BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Center



Bab I

Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan dan perkembangan bisnis coffee shop di Indonesia dewasa ini menyebabkan tingkat persaingan di dunia usaha coffee shop itu sendiri semakin ketat. Starbucks sukses mengubah budaya menikmati kopi di warung kopi menjadi gaya hidup masa kini. Tak hanya menjajakan kopi yang berkualitas, Starbucks juga menjual suasana dan sentimen, tata letak dan desain gerai, kisah dan sejarah di balik budidaya kopi, serta hal-hal lain yang dapat menggugah minat seseorang untuk mencicipi kopi Starbucks. Peningkatan minat ini terjadi karena adanya gaya hidup konsumtif bagi masyarakat kelas menengah keatas. Dengan adanya target pasar yang memungkinkan bisnis berkembang, maka jumlah persaingan antara coffee shop yang ada juga semakin tinggi.

Starbucks Coffee adalah salah satu pemain utama dalam bidang coffee shop di Indonesia. Pertama kali beroperasi pada tanggal 17 Mei 2002 dan toko pertama didirikan di Plaza Indonesia. Pemilik lisensi Starbucks Coffee di Indonesia adalah PT Sari Coffee Indonesia dipimpin oleh Anthoy Cottan sebagai direktur. Sebelas tahun kemudian, didirikan sekitar 160 gerai Starbucks berdasarkan data per September 2013. Starbucks Coffee Indonesia memiliki pesaing-pesaing ketat baik yang bersifat global seperti The Coffee Bean, maupun pesaing yang berasal dari dalam negeri seperti Kafe Kopi Luwak.

Gambar 1.1 Tabel Pertumbuhan Kelas Menengah di Indonesia

[pic]

Sumber:

Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah masyarakat berpendapatan menengah ke atas semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan usaha guna memuaskan kebutuhan kalangan masyarakat menengah ke atas juga akan bertambah dan akibatnya adalah tingkat persaingan akan semakin ketat.

Dalam persaingan yang ketat dibutuhkan strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dibutuhkan adalah strategi Public Relations. Public Relations menurut Wilcox dan Cameron (2006) dikutip dari artikel kompasiana () merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memenangkan dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari pihak yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

Salah satu strategi Public Relations Starbucks Coffee adalah dengan mengadakan event melalui program Starbucks Card. Starbucks Card adalah alat transaksi yang dapat digunakan diseluruh gerai Starbucks Coffee Indonesia dengan top-up terlebih dahulu sebesar Rp. 100.000 - Rp. 2.000.000. Selain sebagai alat pembayaran yang dapat memudahkan pelanggan, Starbucks Card juga menawarkan berbagai program loyalitas yang memberikan banyak keuntungan bagi para pengguna kartu tersebut.

Tujuan diluncurkannya Starbucks Card adalah untuk menimbulkan dan meningkatkan customer loyalty. Program loyalti yang dikemas dalam bentuk Starbucks Card bertujuan untuk memudahkan transaksi pelanggan. Selain itu Starbucks Card juga bisa dikoleksi karena memiliki berbagai macam desain yang menarik. Program loyalty yang diberikan bagi para pengguna Starbucks Card salah satunya adalah free grande beverage sebagai reward bagi para konsumen yang telah melakukan transaksi 10 pembelian minuman apa saja. Selain itu ada juga promo bulanan seperti buy 1 get 1 free any Espresso Beverage pada bulan Februari kemarin, dan juga promo free any tall beverage jika melakukan pembelian mug atau tumbler dengan menggunakan Starbucks Card. Pada bulan Mei 2014, konsumen yang mengaktifkan Starbucks Card di Starbucks Coffee La Piazza mencapai 45 orang berdasarkan data yang disebutkan oleh manajer Starbucks La Piazza. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa banyak pelanggan yang tertarik untuk mengikuti program loyalty Starbucks.

Brand Loyalty menurut pengertian David Aaker dalam Brand Operation (2010, h. 71):

“Brand loyalty is a measure of the attachment that a customer has to a brand.”

Merek tidak sekedar nama dan juga bukan juga sebuah logo atau simbol. Merek adalah payung yang mempresentasikan produk atau layanan. Konsumen dalam memenuhi kebutuhannya membeli produk dengan merek tertentu apabila merek pilihan konsumen itu dapat memuaskan kebutuhannya. Dengan begitu, konsumen akan mempunyai ingatan yang dalam terhadap merek dan juga kesetiaan konsumen terhadap merek tersebut mulai berkembang. Apabila merek dirasa tidak memuaskan kebutuhan konsumen, maka pada pembelian berikutnya merek tersebut tidak akan dipilih kembali.

Membangun dan mempertahankan brand loyalty sangatlah penting karena tingginya tingkat persaingan diantara para pelaku bisnis coffee shop yang kini semakin bertambah. Konsumen yang setia pada merek coffee shop tertentu tidak akan membandingkannya dengan merek lain karena konsumen tersebut tidak mudah menerima dan tidak menanggapi informasi dari pihak lain. Dengan adanya brand loyalty, perusahaan dapat merebut dan mempertahankan pelanggan sehingga persaingan bisa dimenangkan.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi Public Relations yang digunakan dalam meningkatkan brand loyalty melalui Starbucks Card di Starbucks Coffee La Piazza?

