nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang ada dalam masyarakat

c. Sisiwa akan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dari minatnya, memiliki sikap yang positif dan sehat terhadap dunia kerja, memahami hubungan dari usahanya sekarang dengan masa depannya, dan mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk suatu bidang pekerjaan tertentu.

d. Siswa dapat merencanakan masa depannya sehingga ia dapat menemukan karier dan kehidupan yang serasi

Tujuan bimbingan karier dapat diartika sebagai salah satu cabang bimbingan yang berfungsi membantu agar siswa dapat memiliki pemahaman diri terkait persiapan karkariernya, memperoleh pandangan terkait perencanaan karier masa depan dan akhirnya mmapu memilih dan memutuskan pilihan karier yang tepat untuk dirinya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai assesmen dan bimbingan karier, maka dapat disimpulkan assesmen bimbingan karier merupakan penilaian yang komprehensif, sistematis, yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip assesmen, memiliki tujuan tepat dalam pemilihan karier siswa sehingga siswa dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya serta siswa mampu mengembangkan potensi dirinya dalam perencanaan karier.

B. Pengembangan Assesmen Bimbingan Karier Berdasarkan Teori Perkembangan Karier Holland di Sekolah

Pengembangan assesmen bimbingan karier merupakan suatu pengembangan instrument bimbingan karier yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling berdasarkan need assesmen. pengembangan ini memiliki tujuan agar guru bimbingan dan konseling dapat memberikan bimbingan karier yang sesuai dengan kebutuhan karier siswa. Menurut Munandir (1996), pengembangan karier berpusat dan bertolak dari kebutuhan siswa, cita-cita pendidikan dan kariernya, ciri-ciri pribadinya dan masalahnya. Dalam pengembangan assesmen bimbingan karier guru bimbingan dan konseling diharapkan mampu menyususun dan mengembangkan assesmen karier untuk mengungkap kebutuhan siswa yang perlu dipenuhi berdasarkan tugas perkembangan siswa khususnya pada bidang karier.

Penyususunan assesmen bimbingan karier di sekolah dengan melihat tugas perkembangan siswa ini dapat diambil dari konsep teori perkembangan karier yang dicetuskan oleh John Lewis Holland. Teori perkembangan karier Holland ini didasarkan pada tipe kepribadian. Anak-anak di usia sekolah menengah pada umumnya dianggap sudah mampu mengeksploitasi kariernya sendiri. Jika konsep pengembangan assesmen bimbingan karier di sekolah berdasarkan pada teori Holland ini, maka guru bimbingan dan konseling akan menyususun assesmen bimbingan karier dengan menggunakan Teori Hexagonal.

Holland (Sharf, 2006) mengatakan bahwa individu mengekspresikan diri, minat, dan nilai melalui pilihan kerja atau pengalaman yang mereka lalui. Pilihan karir menjadi suatu hal yang penting untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh seseorang Teori Hexagonal ini mengukur minat terhadap pekerjaan berdasarkan tipe kepribadian. Ada ada 6 tipe kepribadian menurut teori Holland yang dapat dijadikan konsep menyususun assesmen bimbingan karier yang sesuai dengan kebutuhan siswa di sekolah. Tipe kepribadian ini adalah kepribadian realistik investigative, artistik, sosial, enterprising, conventional. Individu dapat berkembang secara maksimal jika ia berada dalam lingkungan kerja yang memiliki sifat yang sesuai dengan kepribadiannya.

Pengembangan assesmen bimbingan karier ini akan meliputi 6 tipe kepribadian yang sesuai dengan jenis-jenis pekerjaan. Jenis-jenis pekerjaan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Realistik, lebih menyukai pekerjaan kongkrit dari pada abstrak, kurang dapat berinteraksi dan bergaul. Jenis pekerjaannya seperti operator mesin, juru foto, tukang service.

2. Investigative, mandiri, berorientasi pada tugas, intelektual dan abstrak. Jenis pekerjaannya seperti, teknisi laboratorium, programmer komputer, ahli sains.

3. Artistic, imajinatif, menghargai estetika, ekstrovert. Jenis pekerjaan seperti seniman.

4. Sosial, menyukai interaksi sosial, senang bergaul, pemerhati masalah sosial dan tertarik pada layanan pendidikan. Jenis pekerjaan, seperti guru, sosiolog, konselor dan perawat.

