Universitas HKBP Nommensen



BAB IPENDAHULUANBlok Musculoskeletal System (MSS) mengajarkan mahasiswa tentang kelainan/gangguan pada otot dan tulang. Di masyarakat, gangguan tentang kelainan pada otot (umpamanya: luka robek oleh karena trauma yang diikuti terjadinya infeksi) banyak dijumpai. Kelainan pada tulang juga banyak dijumpai seperti akibat trauma yang berat yang mengakibatkan fraktur (patah tulang), selain itu pula dapat terjadi radang tulang dan radang sendi. Kelainan muskuloskeletal dapat berupa nyeri dan gangguan fungsi. Hal ini dapat disebabkan dislokasi, fraktur, infeksi seperti arthritis septik, proses-proses degeneratif misalnya osteoarthritis, kelainan metabolik misalnya arthritis urica (gout) dan jenis-jenis tumor pada otot (umpamanya myosarcoma), tumor pada tulang (osteosarcoma) dan juga dapat dijumpai kelainan kongenital.Pembahasan tentang kelainan muskuloskeletal pada blok ini yang banyak berperan adalah cabang ilmubedah, penyakit dalam, dan lain-lain.Radiologi juga berperanan untuk membantu diagnosa adanya fraktur/dislokasi, luksasio dan kelainan-kelainan lainnya.BAB IITUJUAN BLOKTujuan UmumSesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen (UHKBPN), maka melalui blok ini, mahasiswa diharapkan dapat belajar/menguasai 7 area kompetensi yaitu:Menguasai keterampilan komunikasi efektifMenguasai keterampilan klinik dasarDapat menerapkan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, prilaku dan ilmu kedokteran komunitas beserta cabang-cabangnya.Mampu mengelola masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakatMampu mengakses dan mengelola informasi secara kritisDapat lebih mawas diri dan pengembangan diri dalam menghadapi pasien maupun masyarakat.Melakukan praktek dokter secara profesional, beretika dan bermoralSetiap kompetensi ini dijabarkan lagi atas kompetensi inti, komponen kompetensi dan sasaran penunjangb. Tujuan KhususMelalui pembelajaran Blok Musculoskeletal System (Blok MSS) yang diterapkan dengan cara kuliah, tutorial, skills lab, praktikum, dan pleno pakar, diharapkan mahasiswa mampu:Membuat anamnese pasien, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik yang lengkap pada kasus muskuloskeletalMembuat prosedur klinik yang rutin dan pemeriksaan laboratorium yang lengkap pada kasus muskuloskeletal serta menganalisa hasilnya.Menjelaskan masalah-masalah muskuloskeletal berdasarkan prosedur klinik rutin, menganalisa data-data sekunder dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan pemeriksaan klinik.Menegakkan diagnosa dari data sekunder dan menyusun rencana tatalaksana masalah muskuloskeletal secara farmakologi dan non farmakologi dengan pendekatan evidence based medicine (kedokteran berbasis bukti)Melakukan upaya-upaya preventif dan rehabilitaif dalam masalah muskuloskeletal dengan pertimbangan keterbatasan ilmu dalam diagnosa maupun tatalaksananya.Mencari, mengumpulkan, menyusun dan menafsirkan informasi menyangkut masalah muskuloskeletal dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menegakkan diagnosa, memberi terapi, termasuk promosi dan tindakan preventif.Berkomunikasi verbal/ non verbal secara santun dalam pengelolaan pasien dengan integrasi penalaran klinis dan biomedis, sehingga tercipta kerja sama yang baik antara dokter, pasien, keluarga dan teman sejawat dan tenaga profesional lainnya yang terlibat.Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan ilmu dalam memutuskan pengambilan tindakan.BAB IIILINGKUP BAHASANLingkup Bahasan pada blok ini adalah:Struktur Organ Sistem MuskuloskeletalFungsi Organ Sistem MuskuloskeletalKelainan Kongenital pada Sistem MuskuloskeletalTrauma MuskuloskeletalInfeksi pada Sistem MuskuloskeletalNeoplasma Sistem MuskuloskeletalRadang pada Sistem MuskuloskeletalGizi untuk pertumbuhan tulangLearning objectives pada blok ini adalah bila mahasiswa diberikan kasus, mahasiswa mampuMenjelaskan patofisiologi pada gangguan struktural maupun fungsional dari organ-organ yang ada di sistem musculoskeletal.Mengidentifikasi struktur makroskopis dan mikroskopis pada organ sistem pencernaMelakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab penyakit sistem muskuloskeletalMenentukan diagnosis penyakit muskuloskeletalMelakukan tindakan pertama pada keadaan trauma sistem muskuloskeletalMerencanakan tatalaksana pada pasien Menjelaskan berbagai faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit muskuloskeletalBAB IVSASARAN PEMBELAJARANSasaran Pembelajaran Terminal Setelah mahasiswa menjalani blok Musculoskeletal System ini dan telah lengkap mengikuti perkuliahan (≥75 %), tutorial (100 %), praktikum (100%), skills lab (100%), pleno pakar (100%) dan lulus, maka bila dihadapkan dengan data sekunder klinik, laboratorik dan epidemiologik, harus mampu memecahkan masalah secara baku termasuk tindakan pencegahan, rujukan dan sebagainya dengan teknologi informasi dan selalu memperhatikan tindakan secara etis dan moral.Sasaran Pembelajaran PenunjangBila mahasiswa diberikan data-data sekunder dari masalah musculoskeletal system, maka mahasiswa harus mampu:Menjelaskan struktur makroskopik, mikroskopik dan fisiologik dari organ muskuloskeletal system.Melihat hubungan fungsi muskuloskeletal dengan aktifitas pasienMenjelaskan patofisiologi dan kelainan sistem muskuloskeletalMelihat pengaruh fisik/kinerja pasien akibat gangguan muskuloskeletalMerumuskan keadaan pasien sehubungan dengan keadaan muskuloskeletalMembuat diagnosa, differensial diagnosa dan prognosa dari penyakit pasienMenjelaskan farmakologi obat pada pasienMerencanakan penatalaksanaan penyakit pasien termasuk upaya promotif, preventif dan rehabilitatif Merencanakan tindakan kedaruratan pada masalah sistem muskuloskeletal c. Karakteristik MahasiswaMahasiswa yang mengikuti Blok Musculoskeletal System yaitu pada Semester II, harus sudah menjalani semester I dan Blok Digestive System (DS). Mahasiswa telah mengikuti pelajaran pada semester I yaitu : Blok Humaniora, Blok Basic Biology of Cells dan Blok Primary Basic Medicine, dimana mahasiswa sudah memahami tentang Humaniora, Metode Ilmiah dan mempunyai pengetahuan tentang sel dan molekuler dan pengetahuan ilmu biomedikBAB VCABANG ILMU TERKAITIlmu BiomedikAnatomiHistologiFisiologi BiokimiaFarmakologi & TerapiPatologi KlinikPatologi AnatomiIlmu KlinisIlmu Penyakit DalamIlmu BedahAnestesiRadiologiIlmu GiziIlmu Kedokteran KomunitasIlmu Kedokteran ForensikIlmu Humaniora15. Agama Kristen16. Bahasa Inggris17. Bahasa Indonesia18. Bahasa Mandarin19. Medical EducationMateri KuliahNo.Pokok BahasanSub Pokok BahasanDEPARTEMENTkt. KemampuanJumlahJamKode MataKuliah1.Ekstremitas SuperiorMenjelaskan bangian-bagian tulang ekstremitas superiorMenjelaskan persendian pada ekstremitas superiorMenjelaskan otot-otot pada ekstremitas superiorMenjelaskan persyarafan dan pembuluh darah pada ekstremitas superiorANATOMI-6MSS.1MSS.2MSS.3MSS.4MSS.5MSS.6Ekstremitas InferiorMenjelaskan bangian-bagian tulang ekstremitas inferiorMenjelaskan persendian pada ekstremitas inferiorMenjelaskan otot-otot pada ekstremitas inferiorMenjelaskan persyarafan dan pembuluh darah pada ekstremitas inferior2Histologi Tulang Rawan Menjelaskan struktur mikroskopik, secara umum : Matriks tulang Sel-sel tulang rawan : knnDroblas, konDrosit Perikondrium2. Menjelaskan struktur mikroskopik jenis-jenis tulang rawan: 2.1 tulang rawan hialin 2.2 tulang rawan elastik 2.3 tulang rawan fibrous3. Menjelaskan pertumbuhan tulang rawan 3.1 pertumbuhan intersisiel 3.2 pertumbuhan aposisionalHISTOLOGI-2MSS.7MSS.8Histologi Tulang1. Menjelaskan struktur mikroskopik, secara umum : 1.1. matriks tulang 