MODUL PRAKTIKUM



LAPORAN PENENTUAN pH DAN DENSITY LARUTAN1943100194945Disusun oleh:Danny Laurent11320090012Pendamping:Rudy Vernando Silalahi, MTJURUSAN BIOLOGIFAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKAUNIVERSITAS PELITA HARAPAN2009TujuanMengenal alat pH meter dan menentukan berbag dengan menggunakan piknometerai larutan dengan alat tersebutMenentukan density / rapatan dari berbagai larutanDasar TeoriBerdasarkan keasaman dan kebasaannya, larutan dapat dikelompokkan menjadi larutan asam, larutan basa, dan larutan netral.pH (power of hydrogen) merupakan parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH < 7, larutan netral memiliki pH = 7, dan larutan basa memilliki pH > 7.Menurut Teori asam basa arhenius, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hydrogen jika dilarutkan dalam air. Basa merupakan zat yang menghasilkan ion hidroksida jika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan menjadi asam / basa kuat dan asam / basa lemah bergantung kepada kekuatan asam (Ka) dan kekuatan basanya (Kb). Campuran antara asam kuat dan basa kuat dalam mol yang sama akan menghasilkan larutan netral.pH = - log [H+]pOH = - log [OH-]pH = 14 – pOHpH meter adalah alat yang digunakan untuk pengukuran pH potensiometrik. pH dapat diukur dengan menggunakan indikator pH baik dalam bentuk larutan (seperti phenolphtaleine) atau pH strip atau menggunakan metode potentiometrik. Strip sangat berguna untuk mengukur pH dengan ketepatan 0,2-0,5 unit pH. Ketika dibutuhkan presisi tinggi, pH meter dapat digunakan. pH meter yang digunakan harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan dengan pH tertentu (misalnya 4 dan 7) sebagai buffer. Setelah kalibrasi, pH meter siap digunakan.Universal test paper merupakan sebuah kertas yang akan menunjukkan warna tertentu apabila menyentuh larutan. Warna tersebut menunjukkan pH larutan yang disentuhnya. Larutan penyangga merupakan larutan yang berfungsi mempertahankan pH pada nilai tertentu. Larutan penyangga dapat terbentuk daru campurran antara asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.Larutan penyangga dibagi menjadi larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam tersusun atas asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan:Mencampurkan asam lemah dengan basa kuat, dimana jumlah asam lemah yang digunakan berlebihMencampurkan asam lemah dengan garamnyaLarutan penyangga basa dapat dibuat dengan:Mencampurkan basa lemah dengan asam kuat, dimana jumlah basa lemah yang digunakan berlebihMencampurkan basa lemah dengan asam konjugasinya.pH larutan penyangga didapatkan dengan rumus berikut:[H+] = Ka . n asamn garampH = - log [H+][OH-] = Kb . n basan garamKeterangan:[H+] = molaritas ion hydrogen[OH-] = molaritas ion hidroksidaKa = kekuatan asamKb = kekuatan basan = molpH = power of hydrogenDensity adalah ukuran massa per unit volume. Semakin tinggi kerapatan obyek, semakin tinggi massa per volume. Kepadatan rata-rata suatu benda sama dengan massa total dibagi dengan total volume. Sebuah benda padat (misalnya besi) akan memiliki volume lebih sedikit dari massa yang sama dari beberapa zat yang kurang padat(seperti air).Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3) ρ adalah densitas objekm = massa objekv = volume objekDalam percobaan ini akan diukur densitas larutan garam dan gula, maka digunakan piknometer. Densitas larutan dapat diukur dengan rumus:Densitas larutan (gr/cm3) = w3-w1(w2-w1)/dKeterangan:W1 = berat piknometer kosong (gram)W2 = berat piknometer + akuades (gram)W3 = berat piknometer + larutan (gram)d = rapatan air pada suhu tertentu.Tabel densitas air pada berbagai temperaturT (celcius)D (gram/cm3)220,99780230,99757240,99733250,99708260,99682270,99655280,99627290,99598Data PengamatanpHBerikut merupakan sampel larutan yang akan diukur pH-nya:25 ml larutan NaOH 0,1 M + 35 ml larutan HCl 0,1M25 ml larutan NaOH 0,1 M + 25 ml larutan HCl 0,1M35 ml larutan NaOH 0,1 M + 25 ml larutan HCl 0,1M25 ml larutan NaOH 