2. Bagaimana hubungan antara Starbucks Card dengan brand loyalty di Starbucks Coffee La Piazza?

3. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi Public Relations yang digunakan dalam meningkatkan brand loyalty melalui program Starbucks Card di Starbucks Coffee La Piazza.

2. Untuk mengetahui seperti apa hubungan antara Starbucks Card dengan brand loyalty di Starbucks Coffee La Piazza.

1.3.2 Manfaat

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan pengetahuan pada perkembangan ilmu komunikasi khususnya di bidang Public Relations terutama yang berkaitan dengan strategi PENCILS dan brand loyalty.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sekaligus menambah kajian studi ilmu komunikasi mengenai pengertian dan pelaksanaan strategi Public Relations yaitu PENCILS dalam melaksanakan program Starbucks Card yang dilakukan untuk meningkatkan brand loyalty di Starbucks Coffee La Piazza, serta menjadi salah satu karya tulis yang cukup mendapatkan respon positif dari Starbucks Coffee La Piazza dalam membantu menilai sejauh mana program yang telah dilaksanakan dapat berpengaruh dalam meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand Starbucks Coffee dan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam mengembangkan program Starbucks Card.

c. Manfaat Umum

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan menambahkan sumber referensi bagi para pembaca untuk melengkapi penulisan karya ilmiah mengenai aktivitas Public Relations yang berhubungan dengan brand loyalty.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini disusun dalam 5 bab, yaitu :

1. BAB I :

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian yang memilih program Starbucks Card di Starbucks Coffee La Piazza sebagai obyek penelitian, dengan memasukkan teori-teori umum mengenai Public Relations dan teori khusus yang menyangkut brand loyalty. Selanjutnya akan membahas rumusan masalah yaitu hal-hal yang ingin diteliti di dalam penelitian ini, yakni strategi PENCILS apa yang digunakan dalam menjalankan program Starbucks Card, dan juga Seperti apa hubungan antara Starbucks Card dengan brand loyalty di Starbucks Coffee La Piazza. Di dalam bab satu juga dicantumkan tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yang ingin diteliti melalui penelitian ini, serta manfaat yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini, berupa manfaat teoritis di bidang Public Relations dan brand loyalty ,manfaat praktis bagi pihak Starbucks Coffee La Piazza, dan manfaat umum bagi setiap pembaca guna melengkapi karya ilmiah yang berhubungan dengan strategi PENCILS dan brand loyalty. Terakhir, pada bab satu ini terdapat sistematika penulisan yang merupakan perincian singkat dari setiap bab yang ada di dalam laporan penelitian.

2. BAB II:

Setelah membahas latar belakang di dalam bab satu, selanjutnya di dalam bab dua ini akan membahas mengenai kajian pustaka yang berisikan state of the art, berupa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan brand loyalty. Kemudian dibahas juga mengenai landasan konseptual yang terdiri dari teori komunikasi, komunikasi massa, Public Relations, fungsi Public Relations, strategi Public Relations, tugas Public Relations, brand, brand loyalty, Hubungan strategi Public Relations terhadap brand loyalty, dan gambaran alur kerangka berpikir.

3. BAB III

Pembahasan mengenai metodologi penelitian dibahas dalam bab ini, yakni mencakupi pendekatan penelitian dalam bentuk pendekatan kualitatif, metode penelitian yang menggunakan metode studi kasus, teknik pengumpulan data primer yaitu melalui wawancara dan observasi dan pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif., dan teknik keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi sumber

4. BAB IV

Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian di perusahaan yang menjadi objek penelitian skripsi ini yaitu Starbucks Coffee La Piazza yang menjalankan strategi PENCILS berupa event yang menjadi bagian dalam program Starbucks Card. Di dalam bab ini terdapat profil perusahaan Starbucks Coffee, profil Starbucks Coffee La Piazza, struktur organisasi Starbucks La Piazza, dan profil narasumber. Dalam bab ini juga terdapat hasil penelitian berupa strategi Public Relations dalam menjalankan program Starbucks Card, hasil penelitian mengenai program Starbucks Card, citra Starbucks Coffee La Piazza saat ini, dan juga strategi PENCILS yang digunakan dalam program Starbucks Card. Hasil mengenai brand loyalty konsumen terhadap Starbucks Coffee La Piazza dan kaitan Starbucks Card dengan brand loyalty juga dibahas dalam bab ini.

5. BAB V

Bab lima membahas simpulan dan saran. Dalam bab ini akan dibahas mengenai simpulan yang diperoleh dari strategi PENCILS yang digunakan dalam menjalankan program Starbucks Card yakni strategi event, dan kaitan antara Starbucks Card yang meningkatkan tingkatan brand loyalty konsumen menjadi committed buyer, serta saran-saran berupa penyebaran informasi program Starbucks Card yang lebih merata di berbagai media elektronik maupun cetak yang tersinkronisasi, dan juga saran untuk menambah partners barista di Starbucks La Piazza.

................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download