1.2. sel-sel tulang : osteoblas, osteosit, osteoklas 1.3. endosteum, periosteum2. Menjelaskan jenis-jenis jaringan tulang 2.1 jaringan tulang primer 2.2 jaringan tulang sekunder 3. Menjelaskan jenis-jenis atau histogenesis dari jaringan tulang: 3.1 osifikasi intramembranosa 3.2. osifikasi endokonDral4. Menjelaskan hubungan di antara pertumbuhan dan ‘remodeling’ dari jaringan tulang.5. Menjelaskan proses perbaikan fraktur secara histologik6. Menjelaskan struktur mikroskopik dari sendi.Histologi Otot1. Menjelaskan struktur mikroskopik dari otot rangka :1.1. struktur serabut otot rangka1.2. struktur sarkoplasma dan sistem tubulus transversal 1.3. struktur ‘motor end-plate’ atau ‘myoneural junction’ 1.4. struktur endomisium, perimisium dan epimisum2. Menjelaskan struktur mikroskopik dari otot jantung :2.1. struktur sel atau serabut otot jantung 2.2. struktur diskus interkalaris2.3. struktur diad3. Menjelaskan struktur mikroskopik dari otot polos :3.1. struktur sel atau serabut otot polos 3.2. struktur otot polos visera dan otot polos multi-unit 3.Struktur Otot KerangkaTingkat Organisasi dalam otot komposisi filamen tebal dan tipisFISIOLOGI-2MSS.9MSS.10Dasar Molekuler Kontraksi Otot RangkaMekanisme pergeseran filamen penggabungan eksitas-kontraksiMekanika Otot RangkaGradasi kontraksi - Rekrutmen unit motorik - Penjumlah - Tetanus - Hubungan panjang teganganOtot Polos dan Otot JantungOtot polos unit jamak dan unit tunggalAktivitas miogenikFaktor yang memodifikasi aktivitas otot polos.Gradasi kontraksi otot polos4Biokimia tulang- Unsur-unsur kimia dalam kimia- Proses pembentukan tulangBIOKIMIA-2MSS.11MSS.12Biokimia Jaringan Otot - Kontraksi otot- Kontrol kontraksi otot- Metabolisme dalam jaringan ototBiokimia Jaringan Ikat dan Penunjang- Kolagen- Komponen matriks ekstraseluler5Trauma MuskuloskeletalLukaILMU BEDAH2MSS.13MSS.14Fraktur Terbuka dan tertutup3A Fraktur ekstremitas atasClavicle fracturesShoulder fracturesFractures of humerusFraktur radius/ulnaElbow fracturesWrist fracturesHand fractures3A2MSS.15MSS.163BFraktur Ekstremitas BawahPelvic fracturesHip fracturesFractures of femurFractures of fibula/tibiaKnee fracturesFractures of toes22MSS.17MSS.183BDislokasiHip dislocationKnee dislocationPatelar dislocationShoulder dislocationElbow dislocationWrist dislocation22MSS.19MSS.203BTrauma Jaringan Lunaklesi ligamen, tendo, kapsul sendi dan kartilago dari sendi hip, knee, and anklelesi ligamen, tendo, kapsul sendi, dan kartilago dari sendi shoulder, elbow, wrist, fingers and thumb3A2MSS.21MSS.22Komplikasi Trauma Muskuloskeletal:Trauma sarafTrauma Pembuluh darahSindrom kompartemenKomplikasi pada tulangKekakuan sendiEmboli lemakGas gangren3A2MSS.23MSS.24Spine DisordersSpondilosisSpondilitisSpondilolisisFractures of SpineDislocation of SpinesSpinal transection21MSS.25Kelainan KongenitalGenu varumGenu valgusPes planusScoliosisKifosisLordosis21MSS.26Congenital dislocation of hipTerthes diseaseSlipped epifisisOsgood schlatter diseaseChondromalacia patellaeClub footMarfan’s diseaseAchondroplasiaOsteogenesis imperfectaBone cyst1Infeksi MuskuloskeletalOsteomyelitis AkutArtritis Septik AkutOsteomyelitis Kronik3B1MSS.27Neoplasma Jinak dan ganasOsteosarcomaOsteochondromaOsteoblastomaChondrosarcomaEwing sarcomaLiposarcomaRhabdomyosarcomaGanglion cyst1Lipoma4A1MSS.28Fibroma17Radang SendiArtritisIlmu Penyakit Dalam46MSS. 29MSS. 30MSS. 31MSS.32Osteoartritis2Rheumatoid Arthritis2Crystal arthropathy1Radang sendi yang berhubungan dengan penyakit sistemik1Periartikular diseasesTendinitisBursitisTenosynovitis3AMSS.33Penyakit tulang metabolik dan degeneratifOsteoporosis3AMSS. 34Osteomalacia18Pencitraan sistemGambaran radiologi kelainan system musculoskeletal:Menjelaskan gambaran radiologi reaksi periosteal pada kelainan tulangPemeriksaan imaging reaksi periosteal pada kelainan tulangMenjelaskan gambaran radiologi proses avaskuler nekrosisMenjelaskan gambaran radiologi tumor pada tulang dan kondisi menyerupai tumorPemeriksaan imaging tumor pada tulang dan kondisi menyerupai tumorMenjelaskan gambaran radiologi radang pada tulangPemeriksaan imaging radang pada tulangMenjelaskan gambaran radiologi trauma tulangPemeriksaan imaging trauma tulangRADIOLOGI-2MSS.35MSS.369.Diagnostik Laboratorium Musculoskeletal SystemTes dan Interpretasi cairan sendi Kelainan-kelainan sendiNon Inflamasi dan Inflamasi (Osteoortritis, Rheumatoid arthritis, Gout arthritis)Purulen (TBC)Hemoragik (Trauma fraktur, Hemofilia)Pemeriksaan laboratorium kelainan sendi secara makroskopik kimia dan mikroskopikPATOLOGIKLINIK-2MSS.37MSS.3810Histopatologi pada neoplasma tulangNeoplasma jinak pada tulang Osteoma Osteoid osteoma Osteoblastoma Fibrous displasiaPATOLOGI ANATOMI4MSS.39MSS.40Neoplasma Ganas pada TulangOsteosarcomaOsteochondromaChondrosarkomaHistopatologi pada neoplasma soft tissuesNeoplasma jinak pada soft tissue:LipomaFibromaFibromatosisGanglion cystBenign fibrousHistiocytomaMSS.41Neoplasma Ganas pada Soft Tissue:LiposarkomaFibrosarkomaRhabdomiosarkomaMalignant fibrous histiocytomaSynovial sarcomaEwing sarkomaMSS.4211Farmakologi Obat Nyeri Muskuloskeletal (NSAIMSS,dll)Menjelaskan farmakodinamik & farmakokinetik obat nyeri musculoskeletalMenjelaskan mekanisme kerja obat nyeri Menjelaskan efek samping, efek toksik, dan kontraindikasi obat nyeri Menjelaskan interaksi obat nyeri dengan obat lainMenyebutkan dosis dan cara pemberian obat nyeriFARMAKOLOGI2MSS.43MSS.44Farmakologi Obat yang digunakan pada Bone disorders (Vit.D. Calcitonin, PTH, Rise Dronate, estrogen, SERMs)1. Menjelaskan Farmakodinamik & Farmakokinetik obat-obat osteoporosis2. Mampu menjelaskan mekanisme kerja obat-obat osteoporosis3. Mampu menjelaskan efek samping, kontraindikasi obat-obat osteoporosis4. Menjelaskan interaksi obat-obat osteoporosis dengan obat lain5. Mampu menjelaskan dosis dan bentuk serta cara pemberian obat-obat osteoporosis12Anestesi Lokal1. Jenis anestesi lokal2. Indikasi kontraindikasi3. Cara pemberianAnestesi2MSS. 45MSS. 4613.Intake Gizi untuk Sistem MuskuloskeletalGizi pada masa pertumbuhan tulangGizi pada penyakit musculoskeletal :a. Osteoartritisb. Artritis Goutc. OsteoporosisIlmuGizi2MSS.47MSS.4814Ergonomics1. Definisi Ergonomics2. Sejarah Ergonomics3. Penerapan Ergonomics dalam kehidupan sehari-hari4. Penyakit-penyakit akibat tidak memperhatikan atau gannguan Ergonomics5. Tindakan yang dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit karena tidak baiknya atau gangguan ‘human-machine system’Ilmu Kedokteran Komunitas2MSS.49MSS.5015.TraumatologiTrauma Mekanik: - Trauma Tajam- Trauma tumpul- Trauma tembakTrauma Thermis:- Suhu Panas (Luka bakar) - Suhu Dingin (Hipothermi)- Insect BiteTrauma kimia: Zat-zat korosif, asam dan Basa KuatTrauma Listrik:ListrikPetirTrauma Akibat Ledakan: BomUndang-undang yang berkaitan dengan luka- Luka Memar- Luka Lecet- Luka Robek- Luka Bacok- Luka Tembak- Luka Listrik- Luka Bakar- Luka Akibat PetirIlmu Kedokteran Forensik2MSS.51MSS.52Tanatologi - Lebam Mayat- Penurunan Suhu- Kaku Mayat- Proses Pembusukan- Adipocere- Mummifikasi16Keesaan GerejaDinamika kehidupan Gereja-gereja di Indonesia.Pengertian Oikumene dan makna keesaan Gereja.Sejarah gerakan Oikumene.Panggilan keesaan saat ini.AGAMAKRISTEN2MSS.53MSS.5417Untuk memahami apa itu :- Special examinations- Investigations- Musculo Skeletal SystemUntuk Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan :- Special examinations- InvestigationsUntuk mengerti mengenai topik-topik di atas dan untuk Blok V yaitu mengenai Musculo-skeletal lewat :1. READING2. WRITING 3. SPEAKING4. PROBLEM SOLVING yang menekankan Communicative