5. Enterprishing, petualang ekstrovert, persuasif, memanfaatkan keterampilan verbal yang baik. Jenis pekerjaan seperti, manager personalia dan seles pemasaran.

6. Conventional, pandai bergaul, menyukai tugas-tugas terstruktur, menyukai hal-hal yang sesuai aturan. Jenis pekerjaan seperti teller, sekretaris, resepsionis, administrasi kantor.

Berdasarkan uraian di atas, konselor dapat mengembangkan assesmen bimbingan karier dengan membuat pertanyaan atau pernyataan yang terkait dengan 6 tipe kepribadian menurut Holland. Bentuk-bentuk inventori karier Holland adalah SDS, VPI, MVS dan VIEK. Dalam makalah pengembangan assesmen bimbingan karier di sekolah berdasarkan teori perkembangan karier Holland dapat di kembangkan seperti berikut ini. Kami berupaya menampilkan suatu pengembangan assesmen bimbingan karier berdasarkan tipologi kepribadian menurut Holland, atau biasanya dikenal dengan RIASEC yang dapat diisi melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tentukan jenis kegiatan, kompetensi dan pekerjaan berdasarkan RIASEC Holland

2. Pada poin kegiatan berikan tanda silang pada kolom “S” untuk kegiatan yang Anda suka lakukan, dan berilah tanda silang pada kolom “T” untuk kegiatan yang Anda tidak suka lakukan atau Anda tidak terlalu berminat.

3. Pada poin kompetensi berikan tanda silang pada kolom “Y” Apabila Anda dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik, dan berilah tanda silang pada kolom “T” apabila Anda kurang dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik atau Anda belum pernah mencobanya.

4. Pada poin pekerjaan berikan tanda silang pada kolom “Y” untuk setiap pekerjaan yang Anda minati atau yang menarik buat Anda, dan berilah tanda silang pada kolom “T” untuk setiap pekerjaan yang tidak Anda sukai atau Anda tidak Minati.

5. Pada bagian penilaian pribadi Anda dapat memberikan penilaian yang paling mendekati keadaan diri Anda. Lingkari angka yang sesuai dan usahakan untuk tidak member penilaian yang sama pada tiap kemampuan.

6. Setelah semua bagian terisi, sekarang menyususn jawaban-jawaban Anda. Junlahkan berapa kali Anda menjawab “S” atau “Y”. catatlah jumlah tersebut pada tiap-tiap kelompok kegiatan, kompetensi, dan pekerjaan pada garis yang telah disediakan. Tuliskan nomor yang Anda lingkari pada penilaian pribadi. Kemudia merangkum kode dengan menuliskan tiga huruf yang terbesar pada kotak yang telah disediakan.

BAB III

KESIMPULAN

Pengembangan assesmen bimbingan karier berdasarkan teori perkembangan karier John Lewis Holland ini dapat membantu guru bimbingan dan konseling di sekolah untuk membantu siswa merencanakan pekerjaan impiannya berdasarkan minatnya dan tipe kepribadian siswanya. Tahap pengembangan assesmen perkembangan karier ini dapat dimulai dari pengenalan assesmen, jenis-jenis assesmen, tujuan assesmen yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa melalui need assesmen terutama pada kebutuhan dunia kerja dan perencanaan masa depannya.

Dalam pengembangan assesmen bimbingan karier ini konselor sekolah dapat memperhatikan prinsip-prinsip pembuatan assesmen agar assesmen ini relevan digunakan dan mampu memberikan informasi yang tepat, sehingga konselor sekolah mampu membantu siswa mengembangkan diri dan merencanakan masa depannya dengan realistis.

DAFTAR PUSTAKA

Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Sinurat dkk. 1987. Survey Kebutuhan Siswa. Yogyakarta. FIP Universitas Sanata Dharma

Sinurat. 2009. Kumpulan Handout Praktikum BK Karier. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma

Tyas Martika Anggriana. 2011. Diktat Dasar-Dasar Bimbingan Karier. Madiun. FIP IKIP PGRI Madiun

W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta. Media abadi

LAMPIRAN

Contoh Assesmen Bimbingan Karier berdasarkan Teori Perkembangan Karier John Lewis Holland Self Directed Search.