0,1 M + 35 ml larutan CH3COOH 0,1MBerikut merupakan tabel yang menunjukkan pH 4 sampel larutan berdasarkan pH meter, Universal pH paper dan dengan perhitungan LarutanpH meterUniversal pH paperperhitungan15,765 – 61,778210,5410 – 117311,7711 – 1212,2244,964 - 55,39DensityKelompoklarutanDensity1Gula 1%1,0002Gula 3%1,0083Gula 5%1,0164Gula 7%1,0235Gula 10%1,0426Garam 1%1,0047Garam 3%1,0238Garam 5%1,0309Garam 7%1,04410Garam 9%1,055Suhu akuades adalah 25o celcius.PerhitunganPerhitungan pHPerhitungan larutan 125 ml larutan NaOH 0,1 M + 35 ml larutan HCl 0,1MNaOH + HCl NaCl + H2OAwal2,5 mmol3,5 mmolBereaksi2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmolAkhir-1 mmol2,5 mmol2,5 mmolM = nV = 1 mmol60 ml = 0,167 MpH = - log [H+] = - log 0,167 = 1,778Perhitungan larutan 225 ml larutan NaOH 0,1 M + 25 ml larutan HCl 0,1MNaOH + HCl NaCl + H2OAwal2,5 mmol2,5 mmolBereaksi2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmolAkhir--2,5 mmol2,5 mmolpH = 7Perhitungan larutan 335 ml larutan NaOH 0,1 M + 25 ml larutan HCl 0,1MNaOH + HCl NaCl + H2OAwal3,5 mmol2,5 mmolBereaksi2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmol2,5 mmolAkhir1-2,5 mmol2,5 mmolM = nV = 1 mmol60 ml = 0,167 MpOH = - log [OH-] = - log 0,167 = 1,778pH = 14 – pOH = 12,22Perhitungan larutan 425 ml larutan NaOH 0,1 M + 35 ml larutan CH3COOH 0,1MNaOH +CH3COOH CH3COONa + H2OAwal2,5 mmol3,5 mmolBereaksi2,5 mmol2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmolAkhir-1 mmol2,5 mmol 2,5 mmolKarena larutan 4 terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, serta tersisa asam lemah, maka perhitungan menggunakan rumus larutan buffer.[H+] = Ka . n asamn garam = 10-5 . 1 mmol2,5 mmol = 4 x 10-6pH = - log [H+] = 5,39Perhitungan densityDensitas larutan (gr/cm3) = w3-w1(w2-w1)/d = 46,8876-20,7183(45,7068-20,7183)/0,99708 = 1,0441PembahasanPada pengukuran pH, hasil pengukuran dengan pH meter, universal test paper dan secara perhitungan tidaklah sama. Contohnya pada sampel larutan ke 2 dimana 25 ml larutan NaOH 0,1 M dicampurkan dengan 25 ml larutan HCl 0,1M. Secara perhitungan, larutan yang dihasilkan adalah larutan dengan pH 7, akan tetapi pengukuran dengan pH meter dan universal test paper tidak menunjukkan pH 7. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pencampuran kedua larutan dan kesalahan dalam proses pengenceran larutan NaOH dan HCl. Pengukuran pH larutan campuran antara NaOH dan CH3COOH menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda antara pengukuran dengan pH meter, universal test paper, dan secara perhitungan. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam penyampuran kedua larutan.Dengan melihat pH keempat sampel dapat disimpulkan bahwa kesalahan terjadi pada proses pengenceran HCl, karena pada pencampuran larutan yang menggunakan CH3COOH perbedaan pH yang diukur dengan pH meter, universal test paper dan secara perhitungan saling berdekatan.Pada sampel larutan ke empat, terbentuk larutan penyangga asam akibat pencampuran basa kuat dan asam lemah yang berlebih.Dari data densitas larutan, dapat dilihat bahwa semakin tinggi persentase garam / gula dalam larutan, semakin tinggi pula densitasnya. Juga dapat disimpulkan bahwa larutan garam memiliki densitas yang lebih besar daripada larutan gula dalam persentase yang sama.KesimpulanpH sebuah larutan dapat ditentukan dengan pH meter, universal test paper, dan dengan perhitunganSemakin besar persentase suatu zat (garam / gula) dalam larutan, semakin besar pula densitas larutan tersebutDalam persentase yang sama, larutan garam memiliki densitas yang lebih besar dari larutan gula.Daftar PustakaKimia / Agus Taufiq, Suryana Purawisastra. Jakarta : Widya Utama 2006. ................
................

In order to avoid copyright disputes, this page is only a partial summary.

Google Online Preview   Download

To fulfill the demand for quickly locating and searching documents.

It is intelligent file search solution for home and business.

Literature Lottery