ApproachBAHASAINGGRIS2MSS.55MSS.5618.Pertumbuhan & perkembangan bahasa Indonesiaa. Asal Mula Bahasa Indonesiab. Pertumbuhan Bahasa Indonesiac. Perkembangan Bahasa Indoensiad. Bahasa Indonesia sebagai lambang kepribadian bangsaBAHASAINDONESIAMSS.57MSS.58Keterampilan Berbahasaa. Pengertian Keterampilan berbahasab. Komponen keterampilan berbahasac. Menulis sebagai salah satu kompoenen keterampilan Berbahasa19Medical TerminologyMEDICAL EDUCATIONMSS.59MSS.6020Bahasa MandarinBAHASA MANDARINMSS.61MSS.62MSS.63MSS.64BAB VIMETODE PENGAJARANMetode pengajaran dalam blok Sistem Muskuloskeletal adalah : kuliah, tutorial, skills lab, praktikum biomedik, belajar mandiri, pleno pakar. Belajar mandiri dilaksanakan secara terjadwal agar dapat dipantau. KuliahKuliah pada blok Sistem Muskuloskeletal diberikan secara terbatas, seperti umumnya pada sistem kurikulum berbasis kompetensi. Materi kuliah diberi sebagai konsep dasar. Kuliah diberikan agar dapat membuka wawasan mahasiswa untuk mencari ilmu sendiri yang sehubungan dengan sistem muskuloskeletal, dengan membuka buku teks dan referensi lainnya yang dianjurkan oleh departemen terkait.Blok Musculoskeletal System (MSS)NoCabang IlmuJamPenanggung JawabInisialAnatomi6dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.Biomeddr. Jenny Novina Sitepu, M.BiomedSVSJNSHistologi2dr. Victor M. L.Tobing, DAHKdr. Ervina Julien Sitanggang, M.BiomedVTEJSFisiologi2dr. Simon Marpaung, DAFK, M.Kesdr. David M. T. Simangunsong, M.Kesdr. Rebecca Rumesty Lamtiar, M.BiomedSMDMSRRLBiokimia2dr. Runggu Retno. J. Napitupulu, M.KesRRNIlmu Penyakit Dalam6dr. Leonardo Basa Dairi, Sp.PD-KGEHdr. Harriyanto L. Tobing, Sp.PD-KGEH, Finasimdr. Risma Doloksaribu, SpPD-KHOMdr. Yudi Andre Marpaung, M.Ked(PD), Sp.PDdr. Joseph Partogi Sibarani, M.Ked(PD), Sp.PDLBDHLTRDYAMJPSIlmu Bedah16dr. Ronald Sitohang, Sp.Bdr. Batara Simangunsong, Sp.BRSBATAnestesi2dr. Susi Sembiring, Sp.AnSSRadiologi2dr. Rudolf Pakpahan, Sp.RadRPPatologi Klinik2Dr. dr. Jenny Ria Sihombing, Sp.PKdr. Renata Nainggolan, M.Ked (Clin Path), Sp.PKJRSRNPatologi Anatomi4dr. Sufida, Sp.PAdr. Esther Deswani Sitorus, Sp.PAdr. Poltak Poida Gurning, M.Ked (PA), Sp.PASUFEDSPPGFarmakologi & Terapi2dr. Datten Bangun, M.Sc, Sp.FKdr. Okto P. E. Marpaung, M.BiomedDBOPMIlmu Gizi2Mahdiah DCN, M.kesMAHIlmu Kedokteran Komunitas2Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, MPHdr. Novita Hasiani Simanjuntak, MARSSSRNHSIlmu Kedokteran Forensik2dr. Surjit Singh, Sp.F, DFMdr. Dessy Harianja, Sp.FSURDHAgama2Pdt. Tunggul A. P. Simorangkir, S.Th, MMTAPBahasa Inggris2Dra. Tiara K. Pasaribu, BA, M.Hum.TPBahasa Indonesia2Elza Leyli L. Saragih, S.S, M.HumELSMedical Education2dr. Ristarin P Zaluchu, M.Med.EdRPZBahasa Mandarin4Elisabeth MuntheEMTutorialKegiatan ini merupakan metode pembelajaran yang membuat mahasiswa untuk dapat belajar mandiri dan mampu berdiskusi didalam kelompok. Hal ini akan mengasah keterampilan mahasiswa untuk berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif, baik dalam kelompok maupun dalam presentasi (pada tutorial). Blok Sistem Muskuloskeletal terdiri dari 4 pemicu (skenario). Tiap pemicu akan didiskusikan dalam 2 kali pertemuan yaitu tutorial I dan tutorial II. Di antara tutorial I dan tutorial II disediakan waktu ± 6 jam untuk belajar mandiri tentang learning issues yang telah disepakati pada tutorial I. Diskusi akan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator, bukan narasumber. Metode pelaksanaan tutorial :Mahasiswa dibagi 5 kelompok (kelompok 1 s/d 5). Setiap kelompok terdiri dari 10 mahasiswa/i.Setiap tutorial berlangsung selama 120 menitPada tutorial I, mahasiswa tidak dibenarkan membuka textbook atau buku referensi lainnya dan diharapkan memakai prior knowledge. Pada tutorial II, mahasiswa diizinkan membawa textbook atau referensi lainnya.Pada tutorial II, mahasiswa melaporkan hasil temuannya yang dipresentasikan yaitu sehubungan dengan topik learning issues yang sudah disepakati.Materi PemicuNoMateri PemicuDepartemenPenanggung Jawab1.FrakturIlmu Bedahdr. Ronald Sitohang, Sp.B2. Infeksi pada tulang dan ototIlmu Bedah3.Radang SendiIlmu Penyakit Dalamdr. Leonardo Basa Dairi, Sp.PD-KGEHdr. Harriyanto L. Tobing, Sp.PD-KGEH, Finasimdr. Risma Doloksaribu, SpPD-KHOMdr. Yudi Andre Marpaung, M.Ked(PD), Sp.PDdr. Joseph Partogi Sibarani, M.Ked(PD), Sp.PD4.OsteoporosisIlmu Penyakit DalamBelajar MandiriSetelah tutorial I, mahasiswa telah mendapat learning issues yang sudah disepakati. Pada belajar mandiri, mahasiswa diberikan waktu yang terjadwal untuk belajar dan memanfaatkan buku yang ada di perpustakaan disamping sumber-sumber lain.Mahasiswa dapat belajar di lingkungan kampus:Ruang Baca PerpustakaanRuang Komputer/InternetTempat lain yang memungkinkan untuk belajar mandiri, dapat juga dipergunakan ruang tutorial bila tidak ada yang menggunakan.Pleno PakarPada pleno pakar mahasiswa mempresentasikan learning issues secara berkelompok, yang merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran tutorial dan belajar mandiri yang dilaksanakan sesudah tutorial II. Pada pleno pakar mahasiswa diberikan kesempatan kembali untuk mendiskusikan dan mempertanyakan hal-hal yang belum terpecahkan selama masa pembelajaran tutorial dan belajar mandiri. Pada pleno pakar, dosen/pakar yang terkait cabang ilmu yang terkait dalam blok Sistem Muskuloskeletal hadir sebagai narasumber. Pada saat ini metode pembelajaran pleno pakar ditunda sampai masa pembelajaran biasaPraktikum Ilmu BiomedikTujuan dari praktikum adalah untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mahasiswa/i terhadap materi kuliah biomedik. Untuk setiap praktikum ilmu biomedik dilaksanakan setiap kali praktikum selama 2 jam. Pada blok Sistem Muskuloskeletal, praktikum yang dilaksanakan adalah anatomi, fisiologi, histologi, patologi anatomi, dan patologi klinik. Pada saat ini praktikum dilakukan melalui pembelajaran daring menggunakan aplikasi zoom atau google classroom.Praktikum Ilmu BiomedikNoCabang Ilmu BiomedikMateri PraktikumPenanggung Jawab1AnatomiEkstremitas Superiordr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.Biomeddr. Jenny Novina Sitepu, M.Biomed2AnatomiEkstremitas Inferior3FisiologiKarakteristik Kontraksi Otot Rangkadr. Simon Marpaung, DAKK, M.Kesdr. David M. T. Simangunsong, M.Kesdr. Rebecca Rumesty Lamtiar, M.Biomed4HistologiJaringan Otot dan Tulangdr. Victor M. L.Tobing, DAHKdr. Ervina Julien Sitanggang, M.Biomed5Patologi KlinikAnalisis Cairan Sendidr. Jenny Ria Sihombing, Sp.PKdr. Renata Nainggolan, M.Ked (Clin Path), Sp.PK6Patologi AnatomiTumor Jaringan Lunakdr. Sufida, Sp.PAdr. Esther Deswani Sitorus, Sp.PAdr. Poltak Poida Gurning, Sp.PABAB VIIEVALUASI KEBERHASILAN MAHASISWAMetode Penilaian Hasil BelajarPenilaian hasil belajar dilakukan melalui 2 metode yaitu : Aktivitas sehari-haria. TutorialPenilaian terhadap kegiatan tutorial (diskusi kelompok) langsung dinilai oleh tutor/ fasilitator dengan cara menggunakan daftar tilik (check list). b. Praktikum Penilaian terhadap praktikum dilakukan melalui laporan praktikum dan ujian praktikum di akhir blok. Laporan praktikum memiliki standar baku untuk pembuatannya dan penilaian dilakukan oleh departemen laboratorium yang bersangkutan.Ujian, terdiri dari :Ujian Formatif dan Sumatif Ujian formatif dan sumatif dilaksanakan oleh Medical Education Unit (MEU) dimana soal-soal berasal dari cabang ilmu setiap blok. Untuk ujian, menunggu pengumuman berikutnya.Ujian PraktikumUjian praktikum dilaksanakan oleh Medical Education Unit bersama dengan departemen yang bersangkutan secara bersama atau paralel dan menyeluruh dimana materi ujian