IMPIAN PEKERJAAN

1. Tulislah di bawah ini sebanyak mungkin pekejaan/ karier yang sudah anda bicarakan atau pertimbangkan bagi masa depan anda. Urutkan pilihan pekerjaan tersebut mulai dari yang paling anda inginkan.

|NO |PEKERJAAN |KODE |

|1 | | |

|2 | | |

|3 | | |

|4 | | |

|5 | | |

|6 | | |

|7 | | |

|8 | | |

|9 | | |

|10 | | |

2. Sekarang pergunakanlah panduan pemilihan pekerjaan. Carilah kode tiga huruf untuk setiap pekerjaan yang sudah anda tuliskan. Pencarian kode-kode pekerjaan ini akan menolong anda belajar tentang berbagai pekerjaan dunia. Tugas ini biasanya menghabiskan waktu 5 sampai 15 menit.

3. Jika anda tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan panduan pemilihan pekerjaan. Pilihlah pekerjaan yang paling mirip dengan pilihan pekerjaan anda.

KEGIATAN

Berilah tanda silang pada kolom “S” untuk kegiatan yang anda suka lakukan. Berilah tanda silang pada kolom “T” untuk kegiatan yang anda tidak suka lakukan atau anda tidak terlalu berminat.

KOMPETENSI

Berilah tanda silang pada kolom “Y” apabila anda dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Berilah tanda silang pada kolom “T” apabila anda kurang dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik atau anda belum pernah mencobanya.

PEKERJAAN

Anda mungkin memiliki perasaan dan sikap tertentu terhadap berbagai jenis pekerjaan. Berilah tanda silang pada kolom “Y” untuk setiap pekerjaan yang anda minati atau yang menarik buat anda. Berilah tanda silang pada kolom “T” untuk setiap pekerjaan yang tidak anda sukai atau yang tidak anda minati.

EKSPLORASI KARIER

(The Self-Directed Search, Karya John Holland, Ph.D)

KEGIATAN

|R |I |A |S |E |C |

|No |S |T |No |S |T |

|No |Y |T |No |Y |T |

|No |Y |T |No |Y |T |No |

|Tinggi |7 |7 |7 |7 |7 |7 |

| |6 |6 |6 |6 |6 |6 |

| |5 |5 |5 |5 |5 |5 |

|Rata-rata |4 |4 |4 |4 |4 |4 |

| |3 |3 |3 |3 |3 |3 |

| |2 |2 |2 |2 |2 |2 |

|Rendah |1 |1 |1 |1 |1 |1 |

| |R |I |A |S |E |C |

| |Ketrampilan |Kemampuan |Kemampuan |Keramahan |Keahlian |Keahlian perkantoran |

| |Tangan |matematika |musikal | |manajerial | |

|Tinggi |7 |7 |7 |7 |7 |7 |

| |6 |6 |6 |6 |6 |6 |

| |5 |5 |5 |5 |5 |5 |

|Rata-rata |4 |4 |4 |4 |4 |4 |

| |3 |3 |3 |3 |3 |3 |

| |2 |2 |2 |2 |2 |2 |

|Rendah |1 |1 |1 |1 |1 |1 |

| |R |I |A |S |E |C |

CARA MENYUSUN JAWABAN-JAWABAN ANDA

Jumlahkan berapa kali anda menjawab “S” dan “Y”. Catatlah jumlah tersebut pada tiap kelompok kegiatan, kompetensi, dan pekerjaan pada garis dibawah ini. Tulislah nomer yang anda lingkari pada kelompok penilain pribadi.

Kegiatan

R I A S E K

Kompetensi

R I A S E K

Pekerjaan

R I A S E K

Penilaian

Pribadi R I A S E K

Skor Total

jumlahkan seluruh

skor RIASEC R I A S E K

Urutkan tiga huruf yang mempunyai jumlah total terbesar, masukkanlah kedalam kode rangkuman dibawah ini. (jika ada 2 jumlah total yang sama, taruhlah keduanya pada tempat yang sama)

KODE RANGKUMAN

Tertinggi Kedua Ketiga

APA ARTI KODE RANGKUMAN ANDA

Kode rangkuman adalah salah satu cara sederhana untuk menyusun informasi tentang orang dan pekerjaan. Meskipun hanya merupakan perkiraan, kode rangkuman dapat dipergunakan untuk menolong anda mengenal bagaimana pola khusus dari minat, penilain pribadi, dan kompetensi anda mendekati pola minat dan kompetensi yang dituntut oleh berbagai jenis pekerjaan. Dalam hal ini, kode rangkuman anda menunjukkan kelompok-kelompok pekerjaan yang sesuai, yang dapat anda pertimbangkan.