berasal dari departemen yang terkait pada setiap blok. Untuk ujian, menunggu pengumuman berikutnya. Penilaian (Evaluasi)Untuk nilai akhir setiap blok adalah dari nilai normal dan dilakukan pembobotan sebagai berikut:Alternatif 1Alternatif 2Alternatif 3Alternatif 4Pengetahuan teori (P)30%50%40% 60%Tutorial (Q)30%30%30%40%Skills Lab (R)30%-30%-Praktikum (S)10%20%--100%100%100%100%Penilaian yang didapat oleh mahasiswa akan berupa Nilai Akhir Blok (NAB), Nilai Huruf (NH) dan Nilai Mutu (NM) sebagai hasil konversi NAB tercantum dalam tabel berikut:Nilai Akhir Blok(NAB)Nilai Huruf (NH) Nilai Mutu (NM)80,0 – 100,0A4,075,0 – 79,9B+3,570,0 – 74,9B3,065,0 – 69,9C+2,560,0 – 64,9C2,050,0 – 59,9D1,0<50,0E0,0Syarat Mengikuti Ujian Akhir BlokSyarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk dapat mengikuti ujian akhir blok adalah : Mengikuti minimal 75% perkuliahan regular.Mengikuti seluruh kegiatan (100%) tutorial, skills lab, praktikum, dan pleno pakar.Mahasiswa yang tidak hadir/ tidak memenuhi syarat No.1 dan No.2 di atas dapat dibenarkan dengan alasan seperti : Sakit, ( dengan surat sakit)Terkena musibah,Mendapat tugas dari fakultas atau universitas,Alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dari pihak yang berwenang (pimpinan fakultas). Surat keterangan tersebut diserahkan kepada MEU/ koordinator blok paling lambat satu hari kerja setelah alasan ketidakhadiran. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas, kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat. Kriteria KelulusanNilai standar untuk tiap evaluasi metode belajar yang berlaku di FK Nomensen adalah :Materi EvaluasiNilai Standar AngkaNilai Standar HurufUjian Sumatif60CTutorial70BSkills Lab80APraktikum60CPenetapan kelulusan atau kriteria kelulusan dari satu kegiatan blokLulus (L)Mahasiswa dinyatakan lulus dari satu kegiatan blok bila nilai keseluruhan materi evaluasi (Teori: P, Tutorial: Q, Skills Lab: R, Praktikum: S) mencapai nilai standar, yaitu:Nilai P (teori) ≥ 60 Nilai Q (tutorial) ≥ 70 Nilai R (skills lab) ≥ 80 Nilai S (praktikum) ≥ 60Tidak Lulus (TL) dan wajib mengikuti ujian remedialMahasiswa dinyatakan tidak lulus dari satu kegiatan blok dan harus mengikuti ujian remedial pada akhir blok, bila nilai materi evaluasi tidak mencapai nilai standar yaitu:Nilai P (teori) < 60 dan / atauNilai Q (tutorial) < 70 dan / atauNilai R (skills lab) < 80 dan / atauNilai S (praktikum) < 60Materi evaluasi yang diulang adalah yang tidak mencapai nilai standar. Tidak Lulus Remedial akhir blok (TLR)Mahasiswa, bila setelah ujian remedial akhir blok, nilainya masih belum mencapai nilai standar evaluasi, wajib mengikuti kegiatan ujian ulangan akhir semester sesuai dengan materi evaluasi yang masih belum mencapai standar.4. Ujian mengulang blok (UMB)Mahasiswa harus mengulang blok bila nilai setelah ujian ulangan akhir semester masih belum mencapai nilai standar. Ujian mengulang blok yang gagal diulang setelah semester 7.DAFTAR BUKU REFERENSIDepartemen : AnatomiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitWesner SpalteholzHand Atlas of Human Anatomy7 th edJ.B Lippincott Company Philadelphia and LondonGray Henry FRS2000Anatomy of Human BodyLea & Febiger, Philadelphia New York BaitlebyCunningham DJCunningham’s Textbook of Anatomy9 th edOxford UniversityPress LondonDepartemen : HistologiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitLuiz Carlos Junqueira & Jose CarneiroHistologi Dasar, Teks & Atlas10EGC JakartaVictor F FroschenkoAtlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional9EGC JakartaDepartemen : FisiologiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitLauralee Sherwood2001Fisiologi manusia dari sel ke sistem2EGC JakartaW.F Ganong2008Buku ajar Fisiologi Kedokteran22EGC JakartaGuyton & Hall2008Buku ajar Fisiologi Kedokteran11EGC JakartaDepartemen : BiokimiaPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitKoolman, J, Rohm,K.H2001Atlas Berwarna & Teks Biokimia1Hipokrates, JakartaMurray, R.K., Gronner D.K, Mayes, P.A, Rodwell,V.W2000Harper’s Biochemitry26Lange Medical Books/Mc-Grow New YorkPanil 22007Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis1EGC JakartaDepartemen : Patologi AnatomiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitE.RubinPathology3 thContran, Kuman, E RobbinRobins Basic of Pathology8 thDepartemen : Farmakologi & TerapiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitBrunton, L.Parker K, Blumenthal D and Buxton I2008Goodman & Gilman’s Manual of Phamacology and Therapeutics (International edition)Int.Ed.Mc Graw-HillKatzung, BG2004Basic & Clinical Pharmacology9th EdMc Graw-HillDepartemen : Patologi KlinikPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitJames B. Peter, M.D., Ph.D1992Use And Interpretation of Test in Clinical Immunology8thMichigan Avenve Santa Monica, CA 90404-3900Joyce Le Fever Kee1997Handbook of Laboratory and Diagnostic Tests with Nursing ImplicationNewyork, Delaware University of DelawareDepartemen : RadiologiPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitGunderman, Richard.M.D.,PhD,MPH2006Essensial Radiology, Clinical Pathophysiology Imaging2Thieme Stutgart New YorkSjahriar Rasad R.G.2005Radiologi Diagnostik2FK-UIGrainger & D.J Alison2005Diagnostic Radiology4Churchill Livingstone EdinburgDepartemen :BedahPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitSalistonTextbook of Surgery18Becker and StucciEssential of SurgeryDepartemen : Ilmu Kedokteran KomunitasPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitSuma’mur, P.K1981Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan2Haji Mas AgungSuma’mur, P.K1996Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja13Gunung AgungBorjanovic, S2008Encyclopedia of Public HealthVol.1Springer Science and Bussiness MediaDepartemen : Ilmu Kedokteran Forensik & MedikolegalPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitWilliam J. Curran, JD.UM A.Louis Mc.Gary, MD1977Modern Legal Medicine, Psychiatry and Forensic MedicinePhiladelphia, USATedeschi, Ecvient1977Forensic MedicinePhiladelphia, USAJurgan Ludiving, MD1984Autopsy PracticeNew Jersey, USANjowito Hamdani1992Ilmu Kedokteran KehakimanIIJakarta, IndonesiaA. Purba Nandy2001Principles of Forensic MedicineCalcuta, IndiaDepartemen: Ilmu GiziPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitMaurice E. Shils (Ed)+ Moshe Shike+A.Catharine Ross+ B. Caballero+ R.J Cousins2006Modern Nutrition Health and DiseaseX/2006Lippincott Williams & Wilkins Sunita Almatsier2009Prinsip Dasar Ilmu GiziI/2001Gramedia Pustaka Utama, JktAchmad Djaeni Sediaoetama2009Ilmu Gizi (Jilid I & II)Jilid I, Cet VII thn 2008Jilid II, Cet VI thn 2009Dian Rakyat, JktDeddy Muchtadi2009Pengantar Ilmu GiziI/2009AlfaBeta, BandungNyoman Supariasa, Dewa+ Bakri, Bachyar+ Fajar, Ibnu2002Penilaian status GiziI/2002EEC, JktMien K Mahmud dkk2009Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI)I/2009Elex Media Komputindo, JktTejosari2005Nilai Gizi MakananI/2005Graha Ilmu, Jogyakarta(WHO)2006WHO Child Growth StandardI/2006WHO, Geneva(Persegi: Persatuan Ahli Gizi Indonesia)2009Gizi Indonesia Journal of the Indonesian Nutrition Assosiation (dua kali setahun)(tiap tahun dua kali)2009-MSStPersegi d/a Puslitbang Gizi & Makanan Depkes R.IMinarto (disertasi)2006Berat badan tidak naik sebagai indikator dini gangguan pertumbuhan pada bayi sampai usia 12 bulan di Kab.Bogor Prpinsi Jawa Barat2006(program Doktor Ilmu Kes.Masy Prog Pasca Sarjana FKM-UI,2006)Sunita Almatsier (Ed)2004Penuntun Diet2004Gramedia Pustaka Utama, JktArisman, MB2004Gizi dalam Daur KehidupanI/2004EEC,JktRimbawan & Albiner S2004Indeks Glikemik PanganI/2004Penebar Swadaya,JktBahasa InggrisPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitGlendinning, Eric H., Holmstrom, Beverly AS2008English in MedicineCambridge University PressJames, David V1991Medicine English for Academic Purposes SeriesBinarupa Aksara., LondonBahasa IndonesiaPengarangTahunNama BukuEdisiPenerbitDr. Gorys Keraf2005KomposisiGramediaDr. Sabarti Akhadiah, dkk2005Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa IndonesiaErlanggaDr. Badudu Zain2006Ejaan yang disempurnakan dari pedoman umum pembentukan istilahBalai PustakaIlmu PerilakuNo PengarangThnNama BukuEdisiPenerbit1Willy F. Maramis2006Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan-Airlangga University Press SurabayaAgama KristenNoPengarangThnNama BukuEdisiPenerbit1Dr. J.L. Ch. Abineno2008Pokok-pokok Penting dari Iman KristenBPK GMJakarta2Esra Pangaribuan,dkk2009Pokok-pokok Pengajaran Agama KristenL-SAPAPematangsiantar-842010-74295LAMPIRANPENUNTUN PRAKTIKUMBLOK 5 MUSCULOSKELETAL SYSTEM1291590172085-610235172085Anatomi IAnatomi IIFisiologiHistologiPatologi KlinikPatologi AnatomiPERATURAN UMUM PRAKTIKUMPraktikan datang tepat waktu dan wajib memakai jas praktikum sebelum memasukilaboratorium .Dilarang makan atau minum di dalam ruangan laboratorium.Praktikan harus sudah belajar (mempersiapkan diri) sebelum praktikum. Tas, buku atau alat-alat keperluan praktikum disimpan di dalam laci, jangan diletakkan di atas meja tempat bekerja.Praktikan dilarang meninggalkan laboratorium sebelum waktu praktikum berakhir.PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI I-18859560960EKSTREMITAS SUPERIORBLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN ANATOMIFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.BiomedOSTEOLOGI OSTEOLOGI :Yang dipelajari : 1. Jumlah tulang2. Nama-nama tulang dan bagian-bagiannya 3. Presentasi pada tulang tersebut 4. Origo,insertio otot 5. Lobang-lobang dan alat yang lewat1. Cranium :A. Neurocranium : - Frontalis - Parietalis- Temporalis- Occipitalis- SphenoidalisB. Viscero cranium ( splanchno Ovarium )- Nasalis- Maxilla- Zygomaticum- Mandibula-Concha Nasalis inferior- Palatinum2. Extremitas superior : - Clavicula - Scapula - Humerus - Padius - Ulna - Canpalia : * Naviculare manus* Iunatum * Triguetrum* Pisiformis* Multangulum majus* Multangulum minus* Capitatum* Hamatum - Metacarpalia I-V - Phalanges - Os sessamorid3. Extremitas inferior: * Coxae * Femur * Patella * Tibia * Fibula * Tansalia- Calcaneus- Talus- Naviculane pedis- Cuneiforme I- Cuneiforme II- Cuneiforme III- Cuboideum * Metatansalia I-V * Phalanges * Os sessamoid4. Truncea. Steinum - Manubriom steim - Corpus Sterni - Processus xiphoideusb. Costa 1-12d. Vertebra cervicalis 1-7e. Vertebra thoracalis 1-12f. Vertebra lumbalis 1-5g. Vertebra sacralis 1-5?? Sacrumh. Vertebra Coccygealis 1-3 ?>Coccygeus-596902470152. PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI IIEKSTREMITAS INERIORBLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN ANATOMIFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :dr. Saharnauli Verawaty Simorangkir, M.BiomedMIOLOGII. Otot kepala ada 2 bagian :Otot Mimika.otot dan fascia Scalp- Epicranius- Occpito frontalis- Temporo parietalisb.otot extrinsic telinga- m.Auricularis anterior- m.Auricularis superior- m.Auricularisposteriorc. otot kelopak mata- m.levator palpebrae superior- m. orbicularis oculi- m.corrugatord. otot-otot hidung- m. procesus- m. nasalis- m. depressor septe. otot mulut :- m. levator labii sup - m. levator labii sup alague- m. levator angulatoru- m. zygomaticus major- m. zygmaticus minor- m. mentali- m. transversus ment- m. risorius- m. depressor labii inf- m. depressor anguli oris.- m. orbicularis oris- m. buccinator2. Otot pengunyah :a. m. temporalisb. m. masseterc. m. pterygoideus medialisd. m. pterygoideus lateralisII. Otot leherOtot cervicall superficial :Fascia SubcutoneaPlatysmaOtot cervical lateral : - m. trapezius - m. steinocleidomastoideus3. Otot-otot supraliyoid :- m. diagostricus- m. stylohyoideus- m. mylohyoideus- m. genicohyoideus4. Otot-otot Infra hyoid:- m. Steinohyoideus- m. Steinothyroideus- m. thsrohyoideus- m. omohyoideus5. Otot-otot didepan vertebrata:- m. Longus colli- m. longus capitis- m. rectus capitis anterior- m. rectus capitis lateralis6. Otot-otot lateral vertebra :- m. scalenus anterior- m. scalenus medius- m. scalenus posteriorIII. Otot batang badanBagian dalamTransversus costal dan spleniusm. splenius capitism. splenius cervicism. erector spinalTranserso spinal : 1. m. semispinalism. multifidum. rotatoresm. interspinalesm. inter transversariiOtot-otot Saboccipitalicsm. rectus capitis posterior majorm. rectus capitis posterior minor m. obliguus capitis inferior m. obliguus capitis superiorOtot-otot thoraks :m. intercostalis externim. intercostalis internim. subcotalesm. transvesus thoracism. levatores costarumm. seratus posterior superiorm. seratus posterior interiordiaphragmD. Fascia dan otot-otot abdomen : a. otot-otot Anterolateral Abdomen :1. M. Obliquus Externus abdominis2. M. Obliquus Internus Abdominis3. M. Transversus Abdominis4. M. Rectus Abdominis5. M. Pyramidalis b. Otot-otot Posterior Abdomen :1. M. Psoas Major2. M. Psoas Minor3. M. Iliacus4. M. Quadratus Lumborum5. M. IntertransversariiE. Fascia dan otot-otot dari Pelvis : I. Otot-otot pelvis yang sebenarnya :1. M. Levator Ani2. M. Coccygeus3. M. Obturator Internus4. M. Piriformis II. Otot-otot dari Extr. Inferior yang berorigo pada Pelvis :F. Otot-otot dan Fascia dari Perineum, dibagi atas 2 rombongan : 1. a. Daerah Urogenital pada laki-laki :I. Superficial :1. M. Transversus Perinei Superficial2. M. Bulbocavernosus3. M. IshiocavernosusII. Deep :M. Transversus Perinei ProfundusM. Sphincter Urethrae 2 Otot-otot daerah anal :M. Corrugator Cutis AniM. Sphincter Ani ExternusIV. Otot-otot dan Fascia Extremitas Superior (dibagi 6) :Otot-otot penghubung Extremitas Superior ke Collumna Vertrebalis :M. TrapeziusM. Latissimus DorsiM. Rhomboideus MajorM. Rhomboideus MinorM. Levator ScapulaeOtot-otot penghubung Extremitas Sup. Kedinding Ant. & Lat. Thorax :M. Pectoralis MajorM. Pectoralis MinorM. SubclaviusM. Serratus AnteriorOtot-otot bahu :M. DeltoideusM. SubscapularisM. Supra SpinatusM. Infra SpinatusM. Teres MinorM. Teres MajorOtot-otot lengan atas :M. CoracobrachialisM. Biceps BrachiiM. BrachialisM. Triceps BrachiiOtot-otot lengan bawah :*PALMAR? Palmar Superficial :1. M. Pronator Teres2. M. Flexor Carpi Radialis3. M. Palmaris Longus4. M. Flexor Carpi Ulnaris5. M. Flexor Digitorum Superficialis? Palmar Deep :1. M. Flexor Digitorum Superficialis2. M. Flexsor Pollicis Longus3. M. Pronator Quadratus*DORSAL? Dorsal Superficial :1. M. Brachio Radialis2. M.Extensor Carpi Radialis Longus3.M.Extensor Carpi Radialis Brevis4.M.Extensor Digitorum Communis5. M.Extensor Digiti Minimi6. M.Extensor Carpi Ulnaris7. M.Anconaeus? Dorsal Deep :1. M.Supinator2. M.Abductor Pollicis Longus3. M.extensor Pollicis Longus4. M.Extensor Pollicis Brevis5. M.Extensor Indicis PropriusOtot-otot Tangan :a. Otot-otot ibu jari (Thenar) :1. M.Abductor Pollicis Brevis2. M.Opponens Pollicis3. M.Flexor Pollicis Brevis4. M.Abductor Pollicis :* Caput Obliquum* Caput Transversumb. Otot-otot Hypothenar ( kelingking)1. M.Palmaris Brevis2. M.Abductor Digiti Minimi3. M.Flexor Digiti Minimi Brevis4. M.Opponens Digiti Minimic. Otot-otot Intermediate1. M.Lumbricales2. M.InterrosseiV.Otot-otot Extremitas Inferior : (dibagi 4 )A. Otot-otot Daerah lliaca :1. M. Psoas Major3. M. Lliacus2. M. Psoas MinorB. Otot-otot Paha :a. Anterior :1.M.Sartorius?M. Rectus Femoris2.M.QuadricepsFemoris?M. Vastus Latelaris3.M.Articularis Genus?M.Vastus Medialis?M. Vastus Intermediab. b. Medial: 1. M. Gracilis2. M. Pectineus3. M. Addutor Longus4. M. Adductor Brevis5.M. Adductor Magunsc. Otot-otot Daerah Gluteus:1. M. Gluteus Maximus6. M. Obturator Internus2. M. Gluteus Medius7. M. Gemellus Superior3. M. Gluteus Menimus8. M. Gemellus Inferior4. M. Tensor Fasciae Latae9. M. Quadratus Femoris5. M. Piriformis10. M.Obturator Externusd. Posterior: 1. M. Biceps Femoris2. M. Semitendinosus3. M. SemimembranosusOtot-otot betis:Anterior : 1 M. Tibialis Anterior 2 M. Extensor Hallucis longus 3 M. Extensor Digitorum Longus 4 M. Poroneus TertiusPosterior:Superficila: 1 M, Gastrocnemius 2 M. Soleus 3 M. PlantarisDeep : 1. M Popliteus 2. M. Flexor Hallucis Longus 3 M. Flexor Digitorum Longus 4 M. Tibialis PosteriorLateral:M. Peroneus Longus 2. M. Peroneus BrevisOtot-otot Kaki:Dorsal : - M. Extensor Digitorum BrevisPlantar:Lapisan I:M. Abductor HallculisM. Flexor Digiorum BrevisM. Abductor Digti MinimiLapisan II:M. Quadratus PlantaeM. Mm LumbricalesLapisan III:M. FlexorHallculisBrevisM. Adductor HallculisM. FlexorDigti MinimiBrevisLapisan IV:Mm. Interossei Dorsalis3048000-3810305498510985500PENUNTUN PRAKTIKUM FISIOLOGIKARAKTERISTIK KONTRAKSI OTOT RANGKA-8382059055BLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN FISIOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :dr. Simon Marpaung, DAFK, M.Kesdr. Rebecca Rumesty Lamtiar, M.BiomedPENDAHULUANBila satu serat otot katak dirangsang untuk berkontraksi, terdapat senggang waktu antara saat pemberian rangsang dengan awalterjadinya kontraksi mekanik, disebut masa/periode laten (± 75 m det). Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan peristiwa listrik menjadi peristiwa mekanik, yaitu pelepasan ion Ca dari retikulum sarkoplasma, yang kemudian berdifusi ke arah elemen kontraktil.Setelah periode laten, terjadi pemendekan otot akibat peregesaran miofilamen, disebut sebagai masa/periode kontraksi, berlangsung sekitar 0,04 detik. Selanjutnya diikuti periode relaksasi, dimana otot kembali ke panjang awal sebelum kontraksi. Periode ini berlangsung lebih lama, yaitu sekitar 0,05 detik.Sel otot rangka tidak dapat berkontraksi tanpa pemberian rangsang dari luar. Kepekaan terhadap rangsang listrik dan mekanik lebih besar dibandingkan dengan rangsang hormonal atau neuro sekresiDi samping itu, satu sel otot rangka mengikuti hukum gagal atau tuntas (all or none law).Tujuan :Dapat menyatakan apa yang dimaksud “all or none law”Dapat menyatakan dan menentukan masa laten, masa kontraksi dan masa relaksasiPercobaan I. KARAKTERISTIK KONTRAKSI OTOT RANGKAOtot dapat dirangsang untuk berkontraksi dengan menggunakan rangsang listrik, kimia, mekanik, dan thermik.Terdapat 2 cara pemberian rangsang, yaitu :Rangsangan langsung, yaitu : rangsang yang diberikan langsung pada otot.Pada cara perangsangan ini, belum tentu semua serat otot dengan ambang rangsang terendah akan berkontraksiRangsang tidak langsung, yaitu perangsangan melalui syaraf motorik otot yang bersangkutan.Pada perangsangan ini, semua serat otot dalam 1 motor unit yang memiliki ambang rangsang terendah akan berkontraksi.Percobaan II. PERANGSANGAN OTOT BERKALI-KALIPercobaan 1. Treppe (Staircase effect).Seberkas otot dirangsang berkali-kali.Rangsangan maksimal/supramaksimal, segera setelah masa relaksasi selesaiAkan terlihat peningkatan kekuatan kontraksi, berlangsung selama 30 – 50 kontaksi berturutan.Kemudian dicapai ‘plateau’,dimana kekuatan kontraksi selanjutnya menetap.Percobaan 2. Sumasi (Penjumlahan) Motor UnitSeberkas otot dirangsang beberapa kaliRangsangn mulai dengan rangsang rendah, kemudian ditingkatkanAkan terlihat kekuatan kontraksi akan meningkat.Percobaan 3. Penjumlahan Gelombang (Wave Summation)Seberkas otot dirangsang beberapa kali Rangsangan maksimal/supramaksimal, segera setelah masa refrakternya. Pada saat otot belum selesai relaksasi akan terjadi peningkatan kekuatan kontraksi.Rangsangan pada masa relaksasi gelombang kontraksi yang ditambahkan pada gelombang sebelumnya (terjadi sumasi gelombang) sehingga secara keseluruhan terlihat kekuatan kontraksi meningkat.Maka tampak gambaran tetanus tidak sempurna. Apabila rangsangan berulang diberikan pada masa kontraksi, terjadi tetanus sempurna (tidak ada relaksasi sama sekali).PERCOBAAN IKarakteristik Kontraksi Otot RangkaNama / Stb :Grup / Meja :Tanggal :NoHasil Observasi1Rangsangan langsung pada obatMekanis dengan pemijitan a). segera menumbuk kontraksi Ya/tidakb). kontraksi beberapa saat kemudian Ya/tidakc). kontraksi 1x Ya/tidakd). kontraksi beberapa kali Ya/tidake). Relaksasi kembali kepanjang awal Ya/tidakMasa laten : …….Masa laten :……..Masa laten :……..2Meletakkan kristal NaCL pada obata. idem Ya/tidakb. idem Ya/tidakc. idem Ya/tidakd. idem Ya/tidake. idem Ya/tidakMasa laten :………….m/secMasa laten :………….m/secMasa laten :………….m/sec3Rangsangan air panas pada otota. idem Ya/tidak b. idem Ya/tidakc. idem Ya/tidakd. idem Ya/tidake. idem Ya/tidakMasa laten :…………m/secMasa kontraksi :…….m/secMasa relaksasi:….. m/sec4Rangsangan pemijitan ujung proksimal dari sarafa. idem Ya/tidak b. idem Ya/tidakc. idem Ya/tidakd. idem Ya/tidake. idem Ya/tidakMasa laten :…………m/secMasa kontraksi :…….m/secMasa relaksasi:….. m/sec5Meletakkan kristal NaCL pada ujung proksimal dari sarafa. idem Ya/tidakb. idem Ya/tidakc. idem Ya/tidakd. idem Ya/tidake. idem Ya/tidak Masa laten :………….m/secMasa laten :………….m/secMasa laten :………….m/sec6Ranggsangan air panas pada ujung proksimal dari sarafa. idem Ya/tidakb. idem Ya/tidakc. idem Ya/tidakd. idem Ya/tidake. idem Ya/tidakMasa laten :…………m/secMasa kontraksi :…….m/secMasa relaksasi:….. m/secPercobaan IIPercobaan I :Kontraksi treppe (staircase effect) lebih tinggi dibandingkan dengan singel twitchYa / TidakKontraksi Sumasi (penjumlahan) lebih tinggi dibandingkan dengan single twitchYa / TidakKontraksi Penjumlahan gelombang (wave summation) lebih tinggi dibandingkan dengan single twitchYa / TidakPENUNTUN PRAKTIKUM HISTOLOGI-111125135890JARINGAN OTOT DAN TULANGBLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN ANATOMIFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :dr.Victor M. L. Tobing, DAHKdr. Ervina J. Sitanggang, M.BiomedPENDAHULUANMempelajari dan mengamati histologi organ-organ.PELAKSANAANPRAKTIKUMTOPIK : TULANGOBJEKTIF : Menetapkan dengan Mikroskop Cahaya 3 jenis tulang rawan.SEDIAAN : 1. Trakea2. Daun Telinga/Epiglotis3. Diskus IntervertebralisTATA KERJA : Mengamati sediaan-sediaan dengan mikroskop, menggunakan okuler 5x dan objektif 10x atau 40xTUGAS : Gambarakan 3 jenis tulang rawan.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.GAMBAR-GAMBAR :Gambar 1 : TULANG RAWAN HIALIN TrakeaGambar 2 : TULANG RAWAN ELASTIK EpiglotisGambar 3 : TULANG RAWAN FIBROSA Diskus IntervertebralisPERTANYAAN :Sebutkan 3 organ dimana masing-masing jenis tulang rawan dijumpai.Sebutkan jenis-jenis serabut jaringan ikat yang terdapat di dalam masing-masing jenis tulang rawan.Jelaskan struktur konDrosit.Jelaskan cara tulang rawan tumbuh.Jelaskan jaringan yang membungkus tulang rawan.PRAKTIKUM TOPIK : TULANGOBJEKTIF : Menetapkan dengan Mikroskop Cahaya komponen-komponen tulang dan zone-zone pertumbuhan tulang endkonDralSEDIAAN : 1. Tulang Dekalsifikasi/Tulang digosok 2. Tulang Muda/EmbrionalTATA KERJA : Mengamati sediaan-sediaan dengan mikroskop, menggunakan okuler 5x dan objektif 10x atau 40x TUGAS : Gambarkan diagram suatu sistem havers dan zona-zona osifikasi enkonDral. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :Gambar-Gambar :Gambar 1 : TULANG KOMPAKTA FEMURGambar 2 : DIAGRAM SISTEM HAVERS PADA TULANG KOMPAKTA FemurGambar 3 : DIAGRAM ZONA-ZONA OSIFIKASI ENKONDRAL FemurPERTANYAAN :Sebutkan 4 jenis tulang berdasarkan bentuk/morfologinya dan berikan satu contoh tulang untuk setiap jenisSebutkan jenis serabut yang terdapat di dalam matriks tulang Jelaskan struktur jaringan tulang primer dan jaringan tulang sekunderJelaskan jenis-jenis osifikasi Jelaskan bagaimana jaringan tulang tumbuh 5. Jelaskan jaringan perosteum PRAKTIKUM TOPIK: JARINGAN OTOTOBJEKTIF : Menetapkan dengan Mikroskop Cahaya 3 jenis-jenis jaringan otot.SEDIAAN : 1. Jaringan Otot Polos 2. Jaringan Otot Serat Lintang 3. Jaringan Otot JantungTATA KERJA : Mengamati sediaan-sediaan dengan mikroskop menggunakan okuler 5x dan objektif 10x atau 40xTUGAS : Gambarkan 3 jenis jaringan otot. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :GAMBAR-GAMBAR :Gambar 1 : JARINGAN OTOT POLOS Dinding UsusGambar 2 : JARINGAN OTOT SERAT LINTANG Lidah Gambar 3 : JARINGAN OTOT JANTUNG Dinding JantungPERTANYAAN :Jelaskan struktur otot polos, otot serat lintang dan otot jantung.Jelaskan struktur endomisium, perimisium dan epimisium.Jelaskan struktur suatu miofibril otot serat lintang dan miofibril otot jantungJelaskan struktur, lokasi dan fungsi serat Purkinje.Jelaskan apa yang dimaksud dengan satu sarkomer.PENUNTUN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK-111125135890ANALISIS CAIRAN SENDIBLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIKFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :Dr. dr. Jenny Ria Sihombing, SpPKdr. Renatha Nainggolan, M.Ked(ClinPath), SpPKTRANSUDAT DAN EKSUDATPENDAHULUANTransudat dan eksudat adalah sejumlah cairan yang mengumpul secara abnormal dalam rongga badan : peritoneum, pleural dan pericard.Tujuan :Membandingkan warna, kejernihan, bau, bekuan, berat jenis, jumlah sel, hitung jenis serta beberapa parameter kimia untuk membedakan apakah cairan eksudat (yang disebabkan oleh radang).Bahan :Cairan diperoleh dari punksi cairan pleural, pericardial atau peritoneal. Bila cairan tampak jernih, tanpa antikoagulan, bila cairan keruh atau bercampur darah dapat diberi anti koagulan sitrat 20% (0,01 ml/ml cairan). Pemeriksaan harus segera dilakukan (dalam waktu ? jam setelah pengambilan bahan).PELAKSANAANCara pemeriksaanA. MAKROSKOPI1. Volume cairan2. Warna : kuning muda atau tua, kuning kehijau-hijauan, merah, cokelat, putih kekuning-kuningan, atau putih seperti susu3. Kejernihan : jernih, agak keruh atau sangat keruh4. Bekuan : tidak ada bekuan (halus, berkeping atau kasar)5. Berat jenis : diukur dengan refraktometer.B. MIKROSKOPIJumlah sel :Kocok cairan yang akan diperiksaHisap cairan sampai garis 1 lalu hisap larutan Turk sampai garsi 11, kocok pipet buang 3 tetes, kemudian isilah kamar hitung Improved Neubauer dan biarkan selama 5 menit.Hitung semua sel leukosit dalam seluruh bidang dengan pembesaran 10x.Hitung semua sel yang terdapat dalam keempat “bidang besar” pada sudut-sudut (seperti hitung leukosit)Jumlah sel per UL = Jumlah sel x 25Bila cairan keruh :Kocok cairan yang akan diperiksa. Hisap larutan Turk sampai garis 0,5 lalu hisap cairan sampai garis 11. Selanjutnya seperti diatas.Jumlah sel per UL = Jumlah sel x 50Hitung Jenis Sel : Bila cairan jernih : Cairan diputar dengan kecepatan 1500 – 2000 rpm selama 10 menit. Cairan diatas dibuang dan sedimen dipakai untuk membuat sediaan apus.Biarkan kering, lalu diwarnai dengan Wright / Glemsa. Lakukan hitung jenis sebanyak 100 sel. Hitung jenis hanya membedakan sel mononuclear (limfosit dan monosit) serta sel poli nuklear (segmen).Bila cairan keruh :Cairan tidak perlu diputar atau diputar sebentar.C. KIMIATes RivaltaMasukkan 100 ml aquadest ke dalam gelas ukur 100 ml. tambahkan 1 tetes asam asetat glasial dan campurlah. Teteskan 1 tetes cairan yang diperiksa ke dalam campuran tersebut, dilepaskan kira-kira 1 cm dari atas permukaan campuran. Lihat ada tidak kekeruhan.Kekeruhan tidak ada ----------------------------------------- negatifKekeruhan ringan seperti kabut tipis-tipis ---------------- positif lemahKekeruhan nyata seperti kabut tebal ---------------------- positifProtein Cara pemeriksaan sama dengan protein dalam plasma.GlukosaCara pemeriksaan sama dengan Glukosa dalam plasmaLDHCara pemeriksaan sama dengan LDH dalam plasmaJenis TesTransudatEksudatMakroskopi Jumlah sel leukositHitung Jenis Rivalta ProteinGlukosaLDH Ratio :Protein cairan plasmaLDH cairan plasmaKuning muda Jernih Bekuan tidak ada BJ < 1018< 500Sel MNNeg/Pos Lemah< 50% plasma < 2,5 gr/dl= plasma < 60% plasma < 0,5< 0,6Warna bermacam-macamKeruhSering ada bekuanBJ > 1018> 500PMN > (akut)MN > (kronik)Pos> 50%> 4,0 gr/dl< plasma> 60% plasma> 0,5> 0,6CRP (C-Reaktive Protein)PendahuluanC-Reaktive Protein merupakan suatu protein fase akut, sebagai petanda adanya kelaina, seperti proses inflamasi/ peradangan atau kerusakan jaringan.Keadaan-keadaan yang biasanya menunjukkan kenaikan protein fase akut meliputi: infeksi, trauma, pembedahan, infark jaringan atau kanker stadium lanjut.Namun demikian kenaikan derajat sedang dari C-RP, dapat terjadi pada seseorang yang melakukan olahraga secara berlebihan atau pada bayi yang baru lahir.Prinsip pemeriksaan:Berdasarkan reaksi imunologi antara CRP sebagai antigen yang berasal dari pasien dengan latex yang sudah dilapisi antibodi terhadap CRPBahan:SerumReagen CRP- LatexCara Pemeriksaan:Teteskan satu tetes reagent CRP- Latex dalam lingkaran test yang disediakan.Tambahkan satu tetes serum pasien yang diperiksa→ campurGoncang selama 2 menit dengan kecepatan 100 rpm dengan stirrerPembacaan Hasil:Hasil dikatakan positif bila pada lingkaran reaksi dijumpai AgultinasiHasil dikatakan negatif bila pada lingkaran reaksi tidak dijumpai AgultinasiPENUNTUN PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI-111125135890TUMOR JARINGAN LUNAKBLOK MUSCULOSKELETAL SYSTEM (MSS) DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMIFAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPNDisusun Oleh :dr. Sufida, SpPAdr. Esther D. Sitorus, SpPAdr. Poltak Poida Gurning, M.Ked (PA), SpPAPENDAHULUANTumor jaringan lunakMerupakan suatu neoplasma yang timbul pada jaringan mesodermal ekstraskeletal dari tubuh yang termasuk di dalamnya jaringan otot, lemak, jaringan ikat dan pembuluhdarah serta limfe.Di dalam konteks tumor jaringan lunak, terminologi jinak adalah relatif, karena kategori tumor jinak mempunyai kemampuan yang terbatas untuk tumbuh invasif dan tumbuh releven serta tidak bermetastosis serta berhubungan dengan prognosa yang buruk.Walaupun insidensi hanya 1% dari keseluruhan keganasan, neoplasma jaringan lunak jinak ditemukan 100 kali lebih sering daripada yang ganas.Klasifikasi tumor jaringan lunak adalah berdasarkan diferensiasi dari sel neoplastik dan telah diformulasi dalam satu klasifikasi menurut WHO.PELAKSANAANContoh Kasus (1)Tumor jinak otot polos (Leiomioma)Umumnya tumbuh pada jaringan subkutan atau dari dinding pembuluh darah tidak menimbulkan rasa sakit.Makroskopik : berupa jaringan yang keras, warna kekuningan dan berupa nodul berbatas tegas dengan kapsul.Mikroskopik : berupa jaringan otot polos yang tersusun sejajar ke segala arah dengan inti bentuk spindel, kedua ujung inti tumpul kromatin halus.Contoh kasus (2)Tumor ganas otot lurik (Rhabdomiosarkoma)Dikenali dalam 4 kategori histologi, yaitu :Embrional Rhabdomiosarkoma, Botryoid Embrional Rhabdomiosarkoma, Alveolar Rhabdomiosarkoma dan pleomorfik Rhabdomiosarkoma.Pertanyaan dan Tugas :Gambarkan mikroskopis kasus (1) dan (2) pada kertas jurnalJelaskan perbedaan tumor jaringan lunak yang jinak dari ganas Leiomiona mempunyai prevalensi yang tinggi pada keadaan manaTumor ganas otot lurik (Rhabdomiosarkoma) yang saudara amati termasuk jenis histologi yang mana?JADWAL KEGIATANMinggu ITanggalHariJamKegiatanCabang IlmuDosenAplikasi yang digunakan06-04-2020Senin08.00 – 09.50Overview LectureKoordinator BlokHEOZoom/Google ClassroomPeraturan Blok10.00 – 11.50MSS.1Anatomi SVSZoom/Google ClassroomMSS.212.