1. Sekarang, gunakanlah panduan pemilihan pekerjaan untuk menemukan pekerjaan yang memiliki kode yang sama dengan yang anda miliki. Misalnya jika kode rangkuman adalah I R E, pekerjaan-pekerjaan dengan kode I R E adalah pekerjaan yang tepat bagi anda. Daftarkanlah beberapa pekerjaan tersebut di bawah ini. Jika anda tidak menjumpai pekerjaan yang anda pikir tepat bagi anda dalam kode yang identik, lanjutkan dengan bagian berikutnya.

Pekerjaan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Susunlah daftar pekerjaan-pekerjaan yang berdekatan dengan kode rangkuman anda. Misalnya, jika kode rangkuman anda adalah I R E, carilah pekerjaan-pekerjaan pada Holland Code untuk menemukan pilihan pekerjaan yang memiliki kode R I E, R E I, I E R. mulailah dengan menulis 6 kemningkinan sususna huruf dari kode rangkuman anda.

Pekerjaan: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Survei Kebutuhan Karier Siswa

1. Membuat perencanaan karier masa depan

2. Mengembangkan kesadaran karier

3. Mengetahui informasi macam-macam karier

4. Memahami dan mengatasi hambatan karier

Petunjuk

Pada kolom di sebelah kanan,berilah tanda silang (X) pada kategori yang paling tepat menggambarkan seberapa besar anda merasakan kebutuhan tersebut telah terpenugi. Kategori-kategori yang dimaksud meliputi:

S : Sangat membutuhkan

C : Cukup membutuhkan

K : Kurang membutuhkan

|No |Saya Butuh/ Perlu |S |C |K |

|1 |Ingin mengenal jenis pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki | | | |

|2 |Mengetahui lowongan-lowongan pekerjaan yang mungkin bisa diambil | | | |

|3 |Kekurangan informasi tentang bagaimana memilih karir untuk masa depan | | | |

|4 |Membutuhkan informasi tentang persyaratan yang dibutuhkan untuk memasuki dunia kerja | | | |

|5 |Membutuhkan informasi tentang pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang saya miliki | | | |

|6 |Ingin mengikuti kegiatan pelatihan yang dapat menunjang keterampilan dalam suatu bidang pekerjaan | | | |

|7 |Belum memiliki rencana yang pasti untuk memilih karir dimasa depan | | | |

|8 |Mengetahui keterampilan-keterampilan yang menunjang karier saya nanti | | | |

|9 |Mengetahui pentingnya memiliki pilihan karier yang sesuai dengan diri | | | |

|10 |Saya berani mengambil keputusan dalam memntukan pilihan karier saya | | | |

|11 |Mengetahui jenis kegiatan pekerjaan yang mungkin bisa dilakukan setelah tamat sekolah | | | |

|12 |Memahami pentingnya pekerjaan dalam hidup saya | | | |

|13 |Menjajaki pekerjaan-pekerjaan mana yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya | | | |

|14 |Memperoleh pengalaman kerja dalam bidang yang sesuai dengan minatnya | | | |

|15 |Memahami dan menguasai cara mengatasi hambatan yang mungkin akan saya hadapi dalam usaha mencapai | | | |

| |cita-cita saya | | | |

|16 |Mengetahui seluk-beluk mencari pekerjaan | | | |

|17 |Memahami cara yang tepat untuk memasuki dunia kerja | | | |

|18 |Memahami dan menguasai cara-cara mengahadapi masalah sters atau frustasi dalam karier | | | |

|19 |Mengunjungi perusahaan atau lembaga yang akan memperkaya pengalaman dibidang karier yang sya minati | | | |

|20 |Menemui guru BK untuk membicarakan rencana karier saya | | | |

................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download