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 59Medical EducationRPZZoom/Google ClassroomMSS.6007-04-2020Selasa08.00 – 09.50MSS.11BiokimiaRRNZoom/Google ClassroomMSS. 1210.00 – 11.50MSS. 3AnatomiSVSZoom/Google ClassroomMSS.412.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 9FisiologiRRLZoom/Google ClassroomMSS. 1008-04-2020Rabu10.00 – 11.50MSS. 7HistologiVTZoom/Google ClassroomMSS.812.00 – 12.50Istirahat13.00 – 15.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Superior Kelompok ASVSZoom/Google Classroom09-04-2020Kamis08.00 – 09.50Libur Paskah10.00 – 11.5012.00 – 12.5013.00 – 16.5010-04-2020Jumat08.00 – 09.5010.00 – 11.5009.40 – 10.2510.25 – 11.1012.00 – 12.5013.00 – 14.5015.00-16.5011-04-2020Sabtu08.00 – 11.50NB:1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang bersangkutanMinggu IITanggalHariJamKegiatanCabang IlmuDosenDaring 13-04-2020SeninLibur Paskah14-04-2020Selasa08.00 – 09.50MSS. 39Patologi AnatomiSUF/ERS/PPGZoom/Google ClassroomMSS. 4010.00 – 11.50Praktikum Histologi Jaringan Otot dan TulangEJSZoom/Google Classroom12.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Superior Kelompok BSVSZoom/Google Classroom15-04-2020Rabu08.00 – 09.50Praktikum Fisiologi Karakteristik Kontraksi Otot RangkaRRLZoom/Google Classroom10.00 – 11.50MSS. 5AnatomiSVSZoom/Google ClassroomMSS.612.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Superior Kelompok CSVSZoom/Google Classroom16-04-2020Kamis08.00 – 09.50Belajar Mandiri10.00 – 11.50MSS. 37Patologi KlinikJRSZoom/Google ClassroomMSS. 3812.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Inferior Keompok ASVSZoom/Google Classroom15.00 – 16.5017-04-2020Jumat08.00 – 09.50MSS. 41Patologi AnatomiSUF/EDS/PPGZoom/Google ClassroomMSS. 4210.00 – 11.50Praktikum Patologi Klinik Analisis Cairan SendiRENZoom/Google Classroom09.40 – 10.25Temu Pakar Pemicu 1 “Fraktur”Koordinator Blok/ Ilmu BedahHEOWA groupRS10.25 – 11.10Temu Pakar Pemicu 2 “ Infeksi pada Tulang dan Otot“WA group12.00 – 12.5013.00 – 14.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Inferior Kelompok BSVSZoom/Google Classroom15.00 – 16.50Chapel Time18-04-2020Sabtu08.00 – 09.50NB:1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang bersangkutanMinggu IIITanggalHariJamKegiatanCabang IlmuDosenRuangan20-04-2020Senin08.00 – 09.50Tutorial I Pemicu 1 “Fraktur”Zoom10.00 – 11.50Belajar Mandiri12.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 13Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 1415.00 – 16.5021-04-2020Selasa08.00 – 09.50Tutorial I Pemicu 2 “Infeksi pada Tulang dan Otot “Zoom10.00 – 11.50MSS. 15Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 1612.00 – 12.50Istirahat22-04-2020Rabu08.00 – 09.50Praktikum Patologi Anatomi Tumor Jaringan LunakZoom/Google Classroom10.00 – 11.50MSS. 17Ilmu BedahZoom/Google ClassroomMSS. 1812.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50Praktikum Anatomi Ekstremitas Inferior Kelompok CZoom/Google Classroom15.00 – 16.50Belajar Mandiri23-04-2020Kamis08.00 – 09.50Tutorial II Pemicu 1”Fraktur”Zoom10.00 – 11.50Belajar Mandiri12.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 19Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 2015.00-16.5024-04-2020Jumat10.00 – 11.50MSS. 21Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS.2209.40 – 10.25Temu Pakar Pemicu 3 “Radang Sendi”Ilmu Penyakit DalamLBD/HLT/RD/YAM/JPSWA Group10.25 – 11.10Temu Pakar Pemicu 4 “Osteoporosis”Ilmu Penyakit DalamLBD/HLT/RD/YAM/JPSWA Group12.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.5015.00 – 16.50Chapel Time25-04-2020Sabtu08.00 – 09.50Tutorial 2 Pemicu 2 “ Infeksi pada Tulang dan Otot”ZoomNB:1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang bersangkutanMinggu IVTanggalHariJamKegiatanCabang IlmuDosenRuangan27-04-2020Senin08.00 – 09.50Tutorial I Pemicu 3”Radang Sendi” Zoom10.00 – 11.5012.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 29Ilmu Penyakit DalamLBD/HLT/RD/YAM/JPSZoom/Google ClassroomMSS. 3015.00 – 16.5028-04-2020Selasa08.00 – 09.50Tutorial I Pemicu 4”Osteporosis”Zoom10.00 – 11.50Belajar Mandiri12.00 – 12.50Istirahat29-04-2020Rabu08.00 – 09.50Belajar Mandiri10.00 – 11.50MSS. 31Ilmu Penyakit DalamLBD/HLT/RD/YAM/JPSZoom/Google ClassroomMSS. 3212.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 23Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 2430-04-2020Kamis08.00 – 09.50Tutorial II Pemicu 3 “Radang Sendi”Zoom10.00 – 11.50Belajar Mandiri12.00 – 12.5013.00 – 14.50MSS. 25Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 2601-05-2020Jumat10.00 – 11.50MSS. 49IKMNHSZoom/Google ClassroomMSS. 5012.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 35RadiologiRPZoom/Google ClassroomMSS. 3615.00 – 16.50Chapel Time02-05-2020Sabtu08.00 – 09.50Tutorial 2 Pemicu 4”Osteoporosis” ZoomNB:1.Temu Pakar: untuk seluruh dosen tetap dan dosen luar biasa yang terlibat dalam penyusunan skenario.2. Briefing Pakar Skills Lab: untuk seluruh mahasiswa dan juga untuk seluruh dosen yang bertugas pada skills lab yang bersangkutanMinggu VTanggalHariJamKegiatanCabang IlmuDosenRuangan04-05-2020Senin08.00 – 09.50Pleno Pakar Pemicu 1 “Fraktur”HEO/RSGoogleclassroom/Webinar10.00 – 11.50MSS. 51Ilmu Kedokteran ForensikSUR/DDHZoom/Google ClassroomMSS. 5212.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 43Farmakologi dan TerapiOPMZoom/Google ClassroomMSS. 4415.00 – 16.5005-05-2020Selasa08.00 – 09.50PlenoPakar Pemicu 2 “ Infeksi pada Tulang atau Otot”HEO/RSGoogleclassroom/Webinar10.00 – 11.50MSS. 53Agama KristenZoom/Google ClassroomMSS.5412.00 – 12.5013.00 – 14.5015.00 – 16.50MSS. 61MandarinZoom/Google ClassroomMSS. 6206-05-2020Rabu08.00 – 09.50Pleno Pakar Pemicu 3 “Radang pada Sendi”Googleclassroom/Webinar10.00 – 11.50MSS. 27Ilmu BedahRSZoom/Google ClassroomMSS. 2812.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 57Bahasa IndonesiaZoom/Google ClassroomMSS. 5815.00 – 16.5007-05-2020Kamis08.00 – 09.50Pleno Pakar Pemicu 4 “Osteoporosis”10.00 – 11.50MSS. 33Ilmu Penyakit DalamLBD/HLT/RD/YAM/JPSZoom/Google ClassroomMSS. 3412.00 – 12.50Istirahat13.00 – 14.50MSS. 45AnestesiSUSZoom/Google ClassroomMSS. 4615.00 – 16.5008-05-2020Jumat08.00 – 09.50MSS. 47Ilmu GiziMDZoom/Google ClassroomMSS. 4810.00 – 11.50MSS. 55B. InggrisTPZoom/Google ClassroomMSS. 5609.40 – 10.2510.25 – 11.1012.00 – 12.5013.00 – 14.50MSS. 63MandarinZoom/Google ClassroomMSS. 6415.00 – 16.50Chapel Time09-05-2020Sabtu08.00 – 09.50KEPUSTAKAANKonsil Kedokteran Indonesia, 2012 Standar Kompetensi Dokter, Konsil Kedokteran Indonesia, JakartaKonsil Kedokteran Indonesia, 2012 Standar Pendidikan Profesi Dokter, Konsil Kedokteran Indonesia, JakartaDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2005, Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Pendidikan Kedokteran Dasar, (Kurikulum Pendidikan Dokter Indonesia = KIPDI III), Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta ................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download

To fulfill the demand for quickly locating and searching documents.

It is intelligent file search solution for home and business.

Literature Lottery

Related searches